Survei CSIS: 86,7 Persen Responden Pakai Insentif Kartu Prakerja untuk Beli Sembako

Survei CSIS juga mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap program Kartu Prakerja sangat tinggi.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Agu 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 20:00 WIB
Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id
Kartu Prakerja. Dok Prakerja.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei program Kartu Prakerja oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia mengungkapkan bahwa penerima insentif program Kartu Prakerja menggunakan dananya untuk berbagai keperluan. Paling dominan adalah untuk membeli bahan pokok atau kebutuhan pangan.

Peneliti dari CSIS Indonesia, Fajar B Hirawan, mengungkapkan bahwa 86,7 persen responden mengatakan menggunakan insentif Kartu Prakerja untuk membeli sembako atau kebutuhan pangan.

"Kalau kita lihat di sini, temuan kami menemukan bahwa insentif yang diperoleh setelah mengikuti program Kartu Prakerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sembako atau bahan pangan dijawab oleh 86,7 persen responden," kat Fajr dalam webinar Hasil Survei Program Kartu Prakerja: Peranan Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi pada Jumat (13/8/2021).

Selain itu, sebanyak 63,4 persen responden menggunakannya untuk membayar listrik atau air, 51,9 persen untuk membeli pulsa atau paket internet, dan sebanyak 42,4 responden menggunakan insentif untuk menambah modal usaha.

"Yang menarik 42,4 persen digunakan untuk menambah modal usaha. Ini mungkin kaitannya dengan bagaimana caranya program Kartu Prakerja ini bisa memberikan kail daripada hanya memberikan ikan saja," tutur Fajar.

Insentif Kartu Prakerja juga digunakan untuk kebutuhan transportasi, ongkos atau biaya mencari kerja, membayar pendidikan, membayar biaya kesehatan, membayar sewa kos atau rumah, membayar utang, dan menabung.

Insentif yang digunakan untuk menabung, kata Fajar, meskipun hanya 10,5 persen responden yang melakukannya, tapi ini menunjukkan bahwa peserta Kartu Prakerja memiliki literasi keuangan yang sangat baik.

Fakta menarik, dari 10,5 persen responden yang menggunakan insentif untuk menabung, sebanyak 77,3 persen diantaranya bertujuan menjadikannya sebagai dana darurat atau untuk berjaga-jaga.

"Di sini kita melihat literasi keuangan dari penerima Kartu Prakerja sangat baik, khususnya di tengah pandemi mereka berusaha mengalokasikan dana darurat untuk jaga-jaga jika keadaan tidak membaik, atau masih kurang membaik khususnya di masa krisis," kata Fajar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kepuasan Peserta Kartu Prakerja

Prakerja
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.

Selain itu, survei CSIS juga mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap program Kartu Prakerja sangat tinggi. Hasilnya, sebanyak 96,8 persen mengaku puas dengan kinerja Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja

"Hasilnya hampir mirip antara survei CN di tanggal 1 sampai 5 Mei dengan survei CSIS pada 27 Juli hingga 2 Agustus. Jadi ada tingkat kepuasan yang hampir sama, di atas 95 persen dan mudah-mudahan ini bisa dipertahankan, sosialisasi dan kualitas dari pelatihan itu juga harus lebih dipertahankan," jelas Fajar.

Adapun survei ini melibatkan 2.000 orang sebagai sampel yang dipilih secara acak dan disebut dapat mewakili pendapat populasi penerima program Kartu Prakerja di Indonesia. Periode survei adalah 27 Juli hingga 2 Agustus 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya