PLN Punya 16,2 Juta Ton Batu Bara, Pasokan Listrik Aman sampai Akhir Januari 2022

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjamin pasokan listrik nasional dari PT PLN (Persero) hingga akhir Januari 2022 ini aman.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Jan 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2022, 17:30 WIB
FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Ekspor batu bara menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 70,33 persen dan kenaikan hingga 168,89 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjamin pasokan listrik nasional dari PT PLN (Persero) hingga akhir Januari 2022 ini aman.

Optimisme itu dilancarkannya setelah pemerintah menginventarisir jumlah stok batu bara dari pihak produsen ke PLN setidaknya mulai mencukupi.

"Jadi ada tambahan 5,17 juta ton. Jadi dalam bulan Januari ini kebutuhan batu bara PLN sebesar 16,2 juta ton bisa diamankan," ujar Arifin dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (13/1/2022).

"Itu tentu saja bisa dilakukan dengan bantuan produsen-produsen, kemudian juga asosiasi angkutan yang diminta kerahkan armada untuk bisa mendukung kebutuhan," dia menambahkan.

Dari temuan itu ia menyimpulkan, dimulai pada 10-11 Januari lalu, stok batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) besar milik PLN bisa diamankan hingga 15 hari operasi (HOP).

"Ini sampai akhir Januari kita bisa pastikan pasokan ini bisa diamankan," tegas Arifin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wajib Punya Stok 20 Hari

Simak Strategi PLN Amankan Pasokan Batu Bara ke PLTU
PLN mendorong skema kontrak jangka panjang dengan penambang. Hal terjadi dijadikan strategi jitu untuk mengamankan pasokan batu bara bagi pembangkit milik perseroan.

Sementara untuk untuk distribusi listrik ke daerah-daerah pelosok yang belum terjangkau PLTU besar, pemerintah masih mewajibkan pembangkit listriknya punya stok batu bara untuk 20 hari operasi.

"Dari hasil terakhir kemarin sore (Selasa, 12 Januari), sudah ada statement dari PLN, sudah bisa meyakinkan, karena kontraksi juga sudah di-close," pungkas Arifin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya