Jadi Ketua ASEAN 2023, Indonesia Raup Dukungan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak, agar para Menteri Negara APEC untuk dapat meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 18 Nov 2022, 15:15 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 15:15 WIB
APEC
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak, agar para Menteri Negara APEC untuk dapat meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi.

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas dukungan dari New Zealand untuk kepimpinan ASEAN di Indonesia pada tahun 2023 mendatang. Airlangga mengucapkan terima kasih atas sikap dan dukungan dari New Zealand tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Menko Airlangga saat mendampingi Presiden dalam Pertemuan bilateral dengan New Zealand bersama Menseskab dan Wamendag yang digelar di Bangkok, Thaliand, Jumat, (18/11/2022).

"Pembahasan dukungan New Zealand kepemimpinan ASEAN di Indonesia 2023," Imbuh Menko Airlangga.

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga juga berterima kasih atas apresiasi hasil dari penyelenggaraan KTT G20 di Bali baru-baru ini. Hal ini termasuk soal dukungan pengembangan energi terbarukan geothermal yang potensial di Indonesia juga pengembangan green hydrogen.

Atas dasar itu, Menko Airlangga mengajak, agar para Menteri Negara APEC untuk dapat meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi.

Menko Airlangga mengatakan APEC perlu membentuk mekanisme pembiayaan untuk mendukung implementasi transisi hijau di ekonomi anggota.

 

Target National Determined Contribution

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa disela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh Kamboja, Kamis, 10 November 2022. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Indonesia sendiri, menurut dia, membutuhkan sekitar USD 322.8 miliar untuk mencapai target National Determined Contribution (NDC) 2030, sehingga diperlukan mekanisme pembiayaan yang inovatif, termasuk dari sektor privat, komunitas internasional, atau bauran pembiayaan lainnya.

Terkait mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi, ia menyampaikan bahwa ekonomi berkembang menghadapi keterbatasan kapasitas institusional dan kurangnya akses terhadap teknologi hijau.

Ia menekankan pentingnya APEC sebagai incubator of ideas untuk menggalang kerja sama konkret dalam mendukung pertukaran pengetahuan dan informasi, serta kolaborasi riset untuk mendukung transisi hijau yang merata di antara ekonomi APEC.

Selain itu, dia juga menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Bio-Circular Growth (BCG) Economy Model dan mengajak ekonomi APEC untuk berkolaborasi.

“Model ekonomi BCG sangat relevan dengan adanya berbagai tantangan di depan. Model ekonomi ini tidak hanya dapat mendukung kebutuhan ekonomi saat ini, tetapi juga mendukung keberlangsungan generasi masa depan kita,” ujar Menko Airlangga.

Indonesia Resmi Jadi Ketua ASEAN 2023

Indonesia Resmi jadi Ketua ASEAN 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara simbolis menerima palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai penanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN. (Sumber: ekon.go.id)

Menutup rangkaian kegiatan selama kunjungan kerja di Phnom Penh, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut serta mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Upacara Penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 sekaligus proses Handover Chairmanship dari Kamboja ke Indonesia pada Minggu (13/11).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo secara simbolis menerima palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai penanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN 2023.

“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” ungkap Presiden Joko Widodo saat memulai pidato menerima estafet Keketuaan ASEAN dari Kamboja.

Jokowi juga mengatakan bahwa ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai, serta menjadi jangkar stabilitas dunia. Lebih lanjut, ASEAN juga harus konsisten menegakkan hukum internasional dan tidak menjadi proksi siapapun.

“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menginginkan ASEAN harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Di sisi lain, peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

“ASEAN 2045 harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” tegas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya