Kejar Target 1 Juta Sambungan, PGN Kembangkan Jargas di Jambi

PGN akan mengembangkan pembangunan jargas rumah tangga di Kota Jambi, sebagai upaya mengejar target pemerintah 1 juta sambungan (SR) dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Nov 2022, 22:33 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 22:33 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, akan mengembangkan pembangunan jargas rumah tangga di Kota Jambi, sebagai upaya mengejar target pemerintah 1 juta sambungan (SR) dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar, Kota Jambi merupakan wilayah potensial untuk pengembangan jargas sebab jargas menjadi program pemerintah. Masyarakat Kota Jambi juga sudah menggunakan jargas sejak 2014 dengan program jargas APBN.

“Artinya, untuk pembangunan jargas lanjutannya nanti sudah tidak susah lagi, karena masyarakat sudah sadar akan keuntungan, manfaat dan keunggulan dari jargas ini. Harapannya ke depan, pemerintah Kota Jambi berserta seluruh masyarakat memberikan dukungan agar kami bisa turut menyukseskan program jargas 1 juta SR di seluruh Indonesia. Di Kota Jambi, kami akan mulai masuk secepatnya,” kata Achmad, di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Memurut Achmad PGN tengah memetakan terkait suplai dan infrastruktur gasnya untuk eksekusi pembangunan jargas di Jambi rencananya pada tahun 2023. Rata-rata pemakaian gas bumi di Jambi untuk rumah tangga kurang lebih 9 - 18 M³.

“Jargas sebagai energi berbasis gas bumi memiliki keunggulan yang lebih kompetitif dibandingkan dengan LPG non subsidi dan pemasangannya gratis seperti jargas APBN," tuturnya.

Pembangunan jargas tersebut akan mendukung pemerintah yang menargetkan dapat membangun 1 juta Sambungan Rumah (SR) per tahun. Sedangkan PGN menargetkan pembangunan jargas sebanyak 400 ribu Sambungan Rumah dengan skema pendanaan internal PGN. Selain itu ada 600 rubu SR akan dibangun menggunakan skema KPBU, skema investasi swasta atau BUMD, dan lain-lain.

Achmad pun berharap dengan adanya jargas dapat mendorong potensi pertumbuhan pada pelanggan komersil, hingga industri. Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor dapat membantu keekonomi di masyarakat.

"Subholding Gas terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan sangat terbuka untuk partnership terkait pembangunan jargas. Salah satunya, PGN telah bekerja sama dengan Jaya Real Property untuk pembangunan jargas di Bintaro,” jelas Achmad.

 

Pengembangan Jargas

20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Upaya pengembangan jargas di Jambi pun mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Jambi.

“Kami memyambut hangat untuk membicarakan tentang kerjasama dalam rangka pembangunan infrastruktur gas di Kota Jambi atau jaringan city gas. Selama ini kita sudah dapat dari program pemerintah sebelumnya sebanyak 13.000 rumah tangga. Kedepan inshaallah dengan kerjasama yang baik dengan PGN, kita akan menambah lagi jaringan gas rumah tangga dan kebutuhan gas di Kota Jambi dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Wakil Wali Kota Jambi, Maulana.

Maulana melanjutkan, Kota Jambi terdiri atas 11 kecamatan dan sudah dialiri jargas, diantaranya Kecamatan Jelutung, Kota Baru, Alam Barajo, Telanipura, dan Danau Sipin. Pemerintah Kota Jambi mendukung penuh untuk pembangunan jargas dan berkomitmen untuk penyediaan lahan infrastruktur, MRS, dan lain-lain.

Kondisi di lapangan, dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Jambi, maka kebutuhan masyarakat Kota Jambi untuk rumah tangga Jambi yang semakin meningkat, tentu sangat tepat bila dilakukan pengembangan Jaringan Gas Kota (City Gas). Masyarakat Kota Jambi juga sangat antusias dengan keinginan untuk memanfaatkan gas bumi atau jaringan city gas.

Jika ada potensi bisnis dengan BUMD, Pemerintah Kota Jambi juga dapat membantu menjembatani. Saat ini, Sibinjai Sakti sebagai salah satu BUMD sedang melakukan penjajakan skema komersial dengan PGN. Adanya jargas dapat meringankan beban masyarakat, sehingga membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Kota Jambi, karena menggunakan energi yang kompetitif, bersih, serta menghilangkan rasa kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan gas LPG.

Demi Kedaulatan Energi, PGN Bangun 2.000 Jargas di Cirebon

PGN
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memeriksa meteran jaringan gas bumi di perumahan warga di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12). Pemerintah melalui PGN memberi tambahan 5.120 jargas pada tahun 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk terus memperluas jangkauan gas bumi untuk meningkatkan ketahanan energi, salah satunya dengan membangun jaringan gas di Cirebon sebanyak 2 ribu Sambungan Rumah (SR) dengan skema investasi internal.

Komisaris PGN Warih Sadono mengungkapkan, tujuan utama PGN memperluas pembangunan jargas adalah menghadirkan kedaulatan energi untuk negara dan masyarakat.

PGN berusaha untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap energi impor dan PGN mencukupinya dengan gas bumi sebagai produk dalam negeri.

“Keuntungan dari penggunaan gas bumi dibandingkan energi lain adalah lebih efisien dalam biaya penggunaannya. Maka biaya konsumsi energi masyarakat yang dibayarkan pun bisa lebih efisien,” kata Warih, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Untuk memastikan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dilaksanakan dengan baik, sehingga akan memudahkan proses berjalannya pembangunan.

Warih bersama Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasya melakukan pengawasan pembangunan jaringan gas rumah tangga, dengan mengunjungi lokasi pembangunan jargas rumah tangga di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.

“Untuk membangun jargas rumah tangga memang bukan pekerjaan yang mudah. Kita harus membangun kerja sama dan koordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk mendorong PGN meningkatkan koordinasi dengan jajaran pemerintahan di wilayah yang akan dibangun jaringan gas sehingga masyarakat bisa terlayani,” ujar Warih.

Pelanggan Jargas

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Saat ini PGN tengah membangun jargas rumah tangga di Cirebon sebanyak 2 ribu SR. Sedangkan total pelanggan jargas PGN di Cirebon saat ini mencapai 36.718 SR.

Pembangunan jargas di Cirebon juga terus dilanjutkan secara bertahap sebagai bagian dari target pembangunan jargas PGN dengan skema investasi internal sebanyak 400 ribu SR di seluruh Indonesia.

“Diharapkan sebagian warga yang sudah terpasang jargas akan segera gas in. Kami juga akan mengembangkan gas ke wilayah-wilayah di sekitar Cirebon. Tentunya setelah pengembangan ke industri, maka akan bertambah ke jaringan gas rumah tangga juga,” kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasya.

Achmad mengungungkapkan, jargas di Cirebon menggunakan sumber gas dari Pertamina EP. Dengan sumber gas yang cukup dekat, pelanggan di Cirebon cukup agresif untuk menggunakan jargas.

Menurutnya, untuk menarik minat masyarakat menggungakan gas bumi perlus sosialisasi dan edukasi ke masyarakat mengenai gas bumi sebagai energi yang aman. Mengingat pada masyarakat awam, terdapat paradigma bahwa semua gas jenisnya sama.

“Jargas lebih aman, mengingat berat jenis gas bumi lebih ringan dari udara, sehingga mudah terurai di udara. Itulah yang menjadi faktor utama dari safety bahwa gas bumi lebih aman. Terkadang gas secara awam dianggap sama semua, padahal berbeda-beda secara berat jenisnya. Untuk jargas menggunakan gas alam (C1 dan C2) yang berat jenisnya lebih ringan dari udara. Ditambah pada jargas diberikan pembau (odorant), sehingga jika terjadi kebocoran akan mudah terdeteksi,” jelas Achmad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya