Menko Airlangga: Ekonomi Digital Harus Jadi Prioritas

Menko Airlangga menekankan, salah satunya perlu diperhatikan dalam pengembangakn ekonomi digital adalah mengenai aturan yang berlaku antar negara terutama G20.

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Jul 2022, 10:55 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 10:50 WIB
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Bali, Senin (11/7/2022).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Bali, Senin (11/7/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, presidensi G20 Indonesia menjadi momentum memperkuat sinergi antara negara, salah satunya di bidang ekonomi digital. Ia menyebut, langkah ini perlu menjadi prioritas antar negara-negara anggota G20.

“Presiden (meminta) dalam Presidensi G20 ini adalah momentum dalam perkuat ekonomi, memperkuat sinergi antar negara dalam memperkuat konektivitas dan perlu jadi prioritas,” katanya dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Bali, Senin (11/7/2022).

Ia menekankan, salah satunya perlu diperhatikan adalah mengenai aturan yang berlaku antar negara.

“Tak ada satu negara yang maju sendiri, termasuk di ASEAN, dan global, ini penting, apalagi pembayaran antara negara dan terkait dengan regulasi daripada pajak bea masuk antar negara,” tambahnya.

Airlangga menyebut, hal ini perlu jadi perhatian untuk mengakselerasi yang membutuhkan sinergi dan inovasi dari berbagai pihak terkait. Ia menyebut sejumlah contoh digitalisasi yang telah dijalankan di Indonesia.

Diantaranya, ada digitalisasi transportasi, Kartu Prakerja, hingga Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Ia menekankan program-program ini perlu dilanjutkan dan program serupa perlu dikembangkan.

“Akselerasi UMKM juga penting, digitalisasi UMKM diharapkan mampu mendorong produk nasional masuk pasar digital melalui Gernas BBI. Kemudian stabilitas dan pengembangan sistem keuangan digital dibarengi penguatan efektivitas regulasi,” terang dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorong Keuangan Digital

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Bali, Senin (11/7/2022).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Bali, Senin (11/7/2022).

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebut inisiatif di sektor keuangan digital perlu didorong oleh sejumlah hal penting. Utamanya dalam penguatan sumber daya manusia di sektor-sektor terkait.

“Berbagai inisiatif keuangan digital harus didorong oleh penguatan karakter, karakter untuk berubah, karakter untuk berani, dan karakter untuk mengkreasikan hal-hal yang baru,” kata dia.

Dengan demikian, Menko Airlangga memandang itu bisa menjadi modal dalam mengembangkan kemampuan Indonesia di kancah ekonomi digital. Baik di dalam negeri maupun secara global.

“Ini akan memotivasi kita untuk menjadi pemain ekonomi digital di negara sendiri, dan pemain utama di pasar global. Mari kita bersama memperkuat keuangan digital untuk pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

 

Fokus Ekonomi Digital

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Puncak Acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia LAGAWIFEST 2022, di Lampung, Kamis (23/6/2022).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Puncak Acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia LAGAWIFEST 2022, di Lampung, Kamis (23/6/2022).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membuka gelaran Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI). Ia menekankan aspek ekonomi digital ini menjadi salah satu fokus membangun ekonomi indonesia.

Diketahui, pembangunan ekonomi nasional tercermin dalam tema besar Presidensi G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger. Maka, diperlukan akselerasi dan sinergi yang tepat dalam pengembangan ekonomi digital.

“Inilah tema yang kita angkat di FEKDI ini, yaitu adalah advancing digital economy and finance: Synergistic and inclusive ecossytem for accelerated recovery, suatu ekosistem untuk membangun tema Presidensi G20 Indonesia, recover together recover stronger,” terang dia dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital indonesia 2022, Bali, Senin (11/7/2022).

Sebagai bagian dari gelaran G20 jalur keuangan, kata dia, ada sejumlah hal penting yang akan dibahas dalam beberapa hari kedepan. Setidaknya ada 4 poin besar yang akan dibahas secara berturut-turut kedepannya.

Diantaranya, kolaborasi dan sinergi dalam ekonomi digital indonesia, kemudian digital currency yang meliputi mata uang kripto. Kemudian, ekonomi dan keuangan hijau dan inklusif, serta cross-border payment.

“Ini sinergi Kementerian, Bank Indonesia, asosiasi untuk bersama mendigitalkan Indonesia. Besok kita membahas crypto, lusa kita membahas bagaimana digital economy memajukan ekonomi indonesia yang tak hanya inklusif tapi juta green,” katanya.

“kita juga bicara soal cross-border payment, tak hanya Indonesia, tapi ASEAN, inilah digital payment,” tambahnya.

 

Sinergi Pemerintah dan Asosiasi

Lebih lanjut, Perry mengungkap dengan adanya diskusi yang digelar dalam FEKDI kedua ini, akan menjadi bukti dalam memajukan ekonomi digital Indonesia. Menurutnya, dalam mengejar tujuan itu, diperlukan kolaborasi dans sinergi antara Pemerintah dan Asosiasi.

“Kita undang ketua asosiasi bagaimana bersama pemerintah mendigitalkan Indonesia, untuk indonesia, untuk rakyat, untuk kemajuan bangsa. Lebih dari itu, juga untuk global,” katanya.

Ia meminta, melalui gelaran ini, keluar sebuah hasil yang bisa membuktikan upaya dalam mendorong ekonomi digital dalam negeri.

“Mari kita bersinergi, mari kita tunjukkan ke dunia, presidensi G20 bahwa indonesia telah maju dalam digital economy, tak hanya Indonesia, untuk bangsa indonesia, untuk rakyat, tapi juga untuk dunia,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya