Ekonomi Mulai Pulih, Indeks Keyakinan Konsumen di Level Positif

Indeks keyakinan konsumen pada April 2021 untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir menunjukkan bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi sudah optimis.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2021, 13:10 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 13:10 WIB
FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik memasuki kuartal II 2021. Hal tersebut tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih di Maret-April 2021.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, indeks keyakinan konsumen pada April 2021 untuk pertama kalinya menunjukkan level optimis dalam satu tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari menurunya jumlah kasus baru Covid-19 dan perkembangan proses vaksinasi.

"Indeks keyakinan konsumen pada April 2021 untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir menunjukkan bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi sudah optimis," kata Panji dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Jakarta, Rabu (19/5/2021).

Perkembangan tersebut memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen terutama pada periode menjelang perayaan Libur Lebaran 2021. Di samping itu, kebijakan moneter juga masih akomodatif dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) ke level terendah sepanjang sejarah 3,5 persen untuk memicu pemulihan ekonomi. Berbagai kebijakan stimulus fiskal, moneter dan makroprudensial juga telah dilakukan seperti pembebasan PPn di sektor otomotif, pelonggaran aturan Loan to Value Ratio (LTV) bagi perbankan untuk memacu pertumbuhan kredit.

Terkait digitalisasi sektor pembayaran, dia menilai hal ini harus terus ditingkatkan untuk menunjang pola hidup kenormalan baru yang sangat bergantung pada sistem dan transaksi online.

Panji melihat pertumbuhan yang semakin optimis, menunjukkan intermediasi perbankan akan membaik di tahun ini, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,4 persen, kami melihat pertumbuhan kredit akan membaik sekitar 5 persen," kata Panji.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kinerja Bank Mandiri Membaik

FOTO: LPS Jamin Simpanan Nasabah Sampai Rp 2 Miliar
Nasabah melakukan transaksi perbankan di KCU Bank Mandiri Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (26/2/2021). Syarat 3 T yang ditetapkan LPS yakni Tercatat, Tingkat bunga simpanan tidak lebihi bunga penjaminan LPS, dan Tidak menyebabkan bank menjadi bank gagal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2021 terus membaik dengan kualitas yang terjaga. Secara konsolidasi, total aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 20 persen (yoy) dengan kualitas yang terjaga.

Kredit Bank Mandiri secara ending balance bertumbuh sebesar 9,1 persen (yoy). Sedangkan secara average balance, kredit tumbuh 8,1 persen (yoy).

Di sisi lain, DPK tumbuh cukup tinggi mencapai 25,5 persen (yoy). Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 9,5 persen (yoy).

"Kami cukup optimis bahwa kinerja Bank Mandiri akan terus membaik di tahun 2021, didorong oleh perbaikan ekonomi nasional yang terus berlanjut dan juga perbaikan kinerja industri perbankan secara keseluruhan," tutur Panji.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya