Kemenhan Dapat Aset Rusun dan Rumah Khusus Senilai Rp 1,5 Triliun

Sejak tahun 2009 hingga 2023 Kementerian PUPR telah membangun rumah susun dan rumah khusus dengan total nilai perolehan sebesar Rp 3,69 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jul 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2023, 09:00 WIB
Kementerian PUPR telah membangun 11.719 unit rumah susun (rusun) pada periode 2020-2024. Rusun tersebut untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja, PNS, TNI/Polri, hingga peserta didik perguruan finggi dan LPKB. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah membangun 11.719 unit rumah susun (rusun) pada periode 2020-2024. Rusun tersebut untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja, PNS, TNI/Polri, hingga peserta didik perguruan finggi dan LPKB. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan serah terima barang milik negara (BMN) berupa rumah susun (rusun) dan rumah khusus (rusus) kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) senilai Rp 1,49 triliun.

Aset BMN yang diserahterimakan yakni 50 tower rusun dengan nilai Rp 978 miliar, dan rumah khusus beserta meubelair sejumlah 2.038 unit dengan nilai Rp 512 miliar.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto berharap, dengan terselenggaranya kegiatan serah terima aset ini dapat meningkatkan kerjasama Kementerian PUPR dengan Kementerian Pertahanan guna percepatan alih status rumah susun dan rumah khusus tersisa.

"Dari data yang ada masih ada aset BMN senilai Rp 128 miliar yang belum diproses serah terimanya. Itu diharapkan bisa dituntaskan pada tahun ini, sehingga bisa segera dimanfaatkan sebagai tempat tinggal para anggota TNI," ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).

Berdasarkan data yang ada, sejak tahun 2009 hingga 2023 Kementerian PUPR telah membangun rumah susun dan rumah khusus dengan total nilai perolehan sebesar Rp 3,69 triliun. Sementara yang telah diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan sebesar Rp 2,06 triliun berupa 158 tower rumah susun.

"Serah terima ini merupakan bagian dari amanah tata kelola APBN dan Pengelolaan Barang Milik Negara, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara," terang Iwan.

Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Bambang Irwanto berterimakasih atas dukungan dalam penyediaan hunian bagi para anggota TNI yang bertugas menjaga keamanan wilayah Indonesia. Menurutnya, pemenuhan penyediaan rumah sangat penting agar para TNI fokus bertugas sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

"Kami siap mendukung proses serah terima BMN dan mengelola aset rusun dan rusus bantuan dari Kementerian PUPR. Rumah yang layak huni sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan para TNI beserta keluarganya," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemerintah Bangun Rusun di Bandung, Dijual Mulai Rp 250 Juta

Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien terpapar Covid-19 di Bandung
Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Si Jalak Harupat sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien terpapar Covid-19 di Bandung (dok: PUPR)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mempersiapkan pembangunan Rumah Susun (Rusun) milik atau Rusunami di Kota Bandung. Nantinya, harga rusun milik ini akan dipatok mulai dari Rp 250 juta per unit.

Proyek tersebut merupakan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Rusun Cisaranten Bina Harapan Kota Bandung. Ditargetkan rusunami ini selesai konstruksi pada 2025 mendatang.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pembangunan rusun ini merupakan kolaborasi Kementerian PUPR dengan Pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi backlog perumahan.

"Kami mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung. Proyek KPBU Rusun Cisaranten akan menyediakan 1879 unit. Rusun ini akan memiliki 10-11 lantai dengan kombinasi mulai dari studio, 1BR, 2 BR, 3 BR hingga unit khusus difable," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).

 


Gedung Hijau dengan View Riverside

Kementerian PUPR akan membangun Rumah Susun (Rusun) milik atau Rusunami di Kota Bandung. Harga rusun milik ini akan dipatok mulai dari Rp 250 juta per unit. (Dok PUPR)
Kementerian PUPR akan membangun Rumah Susun (Rusun) milik atau Rusunami di Kota Bandung. Harga rusun milik ini akan dipatok mulai dari Rp 250 juta per unit. (Dok PUPR)

Dikatakan Herry, rumah susun akan dibangun dengan skema SKBG, yaitu kepemilikan rumah susun terbatas selama 60 tahun yang dapat diperpanjang selama 30 tahun, sebelum dikembalikan ke pemerintah pada akhir masa SKBG.

"Lokasi Proyek KPBU Rusun Cisaranten strategis dekat pusat kota bandung, sekitar Jl AH Nasution Kota Bandung. Rumah Susun Cisaranten akan memiliki fasilitas yang lengkap mengusung tema bangunan gedung hijau dengan view riverside, yang ekonomis dan ramah lingkungan," imbuh Herry.

Herry menambahkan, untuk harga rusun nantinya akan terjangkau mulai dari Rp 250 juta, cicilan ringan, dan akan mendapatkan subsidi pembiayaan dari pemerintah bagi yang memenuhi syarat.

"Warga Bandung dapat mulai mendaftarkan diri dan memastikan menjadi salah satu penghuni rusun Cisaranten saat konstruksi selesai di 2025 nanti," pungkas Herry.

 

Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya