Sri Mulyani Ajak Negara ASEAN Kontribusi Jaga Ketahanan Ekonomi Kawasan

Pertemuan ASEAN Finance Ministers & Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 telah berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Jumat 31 Maret 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Mar 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 14:50 WIB
Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani saat memberikan paparan di Bali Nusa Dua Convention Center 1 (BNDCC 1), Nusa Dua, Bali Rabu (29/3/2023).
Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani saat memberikan paparan di Bali Nusa Dua Convention Center 1 (BNDCC 1), Nusa Dua, Bali Rabu (29/3/2023).

Liputan6.com, Bali Pertemuan ASEAN Finance Ministers & Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 telah berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Jumat 31 Maret 2023. Pada pembukaan acara pertemuan itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyambut para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN dengan mendorong kembali kerja sama ekonomi ASEAN.

Dengan Indonesia yang memegang keketuaan ASEAN 2023, Sri Mulyani kembali memaparkan inisiatif dari enam komite kerja ASEAN yaitu layanan keuangan, liberalisasi, liberalisasi akun modal, pengembangan pasar modal, inklusi keuangan, kerangka integrasi perbankan ASEAN, dan sistem pembayaran dan pelunasan.

"(Inisiatif) ini merupakan alat penting bagi kita semua sehingga dapat menyumbangkan ketahanan ekonomi kawasan, serta ketahanan ekonomi masing-masing individu," kata dia.

Beberapa dari inisiatif ini bahkan ada sudah berlangsung lama, sejak tahun 1999 dan ada pula yang relatif baru, yaitu dari tahun 2015.

"Sebagai Forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah badan sektoral kita, tentu menjadi tanggung jawab bersama untuk berkolaborasi dan membuat kemajuan nyata mengelola semua inisiatif ini secara strategis agar terus memberikan manfaat optimal bagi kita semua," ujar Menkeu.

Keterlibatan Aktif Menkeu ASEAN

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa dia mengharapkan keterlibatan aktif para Menkeu ASEAN selama diskusi, juga berharap dapat mendengar semua pandangan merekasehingga kolaborasi dapat mempertimbangkan keadaan semua negara anggota, serta memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.

"Semua suara Anda sangat penting dan berarti bagi kerja sama kita, sebagai tetangga," tuturnya.

"Kita semua adalah kerabat dekat yang harus saling mengandalkan, seperti yang begitu efektif diungkapkan dalam lagu kebangsaan ASEAN. 'Kami berani bermimpi, kami peduli untuk berbagi, Bersama untuk ASEAN karena itulah jalan ASEAN," tambah Sri Mulyani.

 

Ekonomi ASEAN Tumbuh Positif, Sri Mulyani: Jangan Lengah, Tetap Waspada!

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memuji pertumbuhan ekonomi ASEAN yang positif. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri acara ASEAN Finance Ministers & Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 di Nusa Dua, Bali pada Jumat (31/3).

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memuji pertumbuhan ekonomi ASEAN yang positif. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri acara ASEAN Finance Ministers & Central Bank Governors Meeting (AFMGM) 2023 di Nusa Dua, Bali pada Jumat (31/3).

"Khususnya pada periode 2010 hingga 2019, di mana ASEAN secara konsisten menyumbang 3 persen dari PDB riil dunia," kata Sri Mulyani dalam pembukaan AFMGM 2023, Jumat (31/3/2023).

Namun pada tahun 2020, PDB ASEAN sempat menyusut akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan di tahun 2021 juga tidak melebihi level sebelum pandemi.

"Untuk Indonesia, kami sedikit beruntung di tahun 2021 karena sudah melampaui level sebelum pandemi," ujar Menkeu.

Namun, hal itu memberikan motivasi untuk memastikan ekonomi berada dalam kondisi yang lebih baik hari ini daripada tahun kemarin, kata Sri Mulyani.

"Banyak organisasi internasional masih memproyeksikan bahwa kawasan kita (ASEAN) akan memiliki pandangan positif pada tahun 2023. Kita masih punya banyak waktu tahun ini Untuk memastikan bahwa proyeksi ITU akan terwujud atau bahkan lebih baik," tuturnya.

Tak Cepat Berpuas DiriTetapi Sri Mulyani juga mengingatkan agar tidak lengah dan berpuas diri, serta selalu bersiap pada kemungkinan guncangan pada ekonomi.

"Kita semua perlu tetap waspada dan bersiap menghadapi beberapa tantangan eksternal yang dapat menyebabkan gejolak ekonomi regional kita," jelasnya.

Dalam pertemuan yang menghadirkan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN, Sri Mulyani menyerukan kawasan itu untuk terus memperbaharui kebijakan dalam merespon situasi yang dinamis.

"Kita juga tidak boleh berpuas diri dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi kawasan yang tinggi. Di sisi lain, kita juga harus aktif menjaga dan memfasilitasi situasi ini agar kita dapat terus melakukan yang terbaik dalam reformasi ekonomi dan memastikan keberlanjutan," pungkasnya.

Sri Mulyani: ASEAN Berkomitmen Wujudkan Transisi Demi Emisi Nol Bersih

Kadin
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid memimpin upaya untuk mendorong dialog dan kolaborasi yang lebih besar untuk kemajuan ekonomi digital dan ekonomi hijau selama Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) guna mengurangi risiko dan menjaga stabilitas keuangan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sejak Selasa kemarin, Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar ASEAN Finance Minister And Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Nusa Dua, Bali. 

Dalam side events AFMGM berupa seminar, hadir sejumlah perwakilan dari lembaga keuangan, pelaku bisnis, maupun pembuat kebijakan untuk membahas isu ekonomi berkelanjutan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan,  komitmen negara ASEAN sangat penting dalam mewujudkan transisi mencapai emisi nol persen.

"Mereka semua berkomitmen untuk memiliki emisi nol bersih dengan Nationally Determined Contribution (NDC) mereka. Dalam hal tindakan, tentu membutuhkan sumber daya pembiayaan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di  Bali Nusa Dua Convention Center 1 (BNDCC 1), Nusa Dua, Bali, Kamis (30/3/2023).

Sebagai informasi, Nationally Determined Contribution (NDC) merupakan dokumen yang memuat komitmen dan aksi iklim sebuah negara yang dikomunikasikan kepada dunia melalui United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

"Untuk Indonesia, kami juga bekerja sangat keras menerjemahkan Nationally Determined Contribution ke dalam tindakan," beber Menkeu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya