Liputan6.com, Jakarta Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial, mengatakan pelaksanaan pembangunan kontrak paket 202 (CP202) MRT Jakarta Fase 2A sepanjang 1,8 kilometer yakni Harmoni – Mangga Besar.
Ini merupakan bagian dari total 5,8 kilometer jalur MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI – Kota,saat ini sedang berlangsung.
Baca Juga
Oleh karena itu akan dilakukan pengalihan lalu lintas di persimpangan Jl. Sukarjo Wiryopranoto – Jl. KH. Zainul Arifin, dengan detail sebagai berikut:
Advertisement
Pembangunan station box untuk Stasiun Sawah Besar dilakukan pada ruas Jl. Gajah Mada dan terbentang dari depan gedung CIMB sampai pertokoan di utara Lawu Tower, melewati simpang yang menghubungkan Jl. Sukarjo Wiryopranoto dan Jl. KH. Zainul Arifin.
“Simpang tersebut akan ditutup mulai tanggal 14 November 2022 sampai dengan Juni 2027,” ujar Rendi dalam keterangan resmi, Kamis (10/11/2022).
Sementra untuk arus lalu lintas dari Jl. Sukarjo Wiryopranoto menuju Batavia dan Jl. KH. Zainul Arifin, dan dari Jl. Hayam Wuruk yang akan berputar balik menuju Batavia (A), dapat bergerak ke arah Harmoni dan berputar balik di U-turn di depan Dunkin' Donuts Jl. Hayam Wuruk.
“Sedangkan arus lalu lintas dari Jl. KH. Zainul Arifin menuju Harmoni dan Jl. Sukarjo Wiryopranoto, dan dari Jl. Gajah Mada yang akan berputar balik menuju Harmoni (B), dapat bergerak ke arah Batavia dan berputar balik di simpang Jl. Mangga Besar,” terang dia.
Alasan Anggaran Proyek MRT Fase 2 Membengkak Jadi Rp 25,3 Triliun
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim mengungkapkan alasan pembengkakan anggaran untuk proyek MRT Jakarta (MRTJ) Fase 2. Proyek ini sebelumnya dianggarkan Rp 22,6 triliun dan kini menjadi Rp 25,3 triliun.
Silvi menerangkan, pembengkakan ini disebabkan perubahan panjang jalur. Mulanya, pembangunan direncanakan sepanjang 7,8 km dengan tujuh stasiun dan satu stasiun on ground dan Depo, dimulai dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan.
Kini, pembangunan dilakukan sepanjang 12,3 km dengan sembilan stasiun underground dan satu stasiun on ground dan Depo. Dimulai dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan dan Kota sampai Ancol Barat.
"Iya, biaya pembangunan Fase 2 MRT terjadi peningkatan. Estimasi awalnya Rp 22,6 triliun sekarang menjadi di Rp 25,3 triliun. Nah kenapa? Pertama, perlu kami sampaikan bahwa estimasi Rp 22,6 triliun ini adalah estimasi yang dilakukan pada 2018. Waktu itu masih di tahap perencanaan dan waktu itu pun jalurnya yang kami bicarakan itu dari Bundaran HI sampai ke Kampung Bandan," kata Silvia kepada wartawan di Head Office MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Selasa (20/9/2022).
Faktor selanjutnya adalah kenaikan harga rata-rata raw material (bahan baku) lebih dari 50 persen sejak 2018 karena krisis rantai pasok dan permintaan tinggi sehubungan dengan pemulihan pascapandemi. Selain itu, kelangkaan semiconduktor, inflasi akibat perang Ukraina-Rusia, dan kenaikan harga minyak dan energi dunia.
"Sekarang yang kami bicarakan di Rp 25,3 triliun adalah estimasi ter-latest yang kita punyai di tahun 2022 ini. Di mana di dalamnya sudah kita antisipasi kelanjutannya ke Ancol," kata Silvia.
Advertisement
Anies Sebut MRT Bundaran HI-Kota Tua Selesai 2028
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan jalur kereta cepat Mass Rapid Transit (MRT) fase 2A Bundaran HI sampai Kota akan rampung pada 2028. Hal itu disampaikannya ketika menyaksikan groundbreaking CP202 MRT Jakarta Fase 2A di Plaza Beos, Kota Tua, Jakarta Barat pada Sabtu 10 September 2022.
"Kita mengharapkan nanti akan bisa dari kawasan Lebak Bulus ke kawasan Kota Tua tersambung. Menurut proyeksi, diperkirakan tahun 2028 ini semua akan selesai di Kota Tua," kata Anies.
Adapun panjang lintasan Fase 2A adalah 5,8 km dan terdiri dari tiga paket pekerjaan dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan satu stasiun at grade (Kota).
Untuk paket pertama, paket CP20, akan mulai dari Thamrin sampai Monas dengan panjang jalur 2,62 km dan dua stasiun bawah tanah.
"Kontraknya telah ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2020. Pekerjaannya dimulai pada tanggal 15 Juli 2020 dan saat ini progressnya telah mencapai 42,7 persen," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy.
Untuk paket CP203, menghubungkan Glodok dan Kota sepanjang 1,3 km dengan dua stasiun di bawah tanah. Kontraknya telah ditandatangani pada 20 April 2021 dan pekerjaannya dimulai tanggal 18 September 2021. Hingga saat ini, pengerjaannya telah mencapai 15 persen.
"Dengan dimulainya paket 202 pada hari ini, tentunya akan menghubungkan Harmoni sampai dengan Sawah Besar sepanjang 1,8 km dengan 3 stasiun di bawah tanah," tambah Aprindy.