Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan mengimplementasi keuangan inklusif di Indonesia PT Bank Sinarmas, Tbk (BSIM) Unit Usaha Syariah terus berkomitmen dalam mendorong inklusi keuangan syariah melalui digitalisasi, salah satu nya dengan menggunakan teknologi QR Code Indonesia Standard (QRIS).
Bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jambi Bank Sinarmas unit usaha syariah melaksanakan kegiatan peduli masjid dengan menyalurkan Infaq ke 20 Masjid di Kota Jambi menggunakan layanan digital QRIS. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (28/10) di Masjid Nurul Hidayah Budiman Kec. Jambi Timur.
Baca Juga
“Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan sebesar 90 persen sampai tahun 2024, untuk itu BSIM mengedukasi masyarakat dengan memberikan layanan melalui transaksi digital sehingga masjid-masjid lebih mudah menerima zakat, infaq, sedekah dan wakaf melalui QRIS ” ujar Risman Efendi selaku Regional Coordinator Wilayah Sumatera Bank Sinarmas Syariah
Advertisement
Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jambi mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada Bank Sinarmas Syariah atas terlaksananya kegiatan ini.
"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan silaturahmi dan tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan dana masjid,” Ujar Ir. H. Haviz Husaini, MM selaku Ketua PW. DMI yang didampingi oleh Drs. H. Rusli Adam MHi sebagai seketaris DMI Provinsi Jambi
Suroto Selaku Ketua Masjid Nurul Hidayah Budiman menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bank Sinarmas atas terlaksananya kegiatan ini, tentunya dengan QRIS BSIM ini kami sangat terbantu dalam proses pengolahan keuangan Mesjid.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
OJK Yakin Target Inklusi Keuangan 90 Persen di 2024 Bisa Tercapai
Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia kembali menggelar Financial Expo (Finexpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. Meresmikan gelaran ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis target inklusi keuangan dapat tercapai.
Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara mengatakan, Indonesia menargetkan tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
“(pemerintah) menetapkan pencapaian target 90 persen inklusi keuangan di tahun 2024 dan kami optimis ini akan tercapai,” katanya dalam pembukaan FinExpo 2021, Senin (18/10/2021).
“Kita menyadari bahwa tingkat inklusi keuangan tersebut masih belum merata, akses keuangan yang di kota sebesar 84 persen. Jauh lebih tinggi dari di desa hanya 69 persen,” katanya.
Ia mengatakan, guna mendorong tingkat inklusi keuangan tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya. Ia menyebut, sejak 2016 lalu, sejumlah penyedia jasa keuangan berinisiatif untuk menggelar Bulan Inklusi Keuangan hingga saat ini.
“Kita inisiasi BIK diadakan setiap Oktober sebagai agenda nasional, pada bulan tahun 2021 ini tema yang diusung adalah ‘inklusi keuangan untuk semua bangkitkan ekonomi bangsa’,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa gelaran saat ini memfokuskan gelaran BIK sebagai dukungan untuk pemulihan ekonomi nasional.
“Termasuk meningkatkan pemahaman masyarakat serta akselerasi penambahan rekening dan produk layanan jasa keuangan,” katanya.
Advertisement