Liputan6.com, Jakarta Harga emas sentuh level tertinggi sembilan bulan pada hari Selasa karena pelamahan dolar AS, meskipun harapan kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve mendukung pasar.
Dikutip dari CNBC, Rabu (25/1/2023), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.934,82 per ons pada pukul 13:40. ET, mencapai level tertinggi sejak akhir April 2022 di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4 persen pada USD 1.935,4.
Baca Juga
Indeks dolar 0,2 persen lebih rendah terhadap para pesaingnya, membuat emas batangan dengan harga greenback lebih murah bagi banyak pembeli. Sementara imbal hasil obligasi 10-Treasury A.S. turun lebih rendah dari tertinggi satu minggu mereka.
Advertisement
Sebuah survei dari S&P Global menunjukkan tekanan harga berdetak lebih tinggi untuk pertama kalinya sejak musim semi lalu, menunjukkan bahwa inflasi masih jauh dari level menghawatirkan meskipun Fed mengambil langkah-langkah agresif untuk menahannya.
"Saya pikir emas masih bertahan cukup kuat karena ekspektasi pasar beralih lebih ke arah jeda dari Fed berpotensi, atau beralih ke kebijakan yang lebih dovish," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Bank sentral AS memberikan empat kenaikan suku bunga berturut-turut sebesar 75 basis poin sebelum memperlambat kecepatannya menjadi 50 bps bulan lalu untuk melawan inflasi yang melonjak.
Â
Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed
Pedagang sekarang memperkirakan peluang 96 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan kebijakannya minggu depan.
"Karena ekspektasi inflasi terus turun, kebutuhan akan kenaikan suku bunga Fed akan berkurang dan pasar benar-benar fokus pada gagasan untuk mengakhiri siklus suku bunga Fed," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi, suku bunga yang lebih tinggi cenderung menumpulkan daya tarik bullion yang menghasilkan nol.
Advertisement
5 Pekan Terus Naik, Harga Emas Masih Tetap Kinclong Minggu Ini?
Ketidakpastian terus mendominasi pasar keuangan karena kebijakan moneter bank sentral mendorong ekonomi global ke dalam resesi. Bagaimana gerak harga emas di tengah ketidakpastian ini?
Harga emas mampu merangkak naik hari demi hari pada pekan lalu. Harga emas saat ini tengah menguji level resisten di level tertinggi dalam sembilan bulan. Namun, analis tetap memperingatkan para investor agar berhati-hati dan tidak terus mengejar aksi beli.
Dalam survei mingguan mengenai harga emas yang dijalankan oleh Kitco menunjukkan bahwa analis melihat bahwa harga emas hari ini hingga sepekan ke depan akan tetap bullish.
Namun sejumlah analis lain mulai menyingkir dari investasi ke logam mulia ini. Alasannya, kenaikan harga yang telah dibukukan pada pekan lalu dan pekan sebelumnya atau setidaknya sejak awal tahun sudah kelewat tinggi.
Sedangkan investor ritel memperkirakan harga emas akan melanjutkan bullish pada minggu ini. Namun, tingkat partisipasi yang rendah dalam survei online minggu ini tidak menambah banyak keyakinan pada sentimen pasar yang positif.
Direktur Lindung Nilai Walsh Trading Sean Lusk mengatakan, sulit untuk mengabaikan momentum bullish emas. Dia menjelaskan bahwa angin yang berkembang pada ekonomi AS menciptakan banyak ketidakpastian seputar sikap kebijakan moneter Federal Reserve. Tentu saja hal ini menguntungkan bagi harga emas.
"Saya pikir harga emas memiliki peluang untuk reli ke harga yang lebih tinggi," katanya seperti dikutip dari Kitco, Senin (22/1/2023).
"Analisa yang ada bisa sentuh USD 2.000 dan saat itulah Anda akan melihat investor mengambil keuntungan dari posisi beli mereka. Selama emas dapat bertahan di atas USD 1.920, saya pikir emas memiliki kesempatan untuk naik lebih tinggi." tambah dia.
Di sisi lain, kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, harga emas akan berkonsolidasi di sekitar level saat ini pada pekan ini. Sebelum kemudian akan melanjutkan jalur yang lebih tinggi.
"Sementara tren jangka panjang tetap positif untuk emas. Secara teknis, emas telah berjalan baik akhir-akhir ini dan terlihat sedikit lelah dan karena jeda singkat," katanya.