Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Selasa (18/3/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) berhasil menguat. Bitcoin naik 1,93 persen dalam 24 jam dan 5,98 persen sepekan.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 84.096 per koin atau setara Rp 1,37 miliar (asumsi kurs Rp 16.400 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 3,58 persen sehari terakhir dan 3,94 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 31,7 juta per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 4,44 persen dan 17,06 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,2 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA melemah 3,25 persen dalam sehari dan 5,40 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 11.790 per koin.
Adapun Solana (SOL) turut terkoreksi. SOL melemah 2,79 persen dalam sehari dan 9,28 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,1 juta per koin.
XRP masih berada di zona merah. XRP turun 2,39 persen,tetapi masih menguat 13,75 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 38.368 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut pulih. Dalam satu hari terakhir DOGE menguat 4,27 persen dan 11,85 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.855 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini masih stabil. Harga keduanya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,75 triliun atau setara Rp 45.100 triliun, menguat sekitar 1,73 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Permintaan Bitcoin Menurun
Sebelumnya, permintaan Bitcoin (BTC) telah mencapai level terendah pada 2025, karena para pedagang dan investor mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap aset berisiko akibat ketidakpastian ekonomi global.
Mengutip Cryptonews, Senin (17/3/2025) metrik Permintaan Bitcoin dari CryptoQuant menunjukkan permintaan BTC telah turun ke angka negatif 142 pada 13 Maret 2025.
CryptoQuant mencatat, permintaan Bitcoin yang positif sejak September 2024 telah memuncak pada Desember 2024 sebelum mulai turun perlahan kembali. Namun, tingkat permintaan tetap positif hingga awal Maret 2025 dan terus menurun sejak saat itu.
Kekhawatiran akan perang dagang yang berkepanjangan, ketegangan geopolitik, dan inflasi yang sangat tinggi, yang mereda tetapi tetap di atas target Federal Reserve sebesar 2%, menyebabkan para pedagang mengambil langkah mundur dari aset yang lebih berisiko dan beralih ke tempat berlindung yang aman seperti uang tunai dan surat berharga pemerintah.
Advertisement
Inflasi AS
Kehebohan pasca-pemilu AS juga telah mereda menyusul reaksi beragam dari para investor terhadap KTT Kripto Gedung Putih 7 Maret lalu, seiring dengan ketidakpastian ekonomi makro dan proses politik yang terjadi.
Meskipun angka inflasi CPI AS yang dilaporkan pada 12 Maret lebih rendah dari perkiraan, harga Bitcoin langsung turun setelah berita tersebut.
