Anggaran Kesehatan 2022 Turun Jadi Rp 255 Triliun, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp 255,3 triliun pada 2022.

oleh Andina Librianty diperbarui 16 Agu 2021, 18:46 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 18:45 WIB
FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Realisasi M2 relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp 255,3 triliun pada 2022. Jumlah ini turun dari anggaran kesehatan pada 2021 sebesar Rp 326,4 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan mengenai turunnya jumlah anggaran tersebut. Alokasi anggaran ini disebut akan ditinjau kembali untuk tahun depan, termasuk mengenai vaksinasi, testing, tracing, dan treatment (3T), serta biaya untuk pengobatan.

"Anggaran kesehatan kesehatan tahun depan mencapai Rp 255,3 triliun, lebih rendah daripada tahun ini. Namun tahun ini, PEN nanti kita akan melihat seberapa cepat seperti vaksinasi, maupun testing, tracing, dan treatment, serta pengobatan yang akan betul-betul dikeluarkan," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 pada Senin (16/8/2021).

Dari total anggaran tersebut, 47 persen terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L), 31 persen non K/L, dan 26,5 persen Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Sri Mulyani pun menilai anggaran kesehatan berpotensi meningkat mengikuti perkembangan penanganan Covid-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rincian Anggaran Kesehatan

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 TSri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun anggaran kesehatan untuk tahun depan antara lain mencakup peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JKN) 96,8 juta jiwa, kemudian juga akan difokuskan pada layanan non-Covid-19 yaitu pengendalian tuberkulosis, pengadaan makanan untuk ibu hamil, penugasan tenaga kesehatan ke daerah, pengujian obat, peningkatan sarana dan prasarana, serta dan pembangunan Puskesmas.

"Akan ada pembangunan 80 Puskesmas yang akan dibangun tahun depan," ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya