Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pemimpin perusahaan konglomerat asal India Bajaj Group, yakni Rahul Bajaj, meninggal dunia pada usia 83 tahun.
"Dia adalah pembawa obor warisan keluarga yang berasal dari hari-hari berdirinya negara kita dan memperjuangkan penciptaan India baru," kata keluarga Bajaj dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Forbes, Senin (14/2/2022).
Baca Juga
Jenazah Rahul Bajaj akan dikebumikan di negara bagian tempat ia berasal, Maharashtra, India.Â
Advertisement
Dalam pesan belasungkawa, Presiden India Ram Nath Kovind mengatakan bahwa karir Rahul "mencerminkan kebangkitan dan kekuatan bawaan dari sektor korporasi bangsa."
Adapun pesan dari Perdana Menteri India Narendra Modi yang mengenang Rahul "sangat bersemangat terhadap pelayanan masyarakat dan merupakan pembicara yang hebat".
Rahul masuk dalam daftar miliarder untuk pertama kalinya pada tahun 2007 dengan kekayaan bersih senilai USD 1,1 miliar.Â
Kemudian pada akhir hayatnya, kekayaan Rahul bernilai sekitar USD 8,2 miliar - berada di nomor 302 di dunia, menurut peringkat miliarder Forbes.
Bajaj adalah cucu dari pendiri Bajaj Group, Jamnalal Bajaj, yang mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1926.
Putra tertua Jamnalal, yakni Kamalnayan, mengambil alih Bajaj Group pada tahun 1942 dan mengembangkan perusahaan tersebut menjadi manufaktur.
Kemudian di tahun 1972, adik Kamalnayan, yakni Ramkrishna, mengambil alih kepemimpinan perusahaan hingga akhir hayatnya pada tahun 1994, ketika jabatan tersebut diserahkan kepada Rahul.
Di bawah Rahul Bajaj, Bajaj Group tumbuh menjadi konglomerat dengan 40 perusahaan di sektor-sektor seperti kendaraan roda dua, jasa keuangan, dan peralatan listrik.
Â
Sosok Rahul Bajaj
Semasa hidupnya, Rahul Bajaj pernah dianugerahi Padma Bhushan, salah satu penghargaan sipil tertinggi di India.
Dia merupakan mantan—dan sangat vokal—anggota Rajya Sabha, majelis tinggi parlemen India.
Sebagai anggota aktif dari Konfederasi Industri India, Rahul Bajaj cukup dikenal sebagai suara bisnis di negara itu. Selama bertahun-tahun, ia selalu hadir di pertemuan World Economic Forum's Davos dan sering mengatakan dengan bangga bahwa dia tidak melewatkan acara tersebut.Â
Rahul Bajaj mempelajari ilmu ekonomi dan hukum sebelum melanjutkan studinya di Universitas Harvard untuk studi M.B.A.
Dia bergabung dengan bisnis keluarga sekembalinya dari Amerika dan mengambil alih Bajaj Auto pada tahun 1970.
Selama beberapa dekade, Bajaj Auto yang menguasai pasar motor skuter India dan slogan iklannya "Hamara Bajaj", yang diterjemahkan sebagai "Bajaj Kami", mencerminkan loyalitas merek yang telah dibangun Rahul di antara masyarakat kelas menengah India.
Namun pada tahun 1984, Hero memasuki pasar sepeda motor dengan Honda Jepang dan akhirnya menyalip Bajaj Auto dalam pangsa pasar.
Bajaj menyerahkan operasi Bajaj Auto pada tahun 2005 kepada dua putranya yakni Rajiv dan Sanjiv, yang bertanggung jawab atas unit layanan keuangan.
Tahun lalu, Rahul mengundurkan diri sebagai ketua Bajaj Auto tetapi tetap menjadi ketua emeritus.
Sepupu Rahul, yakni Niraj, Shekhar dan Madhur, yang dekat dengannya, mengepalai berbagai grup perusahaan Bajaj.Â
Advertisement