Inilah 10 Bencana Alam Sebabkan Kerugian Ekonomi Terbesar di Dunia

Ternyata selama kurun periode tahun 1980 sampai Juli 2022, terdapat bencana alam terbesar di dunia yang mengakibatkan kerusakan secara hitungan ekonomi terbesar di dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Feb 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 06:00 WIB
Nilai kerugian bencan alam
Tim penyelamat Suriah mencari korban dan penyintas yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di Aleppo, Selasa 7 Februari 2023, setelah gempa bumi mematikan yang melanda wilayah tersebut pada hari sebelumnya. Disimak 10 bencana alam yang menyebabkan kerugian ekonomi terbesar di dunia. (LOUAI BESHARA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kedatangan bencana alam seperti gempa bumi, banjir hingga gunung meletus menjadi sesuatu yang tentu tidak diinginkan warga dunia. Namun bencana alam kerap terjadi dan tak terelakkan.

Dampak dari bencana alam ini sangat besar. Selain korban jiwa juga merugikan dari sisi ekonomi. Seperti gempa bumi yang melanda Turki Suriah di awal tahun 2023 ini.

Tercatat angka sementara korban gempa bumi yang berpusat di Turki kini sudah melampaui jumlah 20.000 jiwa atau sudah melewati jumlah korban dalam gempa Jepang 2011 dan gempa Turki 1999.

Laporan laman harian Hurriyet dan media-media asing, termasuk Nikkei, pada Jumat menyebutkan bahwa sekitar 17.600 orang tewas di Turki dan sekitar 3.300 jiwa di Suriah.

Nilai kerugian dari dari gempa ini juga tidak main-main. Mengutip Money Control, Fitch Ratings memperkirakan gempa Turki dan Suriah dapat menyebabkan kerugian ekonomi melebihi USD 4 miliar atau setara Rp. 60,4 triliun (asumsi kurs USD 15.500 per dolar AS).

Ternyata selama kurun periode tahun 1980 sampai Juli 2022, terdapat bencana alam terbesar di dunia yang mengakibatkan kerusakan secara hitungan ekonomi terbesar di dunia.

Dari tahun 1980 hingga Juli 2022, gempa bumi dan tsunami susulan di Jepang pada tahun 2011 menyebabkan kerusakan ekonomi tertinggi, dengan kerugian mencapai USD 210 miliar.

Tsunami menghantam pembangkit nuklir di Fukushima, menyebabkan bencana nuklir di daerah tersebut. Kedua adalah Badai Katrina yang melanda Pantai Teluk Amerika Serikat pada tahun 2005, di mana negara bagian Louisiana dan kota New Orleans terkena dampaknya secara khusus.

Dalam hal korban jiwa, gempa bumi dan tsunami yang diakibatkannya di Samudera Hindia pada tahun 2004 menyebabkan korban jiwa tertinggi.

Melansir laman Statista, Sabtu (11/2/2023), berikut 10 bencana alam tersebut:

1. Gempa Bumi dan Tsunami

  • Lokasi: Jepang
  • Tahun: 2011
  • Nilai kerugian: USD 210 miliar

2. Badai Katrina

  • Lokasi: AS
  • Tahun: 2005
  • Nilai kerugian: USD 125 miliar

3. Gempa Kobe

  • Lokasi: Jepang
  • Tahun: 1995
  • Nilai kerugian: USD 100 miliar

4. Badai Harvey

  • Lokasi: AS
  • Tahun: 2017
  • Nilai Kerugian: USD 85 miliar

5. Gempa Sichuan

  • Lokasi: China
  • Tahun: 2008
  • Nilai Kerugian: USD 85 miliar

6. Badai Sandy

  • Lokasi: AS, Kanada, Karibia
  • Tahun: 2012
  • Nilai kerugian: USD 68,5 miliar

7. Badai Ima

  • Lokasi: AS
  • Tahun: 2017
  • Nilai kerugian: USD 67 miliar

8. Badai Ida

  • Lokasi: AS, Kanada
  • Tahun: 2021
  • Nilai kerugian: USD 65 miliar

9. Badai Maria

  • Lokasi: Karibia
  • Tahun: 2017
  • Nilai kerugian: USD 63 miliar

10. Bencana Banjir

  • Lokasi: Eropa
  • Tahun: 2021
  • Nilai kerugian: USD 54 miliar

 

Dahsyatnya Dampak Ekonomi Gempa Turki dan Suriah, Kerugian Sentuh Rp 60,4 Triliun

Begini Potret Pantauan Udara Pencarian Korban Gempa Suriah
Pemandangan dari udara ini menunjukkan penduduk mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Harim, di provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah di perbatasan dengan Turki, Senin (6/2/2023). Gempa itu menghancurkan Kastil Gaziantep yang bersejarah dan banyak bangunan bersejarah lainnya di daerah itu. (Omar HAJ KADOUR / AFP)

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengungkapkan besaran kerugian ekonomi dari gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah. 

Mengutip Money Control, Jumat (10/2/2023) Fitch Ratings memperkirakan gempa Turki dan Suriah dapat menyebabkan kerugian ekonomi melebihi USD 4 miliar atau setara Rp. 60,4 triliun (asumsi kurs USD 15.500 per dolar AS).

Sebanyak lebih dari 17.500 korban tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). 

Bahkan jumlah korban diperkirakan akan meningkat saat tim penyelamat masih mengupayakan pencarian korban selamat di dalam reruntuhan bangunan.

"Kerugian ekonomi sulit diperkirakan karena situasinya berkembang, tetapi tampaknya akan melebihi USD 2 miliar dan bisa mencapai USD 4 miliar atau lebih", kata Fitch Ratings.

 

Donasi

Ceko, Spanyol, Yunani, Swiss Kirim Tim SAR Hingga Damkar Bantu Cari Korban Gempa Turki
Anggota tim pencarian dan penyelamatan perkotaan (USAR) dari petugas pemadam kebakaran Ceko bersiap untuk terbang ke Turki yang dilanda gempa untuk membantu mencari orang-orang di puing-puing, di Bandara Leos Janacek, di Ostrava, Republik Ceko, Senin (6/2/2023). Turki diguncang gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,8 pada Senin dini hari yang telah menelan korban hampir 4.000 orang meninggal dunia. (Jaroslav Ozana/CTK via AP)

Kerugian yang diasuransikan juga diprediksi akan jauh lebih rendah, mungkin hanya sekitar USD 1 miliar, karena cakupan asuransi yang rendah di wilayah tersebut, tambahnya.

Prancis telah menjanjikan donasi untuk bantuan gempa Turki Suriah sebesar 12 juta euro atau sekitar Rp. 194,9 miliar.

Juru bicara kementerian luar negeri Prancis, Francois Delmas mengatakan bahwa dana bantuan tersebut  akan disalurkan "melalui organisasi non-pemerintah dan PBB di semua wilayah yang terkena dampak gempa".

Adapun 27 pemimpin negara Uni Eropa yang menyampaikan "solidaritas penuh" kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sebuah surat dan menawarkan bantuan darurat menyusul gempa yang merusak banyak fasilitas kota.

"Kami siap untuk lebih meningkatkan dukungan kami dalam koordinasi yang erat dengan otoritas Turki. Pikiran kami akan terus bersama Anda dan masyarakat Anda," demikian pernyataan para pemimpin negara Uni Eropa terkait gempat Turki dan Suriah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya