Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melanjutkan pemantauan pasokan dan distribusi LPG 3 kg di wilayah Bali dengan inspeksi mendadak (sidak) ke SPPBE di Pendungan, Denpasar, Minggu (30/07) sore.
Pada sidak ini, Nicke menyampaikan akan menindak tegas bagi agen atau pangkalan yang menjual LPG 3 kg bersubsidi yang tidak sesuai aturan.
Baca Juga
Nicke mengatakan, di Bali stok LPG Subsidi 3 kg terpenuhi dengan baik dari SPPBE ke agen hingga ke pangkalan. Sehingga sekarang yang perlu diawasi adalah distribusinya hingga ke masyarakat untuk menghindari kelangkaan.
Advertisement
Pasalnya, pada saat sidak ia menemukan ada pengecer yang kekosongan stok LPG 3 kg. Padahal, jaraknya hanya 30 meter dari pangkalan resmi.
"Jadi ternyata selama ini bukan dari pangkalan mendapatkan stoknya tapi ada kendaraan yang drop. Ini tidak sesuai dengan aturan yang ada. Ini yang harus sama-sama kita awasi. Jadi kalau masyarakat mengetahui ada penyimpangan bisa segera dilaporkan ke 135," tegas Nicke, Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, Nicke menjelaskan, proses penjualan yang sesuai dengan alur distribusi LPG Subsidi 3 kg akan menjaga harga jual sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah daerah.
"Secara sistem seharusnya pengecer mengambil dari pangkalan. Harganya juga sudah jelas, ada peraturannya di tiap-tiap daerah sudah ada. Untuk di Bali ini harganya Rp 18.000. Itulah yang harus diikuti agar ada jaminan suplai, agar ada jaminan harga sesuai aturan," paparnya.
Nicke menekankan, jika ada agen dan pangkalan yang menjual LPG subsidi 3 kg diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah, Pertamina tidak segan untuk menindaknya.
"Kita akan kurangi atau kita stop stoknya. Kami juga membutuhkan bantuan kontrol dari masyarakat agar kita bisa mengatur betul LPG Subsidi yang menggunakan anggaran negara ini bisa dinikmati oleh masyarakat yang berhak," tegas Nicke.
LPG Subsidi untuk Masyarakat Tak Mampu
Oleh karenanya, Nicke juga meminta bantuan seluruh masyarakat untuk bersama-sama memahami bahwa LPG Subsidi 3 Kg peruntukannya adalah untuk masyarakat kurang mampu.
Ia pun mendorong masyarakat untuk segera melakukan registrasi menggunakan KTP untuk membantu pengawasan alokasi untuk memastikan penjualan tidak melebihi kuota, dan prioritas bagi masyarakat yang berhak.
"Registrasi di Bali ini sudah 94 persen, termasuk yang tertinggi. Kita harapkan dengan registrasi ini akan memudahkan bagi masyarakat untuk membeli juga membantu Pertamina mempertanggung jawabkan LPG Subsidi ini siapa yang menikmati," pungkas Nicke.
LPG 3 Kg Dikabarkan Langka, Bos Pertamina Turun Gunung
PT Pertamina (Persero) terus lakukan pemantauan distribusi LPG ke masyarakat. Hari ini, Minggu, 30 Juli 2023, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama dengan Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta turun langsung meninjau sejumlah pangkalan dan agen LPG 3 Kg di Bali.
Peninjauan ini digelar untuk memonitor ketersediaan LPG Subsidi langsung di lapangan setelah sore kemarin dilakukan monitoring seluruh pasokan LPG Subsidi melalui command center Pertamina.
Nicke bersama Nyoman mengunjungi Pangkalan LPG 3 Kg I Kadek Sudarma dan Pangkalan LPG 3 Kg I Made Budhiarta di kawasan Sukawati, Gianyar, serta Pangkalan LPG 3Kg Usaha Dagang, Denpasar.
Kepada penjaga pangkalan, Nicke mengingatkan untuk tidak khawatir karena pasokan aman, dan akan ada terus pengiriman. “Pasokan aman, jadi jangan khawatir, seperti hari ini memang sudah ada jadwal pengiriman,” ucap Nicke.
Seiring dengan jumlah konsumsi yang meningkat, Nicke menyampaikan akan terus berupaya menambah pasokan salah satunya melalui operasi pasar. Namun tetap perlu digaris bawahi bahwa yang berhak untuk menikmati LPG 3 Kg adalah masyarakat kurang mampu.
“Seperti tertulis di tabung, hanya untuk masyarakat miskin. Sehingga bagi yang di luar itu harus membeli LPG Non Subsidi. Kuota LPG Non Subsidi juga akan kita tambah sehingga tidak semua lari ke LPG 3 Kg, karena 96 persen saat ini konsumen menggunakan LPG 3 Kg,” ucap Nicke.
Pendaftaran Pembeli LPG 3 Kg Pakai KTP
Nicke menegaskan, saat ini pihaknya terus mendorong pendaftaran pembeli LPG 3 Kg menggunakan KTP, supaya pemerintah memiliki data kepada siapa LPG subsidi tersalurkan.
“Yang kita jaga adalah ketersediaan jangan sampai langka (LPG), namun juga soal harga. Di setiap daerah sudah ditentukan HET-nya (Harga Eceran Tertinggi), bagi yang melanggar kita akan berikan tindakan tegas kita tidak akan kasih supply lagi,” ucap Nicke.
Advertisement
Ketersediaan LPG Subsidi 3 Kg Aman
Nicke mengucapkan terima kasih kepada Pak Nyoman Parta dari DPR RI dan juga stakeholder lain yang terus bersinergi bersama Pertamina untuk memastikan bahwa ketersediaan LPG Subsidi 3Kg aman.
“Termasuk kepada masyarakat, ayo harus mau melakukan registrasi, karena jika tidak mau mohon maaf tidak akan dapat LPG 3Kg karena ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kami kepada pemerintah. Termasuk jika menemukan ada penyelewengan, ayo sampaikan kepada kami di 135 supaya kami bisa tindaklanjuti,” ucap Nicke.
Sementara itu Anggota Komisi VI DRI RI I Nyoman Parta menyampaikan apresiasinya atas kinerja Pertamina khususnya Ibu Dirut yang meninjau langsung ke lapangan untuk melihat ketersediaan LPG.
“Apresiasi untuk Ibu Dirut yang terjun langsung ke lapangan untuk mengecek ketersediaan LPG 3 Kg. Saya menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak panik, karena gas ada, gas aman,” ucap I Nyoman Parta.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini