Pasca Lebaran, Realisasi Program Sejuta Rumah Baru 280.490 Unit

Kementerian PUPR melaporkan jumlah penyaluran hunian melalui program Sejuta Rumah hingga pertengahan Mei 2021 mencapai angka 280.490 unit.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 20 Mei 2021, 11:47 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 11:47 WIB
Program Sejuta Rumah
Program Sejuta Rumah. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, jumlah penyaluran hunian melalui program Sejuta Rumah hingga pertengahan Mei 2021 mencapai angka 280.490 unit.

"Di bulan Ramadhan lalu pembangunan rumah terus kami dorong, dan dari data yang kami miliki jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah lalu, tepatnya 11 Mei 2021 capaiannya menembus angka 280.490 unit," jelas Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5/2021).

Khalawi menerangkan, program Sejuta Rumah harus terus dilaksanakan mengingat kekurangan kebutuhan atau backlog perumahan di Indonesia ters meningkat.

Apalagi di masa pandemi, dimana rumah layak huni jadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus terpenuhi untuk menjaga imunitas masyarakat sehingga terhindar dari penyebaran virus Covid-19.

Pembangunan hunian dalam program Sejuta Rumah, sebut Khalawi, tidak dapat dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sendiri. Akan tetapi membutuhkan dukungan serta peran aktif dari para pemangku kepentingan bidang perumahan baik dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait, sektor swasta, perbankan, hingga masyarakat sebagai penerima manfaat hasil pembangunan.

"Bentuk pembangunannya tidak hanya rumah tapak saja, tapi juga bisa berupa hunian vertikal dan targetnya sebanyak 70 persen untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 30 persen untuk rumah non-MBR," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, capaian program Sejuta Rumah status per 11 Mei 2021 lalu jumlahnya telah mencapai angka 280.490 unit. Capaian tersebut sekitar 91 persen merupakan rumah MBR, dan sekitar 9 persen rumah non-MBR.

Capaian pembangunan rumah ini terdiri dari hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebanyak 78.007 unit. Jumlah pembangunan tersebut berasal dari pembangunan Rumah susun sebanyak 1.989 unit, rumah khusus 3939 unit, rumah swadaya 74.979 unit dan Dana Alokasi Khusus (DAK) perumahan 646 unit.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bedah Rumah

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Pemilik rumah membuat rangka penguat dapur rumah di Perumahan Griya Samaji,Cieseng, Bogor, Rabu (19/02/2020). BTN pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain itu, pembangunan rumah juga dilaksanakan oleh peningkatan kualitas rumah tidak layak huni masyarakat agar lebih layak huni sebanyak 23.853 unit, pembangunan yang dilaksanakan oleh pengembang perumahan sebanyak 149.936 unit dan pembangunan mandiri oleh masyarakat sebanyak 3.343 unit.

Sedangkan pembangunan rumah non-MBR yang ada berasal dari pembangunan rumah oleh pengembang perumahan yakni rumah tapak sebanyak 6.087 unit dan rumah susun 10.215 unit. Selain itu masyarakat juga berkontribusi dengan membangun rumah sebanyak 9.049 unit.

"Total rumah MBR yang berhasil dibangun sebanyak 255.139 unit dan rumah non-MBR sebanyak 25.351 unit. Kami tetap optimis jumlahnya akan terus meningkat hingga akhir tahun 2021 mendatang," pungkas Khalawi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya