Anggaran Disunat 55,5%, Erick Thohir: Kita Tidak Mengeluh

Menurut Erick Thohir, tantangan efisiensi anggaran justru memacu semangat untuk lebih kreatif mencari solusi. Ia menekankan pentingnya melaksanakan kebijakan dan transformasi BUMN dengan semangat tanpa mengeluh.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Feb 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 20:00 WIB
Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir  di Kantor Kementerian BUMN, Senin (10/2/2025). Erick Thohir menjelaskan mengenai  penunjukan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Dirut Perum Bulog. (Liputan6.com/Tira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, suara mengenai dampak efisiensi anggaran pada tahun 2025 terhadap kementeriannya dan BUMN secara umum.

Erick Thohir mengatakan, meski anggaran terbatas, dirinya tidak merasa keberatan dan tetap mendorong kinerja maksimal dari BUMN.

"Saya rasa selama kita kerjanya maksimal, tidak mengeluh, ya kita lakukan sebisa mungkin. Saya rasa dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya gak ngeluh kita kerja keras aja," kata Erick Thohir saat ditemui di Kantornya Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/2/2025).

Menurut Erick, tantangan efisiensi anggaran justru memacu semangat untuk lebih kreatif mencari solusi. Ia menekankan pentingnya melaksanakan kebijakan dan transformasi BUMN dengan semangat tanpa mengeluh.

"Kita ya coba cari jalan gitu, tanpa mengeluh. Karena kita yang penting push bahwa kebijakannya jalan, transformasi BUMN-nya jalan," ujarnya.

Erick juga berbicara tentang dampak efisiensi anggaran terhadap perjalanan dinas, meskipun ia enggan memberikan komentar lebih lanjut.

"Saya tidak bisa komen mengenai anggaran karena belum putus. Kalau teman-teman memberikan asumsi putus ya silahkan aja. Saya gak mau menjawab yang belum putus," ujarnya.

 

Pemangkasan Anggaran

Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Liputan6.com/Arief Rahman H)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Liputan6.com/Arief Rahman H)... Selengkapnya

Diketahui, Kementerian BUMN dipangkas hingga 55,5 persen tahun ini atau Rp 123,60 miliar dari total pagu Rp 277,49 miliar. Dengan pemangkasan anggaran ini, pagu Kementerian BUMN menjadi Rp 153,89 miliar.

Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian/Lembaga untuk mengefisiensikan anggaran hingga Rp256,1 triliun pada tahun 2025. Intruksi tersebut diterbitkan melalui surat bernomor S-37/MK.02/2025 yang dikeluarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani memutuskan pemangkasan anggaran infrastruktur sebesar 34,3 persen sebagai bagian efisiensi. Namun, efisiensi anggaran tersebut tidak akan menyentuh belanja pegawai maupun bantuan sosial (bansos).

Kemudian untuk mengakomodasi arahan Presiden, Sri Mulyani menetapkan 16 pos belanja yang perlu dipangkas anggarannya dengan persentase yang bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 90 persen.

Rinciannya, pos belanja alat tulis kantor (ATK) diminta untuk diefisiensikan sebesar 90 persen; kegiatan seremonial 56,9 persen; rapat, seminar, dan sejenisnya 45 persen; kajian dan analisis 51,5 persen; diklat dan bimtek 29 persen; serta honor output kegiatan dan jasa profesi 40 persen.

Kemudian, percetakan dan suvenir 75,9 persen; sewa gedung, kendaraan, peralatan 73,3 persen; lisensi aplikasi 21,6 persen; jasa konsultan 45,7 persen; bantuan pemerintah 16,7 persen; pemeliharaan dan perawatan 10,2 persen; perjalanan dinas 53,9 persen; peralatan dan mesin 28 persen; infrastruktur 34,3 persen; serta belanja lainnya 59,1 persen.

 

 

Daftar 10 K/L dengan Efisiensi Anggaran Terbesar

Adapun berdasarkan lampiran I file Surat Edaran yang diterima Liputan6.com, terdapat beberapa K/L yang melakukan efisiensi anggaran terbesar pada tahun 2025.

Berikut adalah 10 K/L dengan efisiensi anggaran terbesar:

1. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami efisiensi anggaran terbesar, yakni mencapai Rp 4,81 triliun atau 75,2% dari pagu anggaran Rp 6,39 triliun.

2. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 81,38 triliun atau 73,34% dari total pagu Rp 110,95 triliun.

3. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 3,66 triliun atau 69,4% dari pagu sebesar Rp 5,27 triliun.

4. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga melakukan penghematan anggaran mencapai Rp 1,46 triliun atau 62,9% dari pagu sebesar Rp 2,33 triliun.

5. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 433,19 miliar atau 69,1% dari pagu Rp 626,39 miliar.

6. Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyaratan melakukan penghematan sebesar Rp 6 miliar atau 66,4% dari pagu Rp 9,02 miliar.

7. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melakukan penghematan anggaran hingga Rp 144,5 miliar atau 62,8% dari pagu sebesar Rp 229,9 miliar.

8. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang, mengalami efisiensi anggaran sebesar Rp 33,6 miliar atau 62,8% dari pagu anggaran Rp 53,49 miliar.

9. Kementerian Koordinator Bidang Pangan melakukan efesiensi anggaran sebesar Rp 27,6 miliar atau 62,6% dari pagu anggaran Rp 44 miliar.

10. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, melakukan penghematan anggaran hingga Rp 1,23 triliun atau 62,18% dari pagu Rp 1,99 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya