Hasil Panen Ubi Cilembu di Sumedang Meroket 35 Persen, Ini Rahasianya

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, berhasil meningkatkan produktivitas ubi cilembu hingga 35,29 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Jun 2023, 10:39 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2023, 09:45 WIB
ubi cilembu
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas ubi cilembu hingga 35,29 persen. (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, berhasil meningkatkan produktivitas ubi cilembu hingga 35,29 persen. Hasil positif ini dibuktikan dalam program Panen Raya Demplot Komoditas Ubi di Desa Cilembu, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang, Jawa Barat, baru-baru ini.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, yang diwakili oleh Senior Vice President (SVP) Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso menyampaikan bahwa rata-rata produktivitas ubi cilembu dari Kelompok Tani Pangkalan yang menjadi mitra demonstration plot (demplot) sebelumnya 20,03 ton/Ha.

Dengan menggunakan pupuk komersial Petrokimia Gresik serta pendampingan ahli dari Petrokimia Gresik, hasil panennya meningkat menjadi 27,01 ton per Ha.

"Dari demplot ini ada peningkatan produktivitas sekitar 7,07 ton setiap Hektarenya, atau setara dengan 35,29 persen. Tentu banyaknya hasil panen ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani," ujar Eko.

Adapun pupuk komersil Petrokimia Gresik yang diaplikasikan pada program demplot ini, yaitu ZA Plus dan NPK Phonska Plus. Eko mengungkapkan ZA Plus merupakan pupuk alternatif yang ditawarkan Petrokimia Gresik untuk petani yang masih membutuhkan pupuk ZA, mengingat saat ini sudah tidak masuk dalam skema subsidi. 

Begitu juga dengan Phonska Plus, menjadi solusi bagi petani yang membutuhkan pupuk NPK, mengingat alokasi pupuk NPK bersubsidi yang terbatas, dan hanya diperuntukkan bagi sembilan komoditas saja sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022, dan komoditas ubi tidak termasuk dalam tanaman yang berhak mendapatkan subsidi.

Selain itu, Eko juga menyatakan bahwa kedua produk tersebut memiliki khasiat yang akan sangat membantu meningkatkan produktivitas tanam dan kesejahteraan petani. Pupuk ZA Plus diperkaya dengan tambahan unsur hara micro, yaitu Zinc sebesar 1.000 ppm.

Berdasarkan uji efektivitas, penggunaan pupuk ZA Plus dapat meningkatkan warna, aroma, rasa, dan memperbesar umbi, sehingga sangat cocok untuk komoditas ubi cilembu. Sementara Phonska Plus memiliki kandungan Zinc yang dapat memperbanyak umbi serta diperkaya Sulfur yang dapat meningkatkan kualitas dan daya simpan hasil panen.

"Kami berharap budidaya demplot ini bisa diduplikasi oleh petani ubi cilembu lainnya di Sumedang agar semakin banyak lagi petani yang merasakan manfaat dari pupuk pengembangan Petrokimia Gresik," tandas Eko.

 

 

 

 

Panen Raya

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas ubi cilembu hingga 35,29 persen.
Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas ubi cilembu hingga 35,29 persen.

Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan usai mengikuti panen raya demplot berharap program kerja sama antara petani ubi cilembu dengan Petrokimia Gresik terus berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Sumedang, tambahnya, akan segera menindaklanjuti untuk bekerja sama dengan Petrokimia Gresik guna menjamin ketersediaan pupuk dan keterjangkauan harga para petani khususnya di Desa Cilembu. 

“Saya juga berharap Petrokimia Gresik meneliti pupuk apa yang lebih cocok buat diberikan kepada para petani ubi cilembu ini. Sehingga hasilnya nanti lebih meningkat lagi, karena sekarang permintaan ubi cilembu ini sangat meningkat,” pungkasnya.

Laris Manis di Jepang dan Eropa, Petani Diajak Kemitraan Tanam Ubi Jalar

Ubi Jalar
Ubi Jalar (Sumber: Pixabay)

Program kemitraan bersama petani dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi, dalam pengembangan ubi jalar membuka peluang pasar Jepang, karena permintaan negara itu cukup tinggi.

Ketua P4S Taruna Bhumi, HM Arum Sabil, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Sabtu, mengatakan, upaya untuk memenuhi itu dengan menggelar kegiatan tanam perdana ubi jalar bersama di Kabupaten Jember.

Ia mengakui, ubi jalar selama ini dipandang sebelah mata karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomi, padahal di luar sana menjadi makanan pilihan bagi bangsa-bangsa yang selektif terhadap sumber makanan masyarakatnya, salah satunya Jepang.

Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia harus memulai untuk mengkampanyekan ubi jalar, sekaligus membuka peluang ekspor ubi jalar ke Jepang dan Eropa melalui Rumania.

Sementara itu, kegiatan tanam bersama diikuti oleh 13 kepala dinas dan Inspektorat Provinsi Jawa Timur, dan merupakan wujud sinergi kebersamaan, sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk menggalakkan potensi pertanian di Provinsi Jawa Timur.

 

Kemitraan Ubi Jalar

ubi jalar
Ilustrasi ubi jalar/copyright pexels.com/Kindel Media

Direktur PT Mitratani Dua Tujuh, Arif Suhariadi menyampaikan melalui program kemitraan ini perusahaan siap hadir menjadi pihak off taker bagi petani untuk menampung hasil panen ubi jalar sekaligus memberikan kepastian harga dan pasar.

"Semoga melalui program kemitraan ini dapat menjadi cikal bakal kemajuan pertanian Kabupaten Jember," katanya.

Adapun varietas ubi jalar yang akan ditanam adalah varietas Benindo (Beniazuma Indonesia) yang disukai oleh masyarakat Jepang.

Kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan Provinsi Jawa Timur, Dr Ir Hadi Sulistyo, MSi mengapresiasi program kemitraan ubi jalar ini karena dapat membantu petani khususnya di bidang hilirisasi usaha.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya