OJK Minta Perbankan Bisa Beri Fasilitas Resi Gudang ke Petani

Secara sederhana diwujudkan dalam bentuk klaster pertanian sehingga memberi nilai tambah bagi petani dan mewujudkan ekosistem pertanian yang terkonsolidasi dengan baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2021, 13:29 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 13:28 WIB
Program KUR Klaster Pertanian Padi di Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar
Ketua Dewan Komisioner OJK tinjau pelaksanaan program KUR Klaster Pertanian Padi di Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Foto: OJK

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap perbankan bisa memberikan fasilitas pembiayaan resi gudang ke level petani. Selain itu mendukung korporatisasi pertanian dari agro culture menjadi agrobisnis.

Secara sederhana diwujudkan dalam bentuk klaster pertanian sehingga dapat memberi nilai tambah bagi petani dan mewujudkan ekosistem pertanian yang terkonsolidasi dengan baik.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meninjau pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster Pertanian Padi di Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.

Ini dalam rangka mewujudkan pembentukan ekosistem pertanian yang terintegrasi, serta peningkatkan akses keuangan masyarakat dan penyaluran KUR pada sektor pertanian.

Turut hadir mendampingi Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, serta Direktur Mikro dan UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Supari.

Wimboh menyampaikan dalam paparannya bahwa akses keuangan masyarakat kepada pembiayaan formal menjadi hal yang sangat penting demi mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, harus didukung oleh penguatan ekonomi daerah dengan memperhatikan kekhasan dan komoditas unggulan setempat.

“Kami berharap, ekosistem KUR Klaster ini dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga bisa turut andil dalam meningkatkan akses keuangan masyarakat yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Wimboh.

Selanjutnya, Wimboh juga melakukan dialog dengan perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta perwakilan Koperasi Bumi Intan Pari selaku offtaker untuk mendengar langsung perkembangan dan kendala di lapangan pada implementasi kebijakan stimulus yang telah dikeluarkan OJK dan Pemerintah.

 

Kluster Pertanian

OJK
Ketua Dewan Komisioner OJK tinjau pelaksanaan program KUR Klaster Pertanian Padi di Desa Brujul, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Foto: OJK

Perwakilan Gapoktan menyampaikan harapannya untuk memperoleh kestabilan harga, adanya pembatasan impor, serta kemudahan untuk mendapatkan akses pembiayaan khususnya dari perbankan.

KUR Klaster Pertanian telah berjalan dan direplikasi di beberapa daerah untuk menciptakan ekosistem yang membantu para petani memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, dan pemasaran atas hasil taninya.

Ekosistem KUR Klaster ini diharapkan dapat membantu para petani yang tergabung dalam 25 Gapoktan untuk terus menjalankan usahanya. Selain itu, dapat membantu Koperasi Bumi Intan Pari bekerja sama dengan offtaker lain dalam memberikan fasilitas untuk mendukung pengolahan hasil padi.

Direktur Mikro dan UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Supari menjelaskan bahwa saat ini BRI telah memiliki 11 ribu klaster dengan realisasi penyaluran KUR Pertanian sebesar Rp 1.143 Triliun kepada 43.740 debitur.

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan OJK berupa pendukung pertanian sebagai pelengkap alat Testing Grader kepada Koperasi Bumi Intan Pari dan alat pengukur kadar air gabah dan beras kepada 4 Gapoktan.

OJK terus mendorong pembentukan klaster pertanian yang dapat mempermudah proses pengajuan, pencairan, dan penjamin kredit, serta pemasaran produk pertanian.

Reporter: Shania

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya