SNI di 2023 Fokus pada UMKM

Capaian kinerja BSN 2022 mengenai UMK dan UMKM yakni sebanyak 118.936 produk mendapatkan SNI Bina UMK dan 239 UMKM role model penerapan SNI.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 16:00 WIB
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad dalam acara Konferensi Pers, Selasa (10/1/2023).
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad dalam acara Konferensi Pers, Selasa (10/1/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad mengungkapkan, BSN telah menerbitkan  523 Standar Nasional Indonesia (SNI) sepanjang 2022. Untuk tahun ini, BSN akan fokus menerbitkan SNI untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kukuh menjelaskan, langkah ini dijalankan BSN agar para UMKM memiliki standarisasi dari produk yang mereka keluarkan. Hal tersebut tertuang dalam outlook tahun 2023 BSN salah satunya yakni sebanyak 1.750 UMKM yang menjadi role model penerapan SNI, dan 200.000 produk mendapatkan SNI Bina UMK.

"PR utama, konsentrasinya masih UMKM dari sisi standar yang dari dalam sambil kita bina agar bisa bersaing tetapi kembali kepada PR tadi," ujar Kukuh dalam konferensi pers, Selasa (10/1/2023).

Perlu diketahui, adapun capaian kinerja BSN 2022 mengenai UMK dan UMKM yakni sebanyak 118.936 produk mendapatkan SNI Bina UMK dan 239 UMKM role model penerapan SNI.

Di sisi lain, melalui pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), tahun 2022 BSN telah melakukan pelayanan kalibrasi dan menerbitkan 1.863 sertifikat kalibrasi. Hingga tahun 2022 SNSU BSN mendapatkan 146 pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi.

Kukuh menerangkan kinerja BSN tentunya perlu didukung ketersediaan infrastruktur dan SDM yang berkualitas. Oleh sebab itu, BSN tak lupa memberikan perhatian pada pengembangan SDM standardisasi dan penilaian kesesuaian, dengan memberikan pelatihan standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui e-learning dan mengeluarkan 27.937 sertifikat.

"Capaian BSN di tahun 2022, tak hanya memberikan dukungan pada program pemerintah dan kepentingan masyarakat/stakeholder. Kinerja BSN akhirnya juga diberikan apresiasi oleh Kementerian/Lembaga, meskipun itu bukan menjadi tujuan utama. Namun dengan penghargaan ini, setidaknya menjadi bagian dari tolak ukur sejauh mana akuntabilitas BSN terhadap masyarakat," jelas dia. 

Punya Label SNI, Produk UMKM Siap Bersaing di Pasar Global

Halal Park Senayan
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Alasannya, dengan adanya SNI tersebut produk UMKM bisa bersaing dengan produk asing baik di pasar domestik maupun global. 

"SNI ini melindungi kita untuk bisa bersaing dengan produk luar," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam peluncuran Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI, Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Produk UMKM yang memiliki sertifikat SNI bisa dijual melalui etalase digital yang dibuat BSN yakni Toko Mutu. Kehadiran platform ini akan membantu akselerasi produk UMKM untuk bisa bersaing secara signifikan.

"Saya apresiasi ke Badan SNI yang memfasilitasi sertifikasi standarisasi dan menghadirkan platform Ber-SNI," kata dia.

Dalam hal pemasaran produk, kata Luhut yang paling penting terkait ketersediaan sarana dan prasarana. Semakin gencar produk UMKM ber-SNI dipromosikan, maka peluang bisa lebih dikenal akan semakin luas.

Luhut sangat ingin produk-produk Indonesia bisa tembus pasar global dan bisa mendorong perekonomian nasional. Untuk itu perlu dilakukan pendampingan kepada UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.

Sertifikasi SNI ini bisa menjawab berbagai upaya pengembangan UMKM dan legitimasi produk yang dinilai sangat krusial. Sehingga adanya SNI ini bisa membantu pelaku usaha dalam meningkatkan kreativitasnya.

Diharapkan platform ini bisa berkontribusi dan menarik perhatian masyarakat akan produk-produk UMKM. Pengembangan UMKM ini menjadi perjuangan bersama dengan kolaborasi dan sinergi semua pihak antara pemerintah, swasta dan asosiasi.

BSN Luncurkan Etalase Digital UMKM Lolos SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) meluncurkan etalase Digital Produk UMKM yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Etalase ini merupakan platform digital yang disediakan BSN sebagai sarana pemasaran bagi produk UMKM ber-SNI sebagai bentuk dukungan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad menjelaskan, penyediaan etalase ini juga sebagai apresiasi kepada pelaku UMKM dan koperasi yang telah terbukti menjadi penyelamat ekonomi nasional yang telah menghasilkan barang dan jasa yang telah memenuhi SNI.

Etalase ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mempromosikan produknya.

“Untuk itu dalam rangka meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam mempromosikan produk UMKM maka Badan Standarisasi Nasional meruncing etalase digital produk UMKM ber-SNI,” kata Kukuh dalam acara launching etalase digital Produk UMKM ber-SNI, Selasa (30/11/2021).

Selain itu, platform digital yang dikembangkan sebagai salah satu produk UMKM Indonesia yang telah memenuhi persyaratan standar nasional Indonesia atau SNI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya