Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ketidakpastian ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dia menyatakan, permasalahan tersebut jadi tantangan utama banyak negara, termasuk Indonesia.
Gejolak ekonomi ini disebutnya harus disikapi pemerintah dengan sangat hati-hati. Oleh karenanya, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha.
Baca Juga
"Dibutuhkan kebijakan yang cepat dan tepat, serta implementasi yang efektif. Yang jelas, masyarakat tidak boleh menjadi korban dari ketidakpastian global ini," tegas Jokowi dalam CNBC Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
Advertisement
"Investasi yang menciptakan lapangan kerja harus terus kita tingkatkan. Dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan harus terus diupayakan," imbuh dia.
Jokowi pun mengingatkan, ketidakpastian ekonomi global pada 2022 ini semakin meningkat, dengan tantangan yang semakin tinggi. Ditambah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 2 tahun juga kini belum selesai.
"Perekenomian dunia belum pulih total. Bahkan, kelangkaan energi, kelangkaan pangan, kontainer, serta inflasi yang tinggi terjadi di banyak negara belahan dunia," sebut Jokowi.
Â
Pemulihan Ekonomi
Saat proses pemulihan ekonomi dunia mulai terlihat, publik global kembali dikejutkan oleh tensi geopolitik antara Rusia-Ukraina. Jokowi mengaku ruwet dengan situasi tak pasti ini.
"Perang yang membuat pusing semua negara. Ini akan memperdalam krisis perekonomian dunia, dan meningkatkan ketegangan politik dunia," keluhnya.
"Harga minyak naik, gas naik, bahan baku pupuk naik, dan harga gandum juga naik. Inflasi tentu saja juga semakin meningkat," ujar Jokowi.
Advertisement