Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama BRI, Sunarso membeberkan capaian kinerja keuangan pada triwulan III 2021. Ia menyebut kredit BRI secara konsolidasi dengan BRI Agro mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,74 persen.
Perolehan itu setara dengan nominal sebesar Rp 1.026,42 triliun, lebih besar dari tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 935,35 triliun.
Baca Juga
Sunarso juga menuturkan bahwa menurut porsi penyaluran kredit yang dilakukan BRI, dominasi paling besar masih dipegang oleh sektor UMKM. Terbukti dari capaian sektor UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 12,50 persen atau setara Rp 848,60 triliun.
Advertisement
“Capaian itu meningkat, semula 80,65 persen pada tahun lalu, dan tahun ini sudah jadi 82,67 persen, porsi kredit UMKM di BRI saat ini,” katanya dalam Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2021, Rabu (27/10/2021).
Ia menyebutkan, perolehan ini tidak terlepas dari peran Holding BUMN Ultra Mikro yang telah selesai dengan penggabungan dari Pegadaian dan PNM ke dalam BRI Group.
Lebih lanjut, Sunarso menuturkan tingkat NPL BRI tercatat di angka 3,28 persen dengan NPL Coverage sebesar 252,94 persen.
“Gencarnya restrukturisasi yang dilakukan yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang selektif mampu membuat NPL BRI terjaga di angka sekian,” katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indeks Bisnis UMKM
Sementara itu, Sunarso membeberkan juga terkait indeks bisnis UMKM yang merekam secara rutin geliat UMKM dilihat dari kinerja UMKM pada kuartal tertentu dan juga ekspektasi kinerja kedepannya.
“Aktivitas bisnis umkm tercatat menurun dibanding kuartal sebelumnya, sampai Juni 2021 kegiatan usaha sangat bagus dan karena ppkm di kuartal III jadi menurun, tapi yang perlu dicatat penurunannya tidak setajam pesimisme kita pada saat memasuki itu,” katanya.
Tercatat aktivitas bisnis UMKM kuartal III 2021 mengalami penurunan ke angka 95,3 dai sebelumnya 102,6 di kuartal II 2021.
Sementara itu, terkait ekspektasi kinerja kedepannya, mengalami peningkatan yang signifikan, dengan prediksi kinerja berada pada poin 132.
“Sekarang kita masuk ke kuartal IV, ekspektasinya jauh lebih baik, lebih optimis, pelaku umkm sangat optimis memandang perekonomian dan itu indeksnya naik sampai ke level 132,” katanya.
“Hasil riset ini menunjukkan fakta, meski terdamak pandemi tapi bisa bertahan,” tambahnya.
Advertisement