Pemprov Jabar Bertemu Investor Inggris, Penjajakan Kerja Sama PLTB dan Ekonomi Kreatif

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen besar untuk mengurangi emisi karbon dengan langkah-langka nyata dan jangka panjang.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 27 Mei 2022, 13:43 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 13:43 WIB
Pemprov Jabar Bertemu Investor Inggris untuk Penjajakan Kerja Sama PLTB 
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris, Selasa (25/5/2022).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen besar untuk mengurangi emisi karbon dengan langkah-langka nyata dan jangka panjang. Maka dari itu, saat perjalanan dinas ke luar negeri, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris untuk bertemu dengan sejumlah pihak menjajaki kerja sama di bidang pendidikan, energi baru terbarukan, teknologi, dan ekonomi kreatif.

Agenda kunjungan kerja diawali pertemuan dengan Ryse Energy, perusahaan yang fokus di bidang energi baru terbarukan dan solusi sistem pembangkit energi on/off-grid untuk lingkungan perkotaan dan perdesaan.

Ryse Energy merupakan perusahaan pengembang energi baru terbarukan dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

"Indonesia mempunyai kewajiban terkait energi ramah lingkungan, tapi tak usah dimulai dengan skala yang besar dulu, karena yang skala besar biasanya prosesnya lama. Saya senang walau skala kecil, tapi konkret," kata Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, terkait dengan pengembangan PLTB ini direncanakan pada bulan Juni 2022 kembali akan dilakukan survei di beberapa lokasi di Jabar.

Menurutnya, hal ini sudah pernah dibahas dengan Ryse Energy, yang intinya mereka ingin membuat uji coba di Jabar, dan Pemda Provinsi Jabar sudah menindaklanjuti dengan melakukan survei di beberapa lokasi.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih yang turut mendampingi Gubernur mengatakan, ada beberapa lokasi yang potensial, tapi juga perlu dilakukan sejumlah langkah untuk dilakukan.

Ai Saadiyah menuturkan, langkah pengembangan yang perlu dilakukan antara lain mencari mitra yang bisa bekerja sama dengan Ryse Energy, dan yang memungkinkan antara lain Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja Sama Penurunan Emisi Karbon Bidang Transportasi

Ridwan Kamil bersama Kepala Dinas ESDM Provinsi Jabar dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar juga bertemu dengan pihak University of Nottingham sebagai tindak lanjut dari penjajakan kerja sama penurunan emisi karbon di bidang transportasi.

Pemda Provinsi Jabar dan University of Nottingham telah menandatangani Letter of Intent (LOI) pada September 2021, menyepakati kerja sama timbal balik dalam bidang penelitian, pengembangan peta jalan kendaraan listrik, model bisnis, dan infrastruktur kendaraan listrik dalam negeri di Jawa Barat.

"Kami ingin membantu perusahaan-perusahaan menengah kecil berbasis teknologi dapat menjadi rantai pasok untuk kendaraan listrik. Hal ini tentunya dengan berkolaborasi dengan universitas yang ada di Indonesia,” kata Asisten Profesor Teknik Kimia dan Lingkungan University of Nottingham, juga Koordinator UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences Bagus Muljadi.

Adapun riset yang akan dilakukan mencakup pengembangan model usaha stasiun pengisian kendaraan listrik dan implementasinya, serta  pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa Barat. Untuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) direncanakan dilakukan dalam waktu dekat.


Kang Emil Jajaki Kerja Sama Bidang Ekonomi Kreatif

Selain sektor energi, Kang Emil juga menjajaki kerja sama di bidang ekonomi kreatif. Ia bertemu dengan Penasihat Ekonomi Kreatif di London, John Newbigin.

“Ekonomi kreatif belum ada organisasi secara internasional yang bisa mewadahi berbagai potensi, membangun jaringan, serta mengembangkannya secara maksimal," kata Kang Emil.

"Yang ada biasanya konferensi yang digelar setahun sekali dan bersifat rutin. Untuk skala global itu jarang. Kita ada rencana berkoalisi, tapi bukan koalisi politik, melainkan berkoalisi untuk membuat ekonomi kreatif agar mempunyai impact yang lebih besar,” terangnya.

Pada Oktober 2022 direncanakan digelar deklarasi di Bali pendirian organisasi koalisi ekonomi kreatif dunia.

"Saya berharap, kita dapat bekerja sama menciptakan sebuah organisasi baru yang  mempunyai dampak lebih global bagi ekonomi kreatif di seluruh pelosok negeri, khususnya di Indonesia dan Inggris," ungkap Kang Emil.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya