Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali membukukan surplus neraca perdagangan sebesar USD 4,37 miliar, atau setara Rp 61,72 triliun (kurs Rp 14.125 per dolar AS) pada September 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ekspor pada September 2021 yang mencapai USD 20,60 miliar masih lebih tinggi dibanding volume impor di bulan yang sama, yakni sebesar USD 16,23 miliar.
"Nilai ekspor pada September 2021 mencapai USD 20,60 miliar. Sementara nlai impor mencapai USD 16,23 miliar, turun 2,67 persen dibanding Agustus 2021," terang Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (15/10/2021).
Advertisement
Jika dilihat secara kelompok ekspor, Margo memaparkan, penurunan juga terjadi untuk angka ekspor di sektor migas maupun non-migas.
"Kalau kita lihat berdasarkan sektor migas dan non-migas, migas turun 12,56 persen, non-migas turun 3,38 persen," terangnya.
Baca Juga
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sisi Impor
Sementara dari sisi impor, migas tercatat mengalami penurunan minus 2,67 persen, sedangkan non-migas justru naik 40,31 persen.
Adapun jika dibandingkan dengan Agustus 2021, neraca perdagangan Indonesia di September 2021 yang sebesar USD 4,37 miliar terpantau turun dari bulan sebelumnya senilai USD 4,74 miliar, atau setara Rp 67,5 triliun.
Dengan demikian, Indonesia selalu mencatat surplus selama 17 bulan beruntun, sejak neraca perdagangan terakhir kali mengalami defisit pada April 2020.
Advertisement