Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek langsung tiga pelabuhan penyeberangan di Wakatobi, Sulawesi Tengah sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis 9 Juni 2022. Selain Pelabuhan, satu unit Kapal Ro-Ro juga akan ikut diresmikan.
Menhub Budi mengungkap pembiayaan pembangunan tiga pelabuhan ini menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN). Di sisi lain, penyelesaian ketiga pelabuhan penyeberangan ini juga disebut dalam waktu dekat.
Baca Juga
Ketiga pelabuhan penyeberangan yang akan diresmikan yaitu Pelabuhan Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Sementara satu unit kapal penyeberangan yang akan diresmikan yaitu Kapal KMP Sultan Murhum II.
Advertisement
“Kita bangun pelabuhan ini menggunakan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dan kita selesaikan ini dalam waktu dua tahun. Keberadaan pelabuhan ini sangat dibutuhkan untuk melancarkan konektivitas di Wakatobi dan sekitarnya,” ujar Menhub Budi mengutip keterangan resmi, Rabu (8/6/2022).
Saat ini, angkutan penyeberangan di Sulawesi Tenggara melayani 11 lintasan perintis (9 lintas dalam provinsi dan 2 lintas antar provinsi) serta memiliki 7 kapal penyeberangan. Sementara di Wakatobi, dilayani oleh dua kapal yaitu KMP Bahtera Mas II dan KMP Sultan Murhum II (yang akan diresmikan).
Kedua kapal ini akan melayani lintas penyeberangan di Kabupaten Wakatobi dengan rute Wanci – Kaledupa – Tomia – Binongko PP.
Selesai Dibangun 2021
Ketiga pelabuhan penyeberangan perintis (Kaledupa, Tomia, Binongko) selesai dibangun pada tahun 2021. Memiliki panjang dermaga 82 M, kedalaman kolam -5m, kapasitas sandar 1000 GRT, tipe dermaga Dolphin, tipe bongkar muat plengsengan.
Sedangkan, KM Sultan Murhum II merupakan kapal roro yang melayani angkutan penyeberangan perintis rute Kamaru – Kaledupa, Kaledupa – Tomia, Tomia – Binongko. Kapal ini mulai beroperasi pada 2 Mei 2022, dengan 4 kali trip dalam seminggu.
Kapal ini dibangun oleh PT Industri Kapal Indonesia (IKI) sejak September 2020 dan selesai dibangun pada Desember 2021 dengan nilai Rp. 39,3 miliar. Kapal ini berbobot 500 GT, memiliki panjang 46,80 m, kecepatan 13 knot, berkapasitas 262 penumpang dan kendaraan 16 truk sedang dan 26 kendaraan kecil.
Advertisement
Tarif Penyeberangan
Pada tahun ini, Kemenhub memberikan subsidi sebesar Rp. 17,9 miliar untuk pelayanan kapal penyeberangan di Wakatobi yang dioperatori oleh PT ASDP Indonesia Ferry.
Adapun tarif angkutan penyeberangan di Wakatobi sebagai berikut; untuk lintas penyeberangan Wanci – Kaledupa (38 mile) untuk orang dewasa Rp. 70 ribu dan kendaraan gol 1 Rp. 24 ribu.
Lalu, lintas Kaledupa-Tomia (34 mile) untuk orang dewasa Rp. 62 ribu dan kendaraan gol 1 Rp. 20 ribu. Serta lintas Tomia-Binongko (28 mile) untuk orang dewasa Rp. 32 ribu dan kendaraan gol 1 Rp. 10 ribu.
Kawasan Strategis
Wakatobi merupakan akronim nama dari empat pulau di tenggara Sulawesi yaitu, Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Pulau ini menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang tengah dikembangkan.
Menurut Menhub Budi, Kemenhub berkomitmen mendukung tumbuhnya titik ekonomi baru melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi untuk membuka konektivitas antar wilayah di Wakatobi dan sekitarnya
Turut hadir mendampingi Staf Utama Bidang Perhubungan Darat dan Konektivitas Budi Setiyadi, Direktur TSDP Junaidi dan Kepala BPTD Wilayah XVIII Sultra Benny Nurdin Yusuf.
Advertisement