Liputan6.com, Jakarta Sekelompok peternak ayam dari Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) masih mengeluhkan rendahnya harga jual ayam di pasaran. Harga ini mempengaruhi pendapatan para peternak mandiri, hingga terpaksa untuk gulung tikar.
Ketua KPUN Alvino Antonio menerangkan, penurunan harga ayam terjadi sejak awal tahun, termasuk sejak dia dan kelompoknya menggelar aksi demonstrasi di Kementerian Perdagangan. Pasca aksi tersebut, Alvino diminta bersurat sebagai permohonan audiensi, hanya saja hingga saat ini tak kunjung berbalas.
"Kondisi peternak mandiri UMKM hari ini semakin menderita karena 4 hari setelah demo harga ayam setiap hari turun terus, peternak banyak yang bangkrut," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (21/1/2023).
Advertisement
Dia menyebut sudah ada ribuan peternak yang bangkrut karena masalah ini. Utamanya karena masalah serupa terjadi berangsur-angsur hingga akhirnya terus mengikis jumlah peternak mandiri.
"Sejak 10 tahun kebelakang sudah ribuan peternak mandiri yang bangkrut," kata dia.
Alvino menyebut, saat ini harga ayam hidup terus mengalami penurunan, bahkan di Jawa Tengah telah menyentuu Rp 15.000 per kilogram. Kendati harga telur ayam masih berada di posisi yang cukup stabil sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022.
Turunnya harga ini, disebut jadi sebab banyaknya peternak yang bangkrut. Sebab, harga jual yang lebih rendah dari harga pokok produksi.
"Karena harga jual ayam hidup dikandang lebih sering di bawah harga pokok produksi peternak UMKM mandiri," terangnya.
Tuntutan
Alvino sebelumnya mengungkapkan tingkat kerugian dari para peternak mandiri secara kolektif mencapai Rp 3,2 triliun di 2022. Sederet tuntutan juga disebut sudah disampaikan ke Kemendag dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Ada 3 poin inti yang jadi tuntutan Alvino dan kelompoknya. Pertama, tegakkan Perbadan No 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras. Kedua, beri sanksi bagi yang melanggar Perbadan Nomor 5 Tahun 2022.
"Ketiga, Membuka jalan agar produk olahan peternak mandiri UMKM bisa disalurkan ke perusahaan BUMN atau negara seperti garuda indonesia, pelni, KAI, hotel-hotel BUMN, perusahaan tambang, perusahaan daerah darma jaya, bansos dan lain-lain," terangnya.
"Dan juga menyalurkan ke luar pulau jawa karena diluar pulau Jawa khusunya Indonesia timur, harga daging ayam stabil tinggi minimal Rp 45.000 per kg," pungkas Alvino Antonio.
Advertisement
Janji Mendag
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menanggapi keluhan peternak ayam mandiri soal kerugian hingga Rp 3,2 triliun sepanjang 2022. Guna menindaklanjuti hal itu, Mendag akan memanggil pengusaha terkait.
Diketahui, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengeluhkan kerugian kolektif tersebut. Di sisi lain, peternak ayam juga mengeluhkan anjloknya harga ayam di awal tahun ini.
Mendak Zulkifli Hasan menegaskan akan memanggil pengusaha terkait. Tujuannya mencari jalan tengah atas persoalan yang terjadi.
"Oh iya nanti kita tindak lanjuti, kita undang pengusaha-pengusaha terkait, seperti kemarin," kata dia saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Selasa (10/1/2023).
2 Pilihan
Menyoal harga ayam di pasaran ini, dia dihadapkan dengan 2 pilihan. Jika harga murah, peternak akan mengalami kerugian, namun jika harga terlalu mahal, konsumen akhir yang akan keberatan.
"Harga terlalu murah ya? Jadi (harga jual) ayam kemurahan, telur kemurahan (peternak) marah, kalau (harga ayam dan telur) kemahalan ibu-ibu yang marah. Nanti kita panggil pengusaha terkait agar ini bisa diatasi," ujarnya.
Informasi, KPUN melayangkan protes karena harga ayam yang anjlok di awal tahun. Bahkan, menurut hitungan Ketua KPUN Alvino Antonio, kerugian secara kolektif dari peternak mandiri mencapai Rp 3,2 triliun di 2022.
Advertisement