Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengaku takjub dengan paparan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa.
Berikut ucapan Presiden Jokowi dalam pembukaan tersebut, "Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara. Saya harus mengatakan bahwa kemitraan kita tidak semuanya baik-baik saja," ucap Jokowi.
Baca Juga
"Banyak perbedaan yang harus kita selesaikan. Oleh sebab itu, jika ingin kita membangun sebuah kemitraan yang lebih baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan. Tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara," lanjut Jokowi.
Advertisement
"Kalimat dari Presiden Jokowi di pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa itu, begitu menggetarkan. Memberikan kita rasa optimisme sebagai bangsa besar yang berdaulat. Dengan segala potensi yang kita miliki, saatnya kita berjalan tegak berjalan sejajar dengan negara-negara maju," kata Erick dikutip dari Instagram @erickthohir, Sabtu (17/12/2022).
Lebih lanjut, Erick mengatakan banyak negara maju sekarang menekankan bahwa harus beralih ke green ekonomi. Erick mengaku sangat setuju, karena kalau bicara lingkungan hidup adalah masa depan generasi yang harus kita jaga.
"Indonesia punya komitmen yang sama untuk melakukan transformasi itu tetapi kalau Green ekonomi ini disusupi hanya kepentingan, untuk supaya kita tidak menjadi negara maju itu adalah sesuatu yang harus kita tolak," ujarnya.
Tolak Tanda Tangan
Menteri BUMN mengungkapkan alasan Presiden Jokowi tidak mau tanda tangan di G20 mengenai supply chain, karena salah satunya kita ditekan untuk membuka bahwa industri pertambangan Indonesia harus dikirim sebanyak-banyaknya ke negara lain.
"Jadi, apa bedanya dengan zaman dahulu zaman VOC datang ke sini mencari pala dan rempah. Hari ini juga sama sumber daya alam kita harus dibuka. Tentu kita sepakat kita tidak mau sumber daya alam kita dipakai untuk pertumbuhan ekonomi bangsa lain," tegasnya.
Erick menegaskan bahwa Indonesia tidak anti asing. Tapi sudah sewajarnya sumber daya alam Indonesia harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar-besarnya.
Advertisement
Temui Menkeu Qatar, Erick Thohir Bahas Peluang Kerja Sama Ekonomi
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir diketahui tengah berada di Qatar guna membahas sejumlah kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Qatar. Salah satunya soal peluang investasi di kedua negara.
Sejumlah tokoh penting pun ditemui Erick dalam lawatannya ke tuan rumah Piala Dunia 2022 itu. Sebut saja, Menteri Keuangan Qatar, HE Ali bin Ahmed Al Kuwari.
Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan membahas berbagai upaya peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara. Pertemuan Erick dan Ali berlangsung di Doha, Kamis (15 Desember 2022) sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Menurut Erick, dengan mayoritas penduduk kedua negara yang berada pada usia produktif, kerja sama ini diharapkan bisa terus mendorong pembukaan lapangan kerja di Indonesia. Adapun sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Erick berharap, kerja sama ini dapat mendorong geliat ekonomi syariah.
Sehari sebelumnya, Erick juga bertemu dengan Chief Investment Officer, dari Qatar Investment Authority untuk Asia, Sheikh Faisal Thani Al-Thani. Keduanya mendiskusikan beragam potensi kerja sama di bidang investasi, pendidikan, dan olahraga antara Indonesia dan Qatar.
"Sudah waktunya hubungan Selatan-Selatan diperkuat," ujar Erick dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Bicara soal Olahraga
Khusus kerja sama di bidang olahraga, Erick menekankan posisi Qatar yang saat ini menjadi tuan rumah kompetisi sepak bola terakbar sejagat, Piala Dunia FIFA 2022.
Untuk itu, pengalaman Qatar akan sangat bermanfaat bagi Indonesia yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun depan.
"Investasi juga Insyaallah akan membuka banyak lapangan pekerjaan, sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutur Erick.
Tak lupa, dalam kunjungannya ke Kementerian Keuangan dan Otoritas Investasi Qatar tersebut, Erick tidak lupa mengenakan kain khas Indonesia, yaitu batik.
"Menggunakan batik, budaya kebanggaan kita saat bertemu kembali dengan teman lama. Identitas dan kebanggaan saya sebagai bangsa Indonesia," ujarnya.
Informasi, belum lama ini, Erick mendapat penghargaan sebagai Tokoh Syariah 2022. Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu dinilai punya kontribusi besar dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Advertisement