Wakil PM Singapura Beri Hadiah Valentine Day ke Warga, Apaan Tuh?

Wakil PM Singapura Lawrence Wong memberikan kabar baik bagi warganya menjelang Valentine Day. Simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Jan 2023, 13:35 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2023, 13:35 WIB
Ilustrasi Hadiah Hari Valentine
Ilustrasi hadiah Hari Valentine. (dok. Pixabay.com/waichi2021)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong memberikan kabar baik bagi warga Singapura menjelang perayaan Hari Valentine (Valentine Day) tahun ini.

Lawrence Wong, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan Singapura, mengungkapkan bahwa pemerintahan Singapura akan menggunakan Anggaran 2023 untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah di tengah tingginya inflasi.

Hal itu disampaikannya dalam peluncuran Skema Voucher CDC Singapura 2023 pada 3 Januari 2023.

"Tim Kementerian Keuangan sekarang sedang mengerjakan Anggaran 2023. Anggaran akan diumumkan pada tanggal 14 Februari," kata Lawrence Wong, dikutip dari laman resmi kantor Perdana Menteri Singapura, Jumat (13/1/2023).

"Ini akan menjadi hadiah Hari Valentine (Valentine Day) saya untuk kalian semua," sambungnya.

Lawrence Wong mengatakan, bahwa pihaknya menyadari kekhawatiran yang meluas tentang masalah biaya hidup di Singapura.

"Oleh karena itu kami melihat langkah-langkah penambahan dalam anggaran untuk mendukung warga Singapura di tahun mendatang, terutama mereka yang berada di kelompok yang lebih rentan dan berpenghasilan rendah," lanjutnya.

"Yakinkan semua orang bahwa Pemerintah akan selalu ada untuk Anda, untuk membantu Anda mengatasi kenaikan harga dan inflasi," pungkasnya.

Selain Anggaran 2023 menjelang Valentine Day, Lawrence Wong juga mengumumkan voucher belanja yang disebut sebagai CDC Vouchers di tahun 2023 ini senilai 300 dolar Singapura, yang setengahnya dapat digunakan di sejumlah supermarket lokal yang berpartisipasi.

Kementerian Keuangan Singapura memutuskan untuk membagi voucher tersebut menjadi dua bagian. 150 dolar, setengah dari voucher, akan disisihkan untuk pedagang dan pedagang asongan yang berpartisipasi, dan 150 lainnya untuk supermarket.

Valentines Day Tak jadi Hari Libur Nasional di Singapura

Ilustrasi Hari Valentine
Ilustrasi Hari Valentine. (Photo by alleksana from Pexels)

Namun, perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentines Day tidak menjadi hari libur nasional di Singapura.

Mengutip laman resmi Kementerian Tenaga Kerja Singapura, berikut adalah jadwal hari libur nasional di negara itu :

- Tahun Baru 2023 : 1 Januari 2023

- Hari Raya Imlek : 22-23 Januari 2023

- Jumat Agung : 7 April 2023

- Hari Raya Puasa : 22 April 2023

- Hari Buruh : 1 Mei 2023

- Hari Waisak : 3 Juni 2023

- Hari Raya Haji : 29 Juni 2023

 - Natonal Day atau Hari Kemerdekaan  : 9 Agustus 2023

 - Deepavali : 12 November 2023

 - Hari Natal : 25 Des 2023

Valentine's Day vs White Day, Apa Bedanya?

Ilustrasi Hari Valentine
Ilustrasi Hari Valentine. (Photo by alleksana from Pexels)

Valentine's Day atau Hari Valentine dirayakan setiap 14 Februari. Seperti hari ini, Senin, 14 Februari 2022. Diyakini sebagai hari kasih sayang, Valentine's Day kerap dirayakan dengan hal-hal manis bersama orang-orang tersayang atau bahkan jadi momen untuk mengungkapkan rasa.

Namun, selain Valentine's Day, ada perayaan lain yang tak kalah populer, setidaknya di negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan China. Berselang sekitar 30 hari dari Valentine's Day, White Day dirayakan setiap 14 Maret.

Seperti Hari Valentine yang mampu turut menggerakkan perekonomian, perayaan White Day juga menjadi event belanja besar-besaran di Asia Timur.

White Day seolah menjadi kebalikan dari Valentine's Day. Jika pada hari kasih sayang para perempuan memberi cokelat pada laki-laki yang mereka sukai, maka giliran laki-laki tersebut yang harus memberi cokelat pada sang perempuan di perayaan White Day, dilansir BBC.

Jika perayaan Hari Valentine yang kita kenal saat ini dimulai sejak zaman Victoria, maka perayaan White Day baru berlangsung setidaknya sekitar 40 tahunan di Jepang.

Sebuah perusahaan permen di prefektur Fukuoka--Ishimura Manseido--mengklaim telah menggagas perayaan tersebut pada kurang lebih 40 tahun lalu.

Ishimura jeli melihat peluang dari popularitas Hari Valentine dan tradisi memberi hadiah dan ucapan terima kasih di Jepang. Karenanya Ishumura mendukung para pria untuk berterima kasih pada para perempuan yang telah memberi mereka cokelat dan permen di Hari Valentine dengan memberi kembali di White Day.

Perayaan tersebut diberi nama White Day karena warna putih merupakan simbol kesucian dan erat dikaitkan dengan cinta remaja yang murni dalam budaya Jepang.

Mengutip laman Jrailpass, pada White Day, para pria diharapkan memberi hadiah pada para gadis yang nilainya dua hingga tiga kali lipat dari yang mereka terima pada Hari Valentine.

Jika pria sama sekali tidak memberi hadiah, akan dinilai tidak sopan. Sedangkan jika memberi cokelat yang harganya sama dengan yang diterima akan menjadi tanda bahwa mereka ingin memutus hubungan cinta.

 

Dikaitkan dengan Tradisi

Ilustrasi ucapan hari Valentine
Ilustrasi ucapan hari Valentine. (Photo by Element5 Digital on Unsplash)

Namun, pemberian hadiah yang semula untuk merayakan cinta pasangan kekasih kini mulai bergeser pada rekan kerja, atasan, anggota keluarga, hingga teman. Dan hal itu pun cukup merogoh kocek hingga dalam dengan cepat.

Di Jepang, perayaan White Day dikaitkan dengan tradisi 'okaeshi'. Okaeshi artinya hadiah yang diberikan sebagai tanda terima kasih serta simbol kasih sayang dan penghargaan. Hal tersebut amat dijaga oleh masyarakat Jepang yang menjunjung tinggi nilai harmoni dan hubungan sosial serta profesional yang selaras.

Secara umum, praktik memberi hadiah adalah momen untuk menghargai tradisi yang ada sejak lama. "Jika Anda menerima hadiah, Anda berkewajiban membalasnya. Itu bukan semata-mata berdasarkan asmara," jelas associate professor media dan cultural studies di University of California, Riverside Setsu Shigematsu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya