Liputan6.com, Jakarta PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap segera membangun terminal Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai upaya efisiensi perusahaan.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT KPI, Djoko Priyono saat menerima kunjungan kerja direksi Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) digedung Patra Graha Cilacap, Kamis (2/9/2021).
Djoko mengungkapkan unit Kilang Cilacap sebagai kilang terbesar dan paling strategis harus selalu untung. Hal yang dicapai salah satunya dengan efisiensi melalui regasifikasi.
Advertisement
“Pemakaian refinery fuel masih cukup besar dari crude oil. Ini bisa diefisienkan dengan pengalihan ke gaskarena jelas lebih murah dan clean,” ujarnya.
Masih kata Djoko, untuk mewujudkan rencana itu Pertamina sudah melakukan kesepakatan dengan PGN sebagai pemasok kebutuhan gas.
“Ide ini sebenarnya sudah lama, dari sekitar tahun2018. Kesepakatan yang sudah terjalin dengan PGN, akan segera diwujudkan dan ditargetkanpada tahun 2023 on stream,” katanya.
Selain sebagai refinery fuel, gas nantinya juga bisa digunakan untuk treating unit-unit yang membutuhkan.
"Karena Cilacap tidak memiliki sumber gas, dalam pengolahannya selama ini mengandalkan fuel oil dan gas dari kilang. Nantinya fuel oil bisa dikonversikan ke BBM menjadiproduk yang lebih valuable,” imbuhnya.
Kesiapan PGN
Senada, Direktur Utama PT PGN, M. Haryo Yunianto menyebutkan pihaknya siap memberikan layanan terbaik agar sama-sama saling menguntungkan.
“Sebagai pemasok kebutuhan gas, PGN tentu berkomitmen memuaskan konsumen, dalam hal ini Pertamina. Harapannya program inisegera diikuti oleh unit-unit kilang yang lain di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga dihadiri Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero),Mulyono, General Manager PT KPI Unit Cilacap, Eko Sunarno dan jajaran manajemen.
Usai pemaparan di gedung Patra Graha, dilanjukan kunjungan ke area kilang, dan jetty dermaga area 70.
Advertisement