Siap-Siap, AP I dan AP II Bakal Digabung Jadi Airport Co

InJourney membuka dua opsi pengintegrasian dua perusahaan BUMN yang berkecimpung pada bisnis pengelolaan bandara yaitu AP I dan AP II

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 18:45 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney membuka dua opsi pengintegrasian dua perusahaan BUMN yang berkecimpung pada bisnis pengelolaan bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, penyatuan kedua BUMN tersebut akan terjadi pasca dilakukan penyetaraan pada masing-masing perusahaan, terkait proses komersial, aturan, standard operating policy, hingga struktur organisasi.

"Ini kita samakan dulu. Kalau sudah sama maka mudah bagi kita memikirkan mana alternatif yang terbaik, apakah merger dan akuisisi, bisa juga kita membentuk operating Co di atasnya sebagai subholding yang kita sebut Airport Co," paparnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/12/2022).

Seusai proses penyetaraan, InJourney bersama dengan Kementerian BUMN akan menetapkan salah satu alternatif atas dua opsi yang sudah dicanangkan.

Pertama, bisnis AP I dan AP II akan digabungkan menjadi satu perusahaan atau melalui skema akuisisi diantara kedua perseroan. Opsi kedua, dengan membentuk Subholding Airport Co yang nantinya mengelola dan mengontrol langsung semua bandara BUMN di Tanah Air.

Dony menilai, bisnis bandara di bawah perusahaan milik negara perlu diintegrasikan agar pengoperasian bandar udara di Indonesia semakin kuat. Itu salah satunya ditandai dengan penambahan jumlah trafik dan wisatawan asing.

 

Cari Mitra Strategis

PPKM Level 3 Bakal Diterapkan Saat Libur Nataru
Penumpang tengah berjalan di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Selasa (23/11/2021). Sosialisi bertujuan agar masyarakat dapat mulai mempersiapkan diri mengisi perayaan Nataru secara tertib, sehingga tidak menimbulkan klaster Covid-19 yang baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak sampai di situ, Dony, memastikan InJourney juga akan mencari mitra strategis atau investor asing untuk sama-sama memajukan bisnis bandara milik BUMN.

"Jadi kita tidak mau melakukan proses ini setengah-setengah dan parsial. Kita juga tidak mau per bandara, tetapi kita melakukan integrasi dulu bandara kita. Sehingga indonesia memiliki satu operating airport yang memang dapat diandalkan," tuturnya.

"Kita punya dulu Airport Co yang strong. Nanti setelah AP 1 dan AP II ini strong baru kita memikirkan partnership seperti apa yang memberikan manfaat paling baik bagi Indonesia," tandas Dony.

AP I Layani 4,8 Juta Penumpang Sepanjang Oktober 2022

Bali Kembali Dibuka untuk Penerbangan Internasional, Turis Asing Wajib Ikuti Paket Warm Up Vacation
Beberapa wisatawan dari Jepang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menggunakan penerbangan inagurasi Garuda Indonesia. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I melayani sebanyak 4.872.966 pergerakan penumpang pesawat udara sepanjang Oktober 2022. Angka ini tumbuh 69 persen dibandingkan periode Oktober 20221.

"Meneruskan trend positif sepanjang tahun 2022 ini, trafik pergerakan penumpang tumbuh 69 persen," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi di Jakarta, Selasa (22/11).

Pergerakan penumpang di bulan Oktober 2022 ini berhasil meneruskan catatan jumlah penumpang di atas 4 juta penumpang per bulan sejak bulan Mei lalu. Dengan tambahan trafik di bulan Oktober 2022 tersebut, Angkasa Pura I telah melayani sebanyak 41.800.122 pergerakan penumpang.

"Jika dibandingkan dengan catatan periode Januari-Oktober 2021, maka periode Januari-Oktober 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 95 persen," ucapnya.

Pada periode Januari-Oktober 2022, jumlah pergerakan penumpang terbanyak adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah 9.569.464. Rinciannya 6.358.071 penumpang rute domestik dan 3.145.526 pergerakan penumpang rute internasional, dan 65.867 pergerakan penumpang transit domestik.

 

Bandara Juanda

(Foto: Dok Pengelola Bandara Juanda)
Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok Pengelola Bandara Juanda)

Di urutan kedua adalah Bandara Juanda Surabaya dengan jumlah pergerakan penumpang mencapai 8.702.889. Rinciannya 7.529.536 penumpang rute domestik, 637.552 penumpang rute internasional, dan 535.801 penumpang transit domestik.

Bandara Sultan Hasanuddin Makassar melayani jumlah pergerakan penumpang terbanyak ketiga dengan jumlah 7.973.965. Rinciannya 5.964.416 penumpang rute domestik, 110.383 penumpang rute internasional, dan 1.899.166 penumpang transit domestik.

"Kami memproyeksikan sebanyak 50 juta penumpang terlayani hingga akhir Desember 2022 mendatang. Tentunya kami cukup optimis dengan target ini, mengingat hingga akhir Oktober 2022 sudah sebanyak 41,8 juta penumpang yang dilayani di 15 bandara Angkasa Pura I," ucap Faik Fahmi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya