Ahli Pangan UI Nilai Pemerintah Sukses Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Ahli Pangan dari Universitas Indonesia, Riyanto menilai Indonesia telah berhasil dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 07 Jun 2022, 10:49 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 10:19 WIB
Mentan SYL Optimis Produksi Pertanian Jeneponto Meningkat dengan IP300
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Kayuloe Timur, Kecamatan Tulatea, Kabupaten Jeneponto Minggu, 15 Mei 2022.

Liputan6.com, Jakarta Ahli Pangan dari Universitas Indonesia, Riyanto menilai Indonesia telah berhasil dalam meningkatkan produksi pangan nasional. Hal tersebut ditandai dengan tercukupinya ketersediaan beras dalam negeri sehingga selama tiga tahun terakhir tidak melakukan impor. Sebaliknya, ada sejumlah kabupaten seperti di Sragen yang sukses melakukan ekspor beras ke Arab Saudi.

Riyanto mengatakan bahwa keberhasilan tersebut tak lepas dari kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang mempercepat proses produksi dengan pengadaan benih unggul, teknologi seperti alat mesin pertanian dan masifnya pendampingan petani di semua daerah.

"Biasanya Indonesia impor. Tapi di zaman pak SYL (Syahrul Yasin Limpo) saya melihat beras kita cukup, bahkan cenderung surplus. Semua bisa dikendalikan dan dalam waktu tiga tahun terakhir kita sudah tidak impor," ujar Riyanto yang juga Peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Selasa, 7 Juni 2022.

Riyanto mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang paling strategis dalam mewujudkan Indonesia berdaulat dari aspek apapun. Termasuk aspek keamanan, politik dan ketertiban. Tanpa pangan semua orang akan kebingungan dan negara bisa mengalami kebangkrutan.

"Saya kira posisi Indonesia sudah cukup bagus dan berjalan lebih cepat dari biasanya. Pangan kita cukup dan semua bisa dikendalikan. Inilah bukti kerja pemerintah, di sektor pertanian. Selain Mentan SYL juga bisa menyelesaikan semua arahan dan perintah Presiden Jokowi," katanya.

3 Tahun Tidak Impor Beras

Produksi Pertanian Sebagai Bantalan Ekonomi Nasional
Petani menggarap sawah di kawasan Tangerang, Banten, Sabtu (19/2/2022). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah membangun pertanian dari peningkatan produksi dan pengembangan hilirisasi sampai pada sektor pertanian sebagai bantalan pertumbuhan ekonomi nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa sejak 2019 impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) tidak dilakukan.

"Dalam tiga tahun terakhir, CBP tidak pernah impor. Apa yang disampaikan Bapak Presiden bahwa Indonesia sampai saat ini tidak melakukan impor selama tiga tahun terakhir memang benar," katanya.

Pemerhati pangan, Irma Suryani Chaniago mengapresiasi kerja cerdas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mampu menjalankan semua perintah dan arahan Presiden Joko Widodo sehingga ketersediaan pangan nasional dalam keadaan cukup. Bahkan Indonesia selama tiga tahun terakhir tidak melakukan impor.

"Ini yang saya sebut kerja cerdas. Tidak impor kan artinya kerjanya berintegritas. Tidak Macam-macam dan hanya fokus kerja saja. Saya kira ini perlu diapresiasi," katanya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya