Pertagas-PHR Kerja Sama Komersialisasi Pipa Minyak Rokan

PT Pertamina Gas (Pertagas) bagian dari Sub Holding Gas Pertamina bersinergi dengan dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dalam pengangkutan energi melalui pipa Rokan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Nov 2022, 20:45 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 20:45 WIB
Pertamina terus lakukan persiapan untuk alih kelola Blok Rokan
Pertamina terus lakukan persiapan untuk alih kelola Blok Rokan. PT Pertamina Gas (Pertagas) bagian dari Sub Holding Gas Pertamina bersinergi dengan dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dalam pengangkutan energi melalui pipa Rokan.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Gas (Pertagas) bagian dari Sub Holding Gas Pertamina bersinergi dengan dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dalam pengangkutan energi melalui pipa Rokan

Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso, mengatakan, sinergi pengangkutan minyak bumi melalui pipa Koridor Balam-Bangko-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai menjadi penanda fase komersial pipa minyak Rokan.

"Momen ini menjadi sinergi baik antara anak usaha Subholding Gas dan Subholding Upstream Pertamina. Rangkaian pembahasan telah dilakukan bersama sejak proses pembangunan proyek pipa minyak Rokan hingga akhirnya perjanjian pengangkutan ditandatangani pada Jumat 18 November 2022," kata Gamal, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Gamal melanjutkan dalam perjanjian ini Pertagas dan PHR bekerjasama untuk pengangkutan minyak bumi melalui koridor Balam-Bangko-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai selama periode 2022-2041.

“Perjanjian ini menjadi salah satu milestone penting dalam kerjasama jangka panjang antara Pertagas dan PHR,” ungkap Gamal.

Gamal berharap dengan telah ditandatangani perjanjian tersebut dapat mendukung optimalisasi penyaluran dan lifting minyak nasional. Sampai dengan akhir Oktober 2022 Pertagas telah menyalurkan 6,7 juta barel di ruas pipa baru tersebut.

Kedepannya, diharapkan volume tersebut dapat meningkat dan pemanfaatan pipa minyak Rokan dapat lebih optimal, Sehingga memberikan kontribusi pendapatan secara konsolidasi bagi Subholding Gas Pertamina.

“Pengaliran minyak di Blok Rokan memegang peranan penting dalam kedaulatan energi nasional. Pertagas tentu akan memberikan layanan optimal untuk mendukung PHR dalam menjalankan penugasannya dalam penyediaan energi untuk negeri,” jelas Gamal.

Pipa Minyak Rokan dibangun sepanjang 340 Km yang membentang dari Minas, Kota Batak, Balam, hingga ke Dumai. Proyek yang dibangun di masa pandemi tersebut telah menyelesaikan fase konstruksinya di akhir 2021 dan saat ini dalam proses pengaliran bertahap.

Dalam melaksanakan seluruh rangkaian proyek Penggantian Pipa Minyak Rokan, Pertagas selalu mengedepankan aspek keselamatan kesehatan kerja dan kepedulian lingkungan atau HSSE. Hal ini dibuktikan dengan mencatat 5.340.360 jam kerja selamat di Proyek Pipa Minyak Rokan.

Jaga Produksi Minyak Blok Rokan, PGN Angkut LNG dari Bontang

PHR Berhasil Bor 350 Sumur di Blok Rokan Jelang Setahun Alih Kelola
PHR Berhasil Bor 350 Sumur di Blok Rokan Jelang Setahun Alih Kelola

Subholding Pertamina berkolaborasi dalam menjaga keandalan pasokan gas bumi, melalui pengangkutan moda transportasi laut menggunakan kapal gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) untuk mendukung tingkat produksi minyak Blok Rokan terjaga.

Kolaborasi yang dilakukan Subholding Pertamina tersebut antara PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, pengangkutan LNG dengan kapal LNG milik PIS dari terminal LNG Bontang dengan kuantitas muat ±138 ribu M³ menuju LNG Terminal FSRT Lampung.

"Kolaborasi ini bertujuan guna menjaga kehandalan pasokan gas bumi. Nanti LNG dari Bontang diangkut menggunakan kapal LNG milik PIS," kata Faris, (22/10/2022).

Faris mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, LNG dari Bontang akan disalurkan untuk mendukung penyediaan gas untuk PHR karena adanya Turn Around (TAR) PHE Jambi Merang selama 10 hari. PGN membantu menyediakan gas yang bersumber sebesar ±40 ribu M³.

“Dengan adanya supply LNG dari Bontang ini, maka kehandalan suplai gas bumi PGN ke pelanggan semakin terjaga. Kerjasama ini juga menjadi bukti kesuksesan transformasi Holding Migas lewat kolaborasi PGN subholding gas dan PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics untuk menjaga produksi Pertamina Hulu Rokan, sehingga solusi penyediaan energi domestik di lingkup Pertamina Group semakin handal,” ujar Faris.

Kapal LNG Cargo

20160425-FSRU-PGN-Lampung-Istimewa
FSRU PGN Lampung menerima Kargo LNG kedua dari Kilang LNG Tangguh, di Pantai Labuan Maringgai, Lampung, Senin (25/4). Kargo kedua ini adalah bagian dari 1,1 juta meter kubik LNG dari Tangguh yang akan masuk ke FSRU Lampung tahun ini. (Istimewa)

Lebih lanjut, Faris menjelaskan bahwa penyediaan kapal LNG Cargo yang disediakan oleh PIS merupakan aktivitas yang penting dalam memenuhi kebutuhan gas ke Pertamina Hulu Rokan dan wujud dari upaya pemenuhan energi dengan skema virtual pipeline.

“PIS akan melayani PGN sebaik mungkin agar pelayanan gas bumi PGN dapat berjalan baik. Selain itu PIS juga melayani Nusantara Regas dengan pelayanan yang kompetitif baik dari segi servis maupun harga,” ujar Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS, Surya Tri Harto.

PGN pun telah menjalankan mandat dari Holding Migas Pertamina untuk mengelola utilisasi LNG milih Pertamina secara end to end. Maka, pembelian LNG langsung dari PGN untuk PHR menumbuhkan milestone penting dalam bisnis LNG Subholding Gas.

“Sinergi PGN dan PIS dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi masing-masing dan penyediaan gas bumi ke pelanggan, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Pertamina Group dalam menyediakan energi untuk negeri,” pungkas Faris. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya