Harga Kripto Ethereum Hari Ini Dipatok Turun ke USD 1.471

Harga kripto Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 1.471 atau sekitar Rp 22 juta. Ether turun 10,02 persen dalam 24 jam terakhir.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Sep 2022, 17:07 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 17:07 WIB
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto Ethereum menunjukkan penurunan pada Kamis, 15 September 2022.

Penurunan itu terjadi setelah jaringan Ethereum menyelesaikan migrasinya dari mekanisme proof of work (bukti kerja) ke konsensus proof of stake (bukti kepemilikan), yang juga dikenal sebagai "The Merge."

Data dari Coinmarketcap menunjukkan bahwa pada perdagangan Jumat (16/9/2022) Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 1.471 atau sekitar Rp 22 juta, Ether turun 10,02 persen dalam 24 jam terakhir dan 10,42 persen sepekan. 

Selain itu, Bitcoin (BTC) anjlok 2,02 persen dalam 24 jam terakhir tetapi masih menguat 2,67 persen sepekan.

Kripto lainnya yaitu Binance coin (BNB) juga kembali merosot. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 3,08 persen dan 3,52 persen sepekan. Penurunan tersebut membuat BNB dibanderol dengan harga USD 270,61 per koin. 

Adapun ADA, yang dalam sehari terakhir ambles 3,08 persen dan 2,02 persen sepekan. Ini menjadikan nilai ADA berada pada level USD 0,4669 per koin.

Kemudian ada XRP yang turun 4,50 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,68 persen sepekan. XRP kini dipatok USD 0,3274 per koin. 

Menurut CEO hedge fund kripto ARK36 Anto Paroian, penting untuk diketahui proses The Merge sebagian besar telah ditentukan harganya.

"Ethereum telah terapresiasi lebih dari 100 persen sejak posisi terendah Juni. Tampaknya, jika The Merge ternyata memiliki efek positif pada aksi harga Ethereum, kenaikannya mungkin tidak berkelanjutan,” ujar Paroian dikutip dari CNBC, Jumat, (16/9/2022).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Investor Dukung Proses The Merge Ethereum

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Investor telah mendukung peningkatan teknologi Ethereum yang direncanakan selama berbulan-bulan karena kemampuannya untuk mengubah Ether menjadi aset yang meningkatkan keamanan jaringan dengan cara yang hemat energi.

Banyak yang menyebutnya sebagai salah satu momen terpenting dalam sejarah singkat kripto.

Namun, beberapa analis memperkirakan perdagangan akan melemah setelah merger. 

Chief operating officer di Okcoin, Jason Lau melihat perdagangan akan melemah setelah proses The Merge selesai. 

"Penggabungan Ethereum benar-benar hanya satu langkah dalam serangkaian peningkatan panjang yang akan mengarah pada skalabilitas yang lebih besar akan mengarah pada peningkatan kinerja jaringan Ethereum," ujar Lau.

Namun, pasar sebagian besar tetap didorong oleh sentimen ekonomi makro.

Harga Ether sedikit berubah untuk sebagian besar pagi ini tetapi berbalik lebih rendah seiring dengan saham, terutama Nasdaq Composite, yang turun 1,4 persen.

Bitcoin yang korelasinya dengan saham mencapai titik tertinggi sepanjang masa tahun ini, turun lebih dari 1 persen.

Pembaruan Jaringan Ethereum Pangkas Pemakaian Energi hingga 99,95 Persen

Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, pembaruan di jaringan blockchain Ethereum salah satunya bertujuan untuk memangkas konsumsi energinya yang besar, sebuah langkah yang menurut para pendukungnya dapat memperluas penggunaan teknologi dan mendukung harga token Ether.

Pembaruan, yang dikenal sebagai "The Merge," akan menandai perubahan radikal tentang bagaimana transaksi di blockchain Ethereum terjadi dan token Ether dibuat. 

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/9/2022), menurut Ethereum Foundation, sebuah badan yang bertindak sebagai juru bicara jaringan, perubahan baru ini akan mengkonsumsi energi 99,95 persen lebih sedikit. 

Jika berhasil, Ethereum akan beralih dari sistem proof of work atau bukti kerja, di mana komputer yang haus energi memvalidasi transaksi dengan memecahkan masalah matematika yang kompleks ke protokol proof of stake atau bukti kepemilikan, di mana individu dan perusahaan bertindak sebagai validator, menggunakan Ether mereka sebagai jaminan, dalam upaya untuk menghasilkan token baru.

Ether adalah cryptocurrency terbesar kedua setelah bitcoin, dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 200 miliar atau sekitar Rp 2.996 triliun, menurut situs data CoinGecko. Ada sekitar 1 juta hingga 1,5 juta transaksi per hari di blockchain Ethereum, dibandingkan dengan 200.000 hingga 300.000 Bitcoin.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya