Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2023, One Way Tol Cipali Lanjut hingga Rabu 19 April Pukul 12.00 WIB

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengatakan perpanjangan rekayasa lalu lintas one way dari Tol Cipali diperkirakan akan berakhir Rabu (19/4/2023) pukul 12.00 WIB.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Apr 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2023, 09:30 WIB
Rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di Km 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) hingga Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang akan terus dilanjutkan pada hari pertama cuti bersama Lebaran, Rabu (19/4/2023). (Dok Jasa Marga)
Rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di Km 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) hingga Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang akan terus dilanjutkan pada hari pertama cuti bersama Lebaran, Rabu (19/4/2023). (Dok Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta - Sesuai diskresi Kepolisian, rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di Km 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) hingga Km 414 Gerbang Tol (GT) gerbang tol kaJalan Tol Batang-Semarang akan terus dilanjutkan pada hari pertama cuti bersama Lebaran, Rabu (19/4/2023).

Skema one way seharusnya dijadwalkan selesai Selasa, 18 April 2023 pukul 24.00 WIB. Namun diperpanjang berdasarkan data volume lalu lintas kendaraan yang meningkat dari arah Jakarta menuju ke timur, pantauan visual CCTV dan laporan petugas Kepolisian di lapangan, serta prediksi peningkatan lalu lintas yang masih akan berlanjut hingga Rabu pagi.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengatakan perpanjangan rekayasa lalu lintas one way dari Tol Cipali diperkirakan akan berakhir Rabu (19/4/2023) pukul 12.00 WIB.

"Namun apabila pada periode waktu tiga jam sebelum jadwal pengakhiran tersebut masih terdapat peningkatan volume lalu lintas yang signifikan dari Jakarta ke arah timur, maka dapat dimungkinkan terjadi penyesuaian kembali jadwal pengakhiran rekayasa lalu lintas one way," jelasnya.

Adapun pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way ini mulai diterapkan sepanjang 342 km mulai Selasa (18/4/2023) pukul 14.50 WIB.

Lisye menjelaskan, pemberlakuan ini diputuskan dengan memastikan lajur sebaliknya (arah barat) telah steril. Sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan menuju arah barat Jalan Tol Trans Jawa dari Semarang hingga Cikampek.

"Dengan diberlakukannya One Way dari Km 72 Cikampek, pengguna jalan dari arah Cikampek yang menuju Jakarta masih bisa mengakses GT Cikampek Utama untuk menuju arah Jakarta," ujar Lisye.

 

Kendaraan Kondisi Prima

Foto Udara Antrean Kendaraan Pemudik di Gerbang Tol Cikampek
Setelahnya pemudik akan mendapatkan full access one way hingga Km 414 atau GT Kalikangkung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pengguna jalan yang melalui One Way, Lisye menyampaikan, pihak Kepolisian mengimbau masyarakat untuk memastikan kondisi kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima.

"Dilarang berhenti di bahu jalan kecuali dalam kondisi darurat, dilarang untuk pindah jalur, dilarang pindah lajur secara tiba-tiba, selalu mematuhi batas kecepatan, patuhi rambu-rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan," urainya.

"Untuk penerapan jalur One Way tujuan ke Semarang, pengguna jalan pun dapat menggunakan rest area pada jalur kanan (arah sebaliknya), serta pastikan kecukupan saldo e-toll, BBM dan perbekalan," ungkap Lisye.

 

20 Gardu Tol Beroperasi di GT Cikampek Utama

H-2 Idul Fitri 1443H, Gerbang Tol Cikampek Masih Padat
Foto udara memeperlihatkan kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selama penerapan skema lalui lintas ini, GT Cikampek Utama beroperasi optimal dengan 20 gardu tol operasi, serta penyiagaan 14 unit mobile reader untuk melayani transaksi ke arah timur (Trans Jawa).

"Hal ini disiapkan untuk mengantisipasi jam favorit pengguna jalan untuk melakukan perjalanan mudik, yaitu setelah berbuka puasa, yang berpotensi menimbulkan kepadatan," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya