Kritik Tembakau Alternatif Disebut Butuh Kajian Ilmiah

Industri vape atau rokok elektrik (REL) makin menjamur menyusul adanya peralihan tren konsumsi produk hasil tembakau oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2023, 23:28 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 16:41 WIB
Rokok Elektrik
Ilustrasi Rokok Elektrik atau Vape (iStockphoto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Industri vape atau rokok elektrik (REL) makin menjamur menyusul adanya peralihan tren konsumsi produk hasil tembakau oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda.

Namun, belakangan muncul kampanye yang mengkritisi aspek medis dari konsumsi rokok elektrik itu. Sayangnya, tak ada dasar yang kuat untuk dijadikan pijakan secara akademis sebagai dasar dari kampanye negatif itu.

Direktur Program Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan penyebarlusan informasi tentang risiko dan manfaat produk tembakau alternatif idealnya berbasis pada fakta ilmiah.

"Memang riset penggunaan tembakau alternatif ini di Indonesia masih sangat kurang, terutama riset dari aspek kesehatan. Tetapi di negara lain sudah banyak riset tembakau alternatif terutama dari sisi kesehatan yang menyatakan orang yang merokok menggunakan vape lebih sedikit resikonya sehingga digunakan sebagai alternatif bagi orang yg mau quit smoking," katanya, Senin (17/4/2023).

Butuh Edukasi

Esther menambahkan, masyarakat juga membutuhkan edukasi dan informasi mengenai produk tembakau alternatif tersebut. Namun hal yang penting dalam konteks ini adalah keterbukaan dan keilmiahan data.

Apalagi, produk tembakau alternatif seperti vape memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan produk hasil tembakau konvensional yang telah banyak dikonsumsi masyarakat. Salah satunya tidak adanya kandungan Tar dalam rokok alternatif.

"Harus banyak riset manfaat merokok dengan tembakau alternatif dari sisi kesehatan. Ada profesor Unpad, temuan risetnya tembakau alternatif bisa mengurangi kerusakan gigi. Tetapi riset semacam itu masih sangat jarang," ujarnya.

 

Penelitian Lainnya

Bea Cukai Sita Jutaan Rokok dan Liquid Ilegal
Barang bukti hasil penindakan barang kena cukai di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019). Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan merilis hasil tindakan produk-produk ilegal, di antaranya rokok elektrik, rokok, hingga minuman keras . (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Otoritas Kesehatan Inggris, risiko konsumsi rokok elektrik jauh lebih ramah bagi kesehatan dibandingkan dengan produk tembakau konvensional.

Negara tersebut bahkan menggulirkan program 1 juta vape, yakni memfasilitasi peralihan konsumsi dari rokok konvensional ke rokok elektrik.

Tujuan dari program ini adalah untuk menjadikan vape sebagai alat strategis agar masyarakat dewasa mampu berhenti mengonsumsi rokok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya