Pengusaha Ramal Harga Bahan Pokok Terus Naik hingga Idul Fitri 2022

Henaikan harga bahan pokok saat ini bukan karena penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Mar 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 18:15 WIB
FOTO: Sembako Bakal Kena Pajak
Pedagang beras menunggu pembeli di Pasar Tebet Timur, Jakarta, Jumat (11/6/2021). Kementerian Keuangan menyatakan kebijakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), termasuk soal penerapannya pada sembilan bahan pokok (sembako), masih menunggu pembahasan lebih lanjut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan sebab kenaikan harga bahan pokok yang terjadi belakangan ini. Ia menampik kenaikan harga disebabkan karena penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Arsjad menyebut, inflasi di Indonesia yang berimbas kepada kenaikan harga bahan pokok itu disebabkan oleh situasi politik dunia yang tengah memanas. Ini terkait konflik antara Rusia dan Ukraina yang berdampak ke berbagai sektor.

“Kenaikan bahan baku ini lebih disebabkan oleh situasi politik dunia, yang tidak stabil dimana terdapat konflik rusia dan ukraina yang menyebabkan instabilitas perdagangan global,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).

Di samping itu, terganggunya rantai pasok global saat pandemi juga menyebabkan harga angkutan logistik meningkat. Ini jadi tantangan dalam pendistribusian yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku.

“Seiring dengan meningkatnya harga pangan global yang mengakibatkan naiknya harga pangan domestik,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diprediksi Berlanjut

FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik
Aneka sayuran dijual di Pasar Pos Pengumben, Jakarta, Minggu (6/3/2022). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat terus melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok dan sembako. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lebih lanjut, Arsjad menyebut kenaikan harga ini diprediksi akan terus berlanjut hingga hingga Idul Fitri. Ini dilihat dari sisi permintaan yang akan terus meningkat.

“Fenomena kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini akan diperkirakan terus berlanjut hingga Idul Fitri. Faktor pemicu utama adalah kenaikan permintaan menjelang ramadan sekaligus menandakan melonggarnya PPKM,” kata dia.

Dalam menjaga ini, Arsjad juga mengimbau kepada para pelaku usaha untuk menjaga ketersediaan barang. Sehingga diharapkan mampu menahan kenaikan harga di dalam negeri.

“Disaat ini, pada saat yang sama Kadin mengajak seluruh pelaku usaha untuk berkomitmen tidak menaikkan harga barang dan jasa pada saat kenaikan tarif PPN dan selanjutnya juga turut membantu pemerintah dan masyarakat untuk menjaga ketersediaan barang sehingga kelangkaan dan kenaikan harga tidak terjadi, ini adalh bagi kita semua bagi bangsa indonesia bagi semua,” tukasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya