Terbongkar, Alasan Garuda Indonesia Datangkan Pesawat ATR 72-600 yang Diduga Korupsi

Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan dugaan kasus korupsi PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) ke Kejaksaan Agung, Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 17:50 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 17:50 WIB
Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG
Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG (dok: GIA)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melaporkan dugaan kasus korupsi PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) ke Kejaksaan Agung, Jakarta. Dugaan korupsi ini terindikasi dari pengadaan pesawat jenis ATR 72-600 dilakukan Garuda Indonesia.

Pengadaan jenis pesawat ini memang bukan terjadi pada direksi sekarang. Pengadaan dilakukan pada zaman eks Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar. Namun, hingga saat ini setidaknya pesawat pabrikan Prancis-Italia tersebut masih dimiliki Garuda dan tetap beroperasi 

"Ada 13 (jenis ATR 72-600) status saat ini sewa," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, kepada merdeka.com, Selasa (11/1).

Bukan tanpa alasan, kala itu, Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar memilih jenis pesawat ATR 72-600 untuk melayani penerbangan ke pelosok Indonesia. Pesawat ini dinilainya tercanggih dan paling nyaman di kelasnya buat melayani rute penerbangan jarak pendek di berbagai pulau maupun kota.

Garuda Indonesia, di zaman Emirsyah Satar memang berniat untuk menghubungkan setiap pelosok Tanah Air. Ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk membuka bandara-bandara baru di daerah terpencil yang tumbuh menjadi pusat ekonomi baru dan tujuan wisata.

Pesawat berkapasitas 70 penumpang ini memiliki jarak antar kursi hanya 30 inci. Namun, interior kabinnya disebut bakal membuat aman dan nyaman penumpang. Interior tersebut dirancang oleh Giorgetto Giugaro. Pria Italia ini berpengalaman dalam merancang dan memodifikasi interior mobil sport.

ATR 72-600 saat itu juga diklaim hemat bahan bakar sekitar 50 persen ketimbang pesawat lain yang sejenis dan memiliki jarak tempuh yang sama. Ini membuat biaya operasional ATR 72-600 lebih rendah ketimbang kompetitornya.

Sejak dipasarkan pada 2010 hingga Agustus 2013, setidaknya ada lebih dari 600 ATR 72-600 yang telah dioperasikan oleh maskapai-maskapai internasional lain, antara lain, Iberia, Aer Lingus, Air New Zealand, Jet Airways, LOT, Czech Airlines, dan Malaysia Airline.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Sewa Pesawat

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda berada di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Pesawat tipe ATR 72-600 adalah pesawat terbang yang memakai baling-baling. Harga sewa pesawat ATR 72-600 per bulannya mencapai USD170.000 atau sekitar Rp2,4 miliar. Harga ini belum termasuk biaya perawatan dan operasional yang ditanggung masing-masing maskapai penerbangan.

Untuk harga jual pesawat ATR 72-600 menurut www.airlieners.net adalah sekitar USD21,5 juta atau sekitar Rp304 miliar. Dengan harga jual yang sangat tinggi, maka opsi lease aircraft atau sewa pesawat menjadi opsi yang logis bagi maskapai penerbangan.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya