Dongkrak Keuntungan Usaha Kecil dengan 9 Strategi Ini

Pemillik bisnis yang belum bisa menghasilkan keuntungan sebenarnya bisa melakukan cara untuk memulihkan keadaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2021, 07:00 WIB
3 Selebriti Wanita Dunia yang Menjadi Miliarder dan Sukses Menjalani Bisnis dalam Dunia Kecantikan
Ilustrasi wanita miliarder (pexels.com/Karolina Grabowska)

Liputan6.com, Jakarta - Profitabilitas atau keuntungan menjadi hal terpenting dalam dunia bisnis. Tanpa pemasukan yang konstan dari sumber yang tetap, sebuah bisnis mungkin tidak akan bertahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, bisnis tersebut harus terus menguntungkan.

Sebuah studi dari sebuah bank di AS menemukan bahwa 82 persen bisnis yang gagal bisa terjadi karena arus kas yang tidak tertata. Hanya 40 persen usaha kecil yang menguntungkan dan 30 persen kehilangan uang secara terus-menerus. Sisanya 30 persen impas, tidak rugi dan tidak untung.

Pemillik bisnis yang tidak menghasilkan keuntungan sebenarnya bisa melakukan cara untuk memulihkan keadaan. Pada umumnya yang terpikirkan mungkin hanya dengan menaikkan harga. Akan tetapi, bukan seperti itu.

Dalam kasus bisnis baru, menaikkan harga mungkin bukan langkah pertama yang tepat untuk meningatkan profitabilitas. Sebab, mungkin bisnis tersebut belum membangun reputasi. Namun, jika harga jauh lebih rendah dari harga pesaing, kenaikan mungkin diperlukan.

Dikutip dari laman Enterpreneur, Jumat (3/9/2021), berikut ini sembilan strategi lain yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk meningkatkan keuntungan.

1. Temukan lebih banyak pelanggan

Selain menaikkan harga, opsi realistis lain untuk meningkatkan profitabilitas usaha kecil adalah dengan menemukan pelanggan sebanyak mungkin. Pemilik bisnis dapat melakukan hal ini melalui berbagai saluran pemasaran.

Periklanan adalah salah satu contohnya. Pemilik bisnis bisa mempromosikan produknya melalui bentuk digital, TV, radio, atau iklan cetak lainnya. Pemasaran informasi adalah opsi lainnya. Ini termasuk penerbitan artikel online yang sering menargetkan kata kunci yang berhubungan dengan bisnis.

2. Kumpulkan lebih banyak prospek dan pasarkan

Pemasaran dan periklanan hanyalah satu langkah dalam proses mendapatkan pelanggan baru. Bagian lain dari proses ini adalah mengumpulkan informasi kontak dan menjangkau calon pelanggan.

Banyak pemilik usaha kecil yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik untuk melakukan strategi ini. Namun, ini bisa menjadi salah satu pemborosan terbesar dalam bisnis apa pun.

Sebab, mendapatkan prospek seringkali membutuhkan biaya. Oleh karena itu, uang pemasaran bisa jadi tebuang sia-sia jika tidak ditindaklanjuti dengan baik.

3. Tingkatkan ukuran rata-rata pesanan

Pelanggan setia yang sudah banyak menghabiskan uang untuk membeli produk Anda adalah salah satu sumber bisnis tambahan terbaik.

Pemilik bisnis harus mempromosikan silang produk atau layanan lain yang mereka jual. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rata-rata penjualan. Kuncinya adalah dengan menjelaskan alasan kenapa pelanggan harus membeli produk yang lebih mahal yang Anda jual. Itu karena produk tersebut mungkin akan bermanfaat untuknya dibanding produk lain yang lebih murah.

4. Tambah produk atau layanan baru

Menawarkan produk atau layanan yang baru untuk dijual adalah cara mudah untuk meningkatkan jumlah pesanan. Selain itu, ini juga cara mudah untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Pemilik bisnis sesekali bisa bertanya kepada pelanggan apa saja yang sedang mereka inginkan atau butuhkan. Di samping itu, jangan pula lihat kembali kondisi pasar sebelum terjun ke produk atau layanan baru apa pun.

Salah satu pertanyaan penting yang harus ditanyakan untuk diri sendiri ketika akan menjual produk baru adalah margin seperti apa yang akan ditawarkan. Bisnis dengan margin lebih tinggi seperti layanan menawarkan keuntungan yang signifikan dengan overhead yang lebih sedikit.

5. Potong biaya

Profitabilitas dapat diukur dengan margin kotor dan bersih. Mengurangi biaya akan meningkatkan margin bersih karena pemilik bisnis menghabiskan lebih sedikit dana untuk produksi. Hal ini dapat meningkatkan keuntungan dalam setiap prosesnya.

Pemotongan biaya ini termasuk beralih ke pemasok yang lebih murah. Opsi ini dilakukan untuk bisa mengurangi biaya persediaan. Selain itu, memberhentikan anggota staf adalah salah satu opsi pula yang bisa dilakukan. Ini aspek bisnis yang paling sulit, tetapi terkadang memang perlu dilakukan.

Pemilik bisnis harus mengitung rasio produktivitas karyawan terlebih dahulu dengan menambahkan total gaji dan biaya terkait penggajian. Kemudian membagi hasil tersebut dengan jumlah penjualan yang dihasilkan. Jika rasio produktivitas lebih besar dari 100 persen, mulai melihat kembali staf yang gajinya sempat dipotong.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

6. Tinjau kembali daftar produk

Jika merasa masih bingung pengeluaran mana yang dapat dikurangi sehingga dirasa perlu peninjauan, lihat kembali setiap produk atau layanan dan biaya yang terlibat dalam penjualan. Tidak setiap produk atau layanan akan menguntungkan. Oleh karena itu, periksa masing-masing secara individual yang dapat memungkinkan pebisnis membasmi bisnis yang merugi.

Menganalisis setiap produk atau layanan dalam daftar anggaran memungkinkan pemilik bisnis untuk melihat dengan tepat ke mana uang tersebut digunakan. Selain itu, juga untuk mengetahui seberapa banyak biaya untuk memenuhi setiap bagian dari bisnis tersebut.

 

7. Pertimbangkan efisiensi produksi

Pemilik bisnis harus mempertimbangkan seberapa efisien produksi dan operasi bisnisnya berjalan. Saat mempertimbangkan biaya terkait, penting pula untuk melihat produk atau layanan mana yang mampu menghasilkan pendapatan lebih besar.

Lebih masuk akal jika pemilik bisnis menghabiskan lebih banyak uang untuk bisa menghasilkan produk atau layanan yang banyak memberi keuntungan daripada yang lain. Bahkan pemilik bisnis juga perlu mempertimbangkan untuk pemotongan produk atau layanan yang mahal untuk dirawat tetapi tidak menghasilkan banyak pendapatan.

Produk atau layanan apa pun yang dipotong kemudian bisa diganti dengan produk yang dapat memperoleh pendapatan dalam jumlah yang signifikan. Fokuskan pada produk dan layanan dengan margin tinggi bisa memungkinkan.

 

8. Pantau tingkat inventaris

Menyimpan produk membutuhkan biaya, apalagi penyimpanan inventaris. Bahkan pengeluaran ini bisa pula memakan biaya yang cukup mahal. Janganlah menghabiskan uang untuk menyimpan barang yang tidak pernah terjual. Oleh karena itu, penting pula untuk terus memantau tingkat persediaan.

Saat ini ada berbagai perangkat lunak yang bisa membantu pemilik bisnis memanajemen inventaris. Perangkat tersebut menawarkan cara terbaik untuk mengetahui item mana yang terjual dan mana yang tidak. Tentunya perangkat ini akan memudahkan pemilik bisnis untuk menyimpan produk yang laris sambil menyingkirkan produk yang tidak laku.

 

9. Cari cara untuk meningkatkan laba dari investasi

Ada banyak cara untuk memasarkan bisnis. Akan tetapi, tidak semua metode pemasaran dapat bekerja dengan baik untuk setiap jenisnya. Pemilik bisnis tentu harus mengevaluasi setiap metode pemasaran yang digunakan, kira-kira mana yang memberikan hasil terbaik.

Oleh sebab itu, penting pula untuk melakukan audit secara rutin. Terlebih ketika bisnis tidak menghasilkan keuntungan. Tetaplah berada di posisi yang memungkinkan pemilik bisnis memiliki profitabilitas sebelum gulung tikar.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

https://www.entrepreneur.com/article/373451

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya