Transaksi Super Apps BRImo Tembus Rp2.000T, Menteri Erick Sebut UMKM Harus Terus Didampingi

BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital.

oleh stella maris diperbarui 10 Des 2022, 18:26 WIB
Diterbitkan 10 Des 2022, 18:21 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung pencapaian target "Indonesia Maju 2045" yang terdiri dari Ekonomi digital, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), Ketahanan pangan, serta pariwisata dan Ekonomi kreatif, Kementerian BUMN menetapkan empat sektor prioritas utama. Khususnya aspek digitalisasi, transformasi BUMN diharapkan membuahkan economic & social impact yang luas bagi masyarakat Indonesia.

Indonesia sendiri bertumpu pada sektor UMKM sebagai kontributor utama Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut digitalisasi yang didorong oleh BUMN harus dilakukan secara holistik dengan memberikan layanan mudah dijangkau oleh konsumen sekaligus memastikan pelaku UMKM untuk go digital.

"Di era digital ini, semua harus beradaptasi. Sekarang di pasar-pasar sudah membantu para UMKM menggunakan digital payment, UMKM ini harus terus didampingi," ujar Erick.

Sejalan dengan upaya memudahkan akses layanan keuangan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk konsisten melakukan digitalisasi melalui mobile banking BRImo. Financial Super Apps milik BRI ini menjadi andalan masyarakat untuk mengakses lebih dari 100 transaksi finansial hanya dalam satu aplikasi saja.

Di sisi lain, BRI aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI) aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital.

Untuk diketahui, BRImo digunakan lebih dari 22,37 juta users atau tumbuh 73,55% Year on Year (YoY) per akhir Oktober 2022. Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022. Adapun pertumbuhan volume transaksi di BRImo sampai dengan Oktober 2022 yang Rp2.084 triliun atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi menjadi salah satu langkah BRI untuk mewujudkan visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

"BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital. BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model," ujarnya.

Sunarso mengatakan bahwa BRI came up with a hybrid bank strategy. Menurutnya, digitalisasi di Indonesia siapkan dari sekarang untuk menjangkau masyarakat yang sekarang sudah digital dan menjangkau masyarakat yang belum digital. 

"Bagaimana pun kita harus tetap edukasi dan layani," ujar Sunarso.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya