Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan serah terima barang milik negara (BMN) berupa rumah susun (rusun) dan rumah khusus (rusus) kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) senilai Rp 1,49 triliun.
Aset BMN yang diserahterimakan yakni 50 tower rusun dengan nilai Rp 978 miliar, dan rumah khusus beserta meubelair sejumlah 2.038 unit dengan nilai Rp 512 miliar.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berharap, dengan terselenggaranya kegiatan serah terima aset ini dapat meningkatkan kerjasama Kementerian PUPR dengan Kementerian Pertahanan guna percepatan alih status rumah susun dan rumah khusus tersisa.
Advertisement
"Dari data yang ada masih ada aset BMN senilai Rp 128 miliar yang belum diproses serah terimanya. Itu diharapkan bisa dituntaskan pada tahun ini, sehingga bisa segera dimanfaatkan sebagai tempat tinggal para anggota TNI," ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).
Berdasarkan data yang ada, sejak tahun 2009 hingga 2023 Kementerian PUPR telah membangun rumah susun dan rumah khusus dengan total nilai perolehan sebesar Rp 3,69 triliun. Sementara yang telah diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan sebesar Rp 2,06 triliun berupa 158 tower rumah susun.
"Serah terima ini merupakan bagian dari amanah tata kelola APBN dan Pengelolaan Barang Milik Negara, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara," terang Iwan.
Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Bambang Irwanto berterimakasih atas dukungan dalam penyediaan hunian bagi para anggota TNI yang bertugas menjaga keamanan wilayah Indonesia. Menurutnya, pemenuhan penyediaan rumah sangat penting agar para TNI fokus bertugas sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
"Kami siap mendukung proses serah terima BMN dan mengelola aset rusun dan rusus bantuan dari Kementerian PUPR. Rumah yang layak huni sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan para TNI beserta keluarganya," ungkapnya.
Pemerintah Bangun Rusun di Bandung, Dijual Mulai Rp 250 Juta
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mempersiapkan pembangunan Rumah Susun (Rusun) milik atau Rusunami di Kota Bandung. Nantinya, harga rusun milik ini akan dipatok mulai dari Rp 250 juta per unit.
Proyek tersebut merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Rusun Cisaranten Bina Harapan Kota Bandung. Ditargetkan rusunami ini selesai konstruksi pada 2025 mendatang.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pembangunan rusun ini merupakan kolaborasi Kementerian PUPR dengan Pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi backlog perumahan.
"Kami mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung. Proyek KPBU Rusun Cisaranten akan menyediakan 1879 unit. Rusun ini akan memiliki 10-11 lantai dengan kombinasi mulai dari studio, 1BR, 2 BR, 3 BR hingga unit khusus difable," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).
Advertisement
Gedung Hijau dengan View Riverside
Dikatakan Herry, rumah susun akan dibangun dengan skema SKBG, yaitu kepemilikan rumah susun terbatas selama 60 tahun yang dapat diperpanjang selama 30 tahun, sebelum dikembalikan ke pemerintah pada akhir masa SKBG.
"Lokasi Proyek KPBU Rusun Cisaranten strategis dekat pusat kota bandung, sekitar Jl AH Nasution Kota Bandung. Rumah Susun Cisaranten akan memiliki fasilitas yang lengkap mengusung tema bangunan gedung hijau dengan view riverside, yang ekonomis dan ramah lingkungan," imbuh Herry.
Herry menambahkan, untuk harga rusun nantinya akan terjangkau mulai dari Rp 250 juta, cicilan ringan, dan akan mendapatkan subsidi pembiayaan dari pemerintah bagi yang memenuhi syarat.
"Warga Bandung dapat mulai mendaftarkan diri dan memastikan menjadi salah satu penghuni rusun Cisaranten saat konstruksi selesai di 2025 nanti," pungkas Herry.