Lukisan Rp 233,8 Miliar Dirusak Perusuh Pendukung Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro

Lukisan itu adalah karya terpenting di gedung yang ada di tempat tersebut.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 12 Jan 2023, 22:15 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi lukisan
Ilustrasi lukisan. (Photo by Alina Grubnyak on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah lukisan karya seniman Brasil terkenal Emiliano Di Cavalcanti senilai lebih dari USD 1,5 juta atau sekitar Rp 233,8 miliar dirusak oleh pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro ketika menyerbu ibu kota Brasil.

Lukisan "As Mulatas" Di Cavalcanti ditemukan tertusuk di tujuh tempat setelah para perusuh masuk ke Istana Kepresidenan, menurut pernyataan dari kantor Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.

Melansir Forbes, Kamis (12/1/2023), lukisan itu adalah karya terpenting yang ada di tempat tersebut. Versi pemerintah, lukisan itu bernilai USD 1,5 juta, meskipun direktur rumah lelang Brasil Bolsa de Arte Jones Bergamin mengatakan kepada surat kabar Brasil Folha de São Paulo bahwa dia yakin lukisan itu bernilai lebih mahal yaitu USD 3,8 juta.

Lukisan lain "Bandeira do Brasil" karya Jorge Eduardo, menampilkan bendera negara dan dirobek dari dinding—yang menjadi latar belakang pidato presiden.

Lukisan ini ditemukan mengambang di atas air yang membanjiri lantai pertama Istana Kepresidenan setelah perusuh menyalakan hidran.

Patung yang dirusak di Istana Kepresidenan juga termasuk karya seniman Brazil Bruno Giorgi dan Frans Krajcberg.

Tidak hanya lukisah, sebuah meja bersejarah yang pernah digunakan oleh mantan Presiden Juscelino Kubitschek juga rusak setelah perusuh menggunakannya sebagai barikade, kata kantor kepresidenan.

Direktur kurator Istana Kepresidenan Rogério Carvalho mengatakan, sebagian besar bagian yang rusak akan dapat diperbaiki kecuali jam kakek abad ke-17 yang dihadiahkan oleh Louis XIV dari Prancis kepada Raja Brasil saat itu, John VI dari Portugal oleh Louis XIV dari Prancis.

Jam yang dibuat oleh pembuat jam terkenal Balthazar Martinot "hancur total," kata kantor Lula. "Nilai dari apa yang dihancurkan tidak terhitung karena sejarah yang diwakilinya," kata Carvalho.

Dia menambahkan bahwa "koleksi tersebut merupakan representasi dari semua presiden yang mewakili rakyat Brasil selama periode yang panjang ini" yang dimulai dengan Kubitschek, yang membangun Brasília sebagai ibu kota negara.

 

Kejadian

Kerusuhan di Brasil
Pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro bentrok dengan polisi saat demonstrasi di luar Istana Planalto di Brasilia pada Minggu (8/1/2023). (Dok. AFP) 

Penyerbuan Kongres Brasil, Istana Kepresidenan, dan gedung Mahkamah Agung oleh pendukung Bolsonaro atas kekalahannya dalam pemilihan tahun lalu telah menarik perbandingan dengan 6 Januari 2021, ketika mantan pendukung Presiden Donald Trump melakukan kerusuhan di Capitol Hill di Washington, D.C.. Kurator Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan akan menelan biaya hingga USD 25.000 untuk memulihkan patung, patung, dan lukisan yang rusak selama kerusuhan.

Pada Senin pagi, lebih dari 400 orang telah ditangkap di Distrik Federal Brasil karena diduga ikut terlibat dalam serangan tersebut, menurut CNN Brasil. Bolsonaro, yang saat ini berada di Florida dan menolak untuk mengakui pemilihan, mengutuk kekerasan tersebut tetapi menolak klaim Lula bahwa dia ikut bertanggung jawab.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya