Menangkan 2 WK Migas, BP Komitmen Dorong Investasi di Indonesia

Perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (BP), memastikan diri sebagai pemenang dua wilayah kerja (WK) migas dalam lelang tahap II 2021

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Mar 2022, 14:11 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 14:11 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (BP), memastikan diri sebagai pemenang dua wilayah kerja (WK) migas dalam lelang tahap II 2021 yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kedua blok eksplorasi tersebut yakni Blok Agung I dan Agung II.

BB Regional President Asia Pacific Nader Zaki mengungkapkan, keputusan Pemerintah RI memberikan 100 persen hak pengelolaan terhadap kedua blok migas tersebut, membuktikan posisi perseroan sebagai mitra terpercaya bagi Indonesia.

"Penambahan Blok Agung I dan Agung II ke portofolio BP merefleksikan komitmen kami untuk terus berinvestasi serta mengembangkan bisnis kami di Indonesia,” ujar Nader dalam statemen tertulis, Senin (21/3/2022).

Menurut dia, BP memiliki lebih dari 55 tahun pengalaman di Indonesia. Salah satunya dalam pengoperasian lapangan produksi gas terbesar di Tangguh LNG, Papua Barat, yang berkontribusi sekitar 20 persen dari produksi gas nasional.

Jumlahnya akan meningkat hingga lebih dari 30 persen ketika Tangguh Train 3 mulai berproduksi usai diselesaikannya Proyek Pengembangan Tangguh.

"BP juga memiliki nonoperating interest (30 persen) di KKS Andaman II, blok eksplorasi laut dalam lepas pantai di Aceh," terangnya.

 

Lepas Pantai Bali dan Jawa Timur

Ini yang Diperlukan Untuk Menemukan Cadangan Migas Baru
Kesulitan pembebasan lahan menjadi isu mengemuka di tengah eksplorasi migas.

Sebagai informasi, Blok Agung I mencakup wilayah seluas 6.656 km² laut dalam lepas pantai Bali dan Jawa Timur. Sedangkan Blok Agung II berlokasi di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur meliputi wilayah seluas 7.970 km².

"Wilayah ini belum tereksplorasi, namun mempunyai potensi sumber daya gas yang potensial, dan dekat dengan wilayah dengan permintaan gas yang meningkat," kata Nader.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian ESDM serta SKK Migas atas dukungan mereka dan kami akan tetap bekerjasama dengan pemerintah di tahun-tahun mendatang,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya