Indonesia Punya Stok 2 Juta Ton, Kok Harga Beras Masih Meroket?

Cadangan beras yang dimiliki Pemerintah sekitar 2 juta ton, diyakini mampu memenuhi kebutuhan secara nasional hingga akhir 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Sep 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2023, 10:30 WIB
Contoh ilustrasi beras cokelat
Cadangan beras yang dimiliki Pemerintah sekitar 2 juta ton, diyakini mampu memenuhi kebutuhan secara nasional hingga akhir 2023. (Foto: Unsplash.com/Pierre Bamin)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, memastikan cadangan beras yang dimiliki Pemerintah sekitar 2 juta ton, diyakini mampu memenuhi kebutuhan secara nasional hingga akhir 2023.

"Cadangan beras kita cukup sampai akhir tahun dengan total persediaan sekitar 2 juta ton," kata Wamendag Jerry saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Wamendag mengaku, dirinya bersama jajaran Kementerian Perdagangan selalu rutin memeriksa langsung kondisi persediaan beras, sekaligus memantau harga beras di beberapa pasar. Ia melihat, harga beras di beberapa daerah masih mengalami fluktuasi.

Misalnya, di wilayah tertentu harga beras mengalami kenaikan di kisaran Rp 13.000 per kilogram dibanding sebelumnya hanya Rp 11.000 per kilogram. Sebaliknya, dibeberapa justru mengalami penurunan menjadi Rp 12.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.000 per kilogram.

Kendati demikian, Wamendag Jerry berharap cadangan beras yang dimiliki Pemerintah saat ini bisa mencukupi kebutuhan di masyarakat.

Tak Hanya Harga Beras

Tak hanya beras saja yang menjadi perhatian Kementerian Perdagangan, menurut Jerry, pihaknya juga terus memantau persediaan dan harga pangan lainnya di pasaran, guna mendapatkan data terbaru.

"Pak Mendag, saya, jajaran kita bagi tugas setiap hari, kita harus mengecek dan realtime datanya tidak hanya di lapangan tetapi juga masuk ke kantor kami," ujarnya.

Adapun, terkait Harga Eceran Tertinggi attau HET beras. Ia menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan masih berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatur HET-nya. "Nanti kita lihat lagi, diskusi lagi karena ini kan tidak hanya soal Kemendag tetapi Bapanas, Kementan, Kemenko Perekonomian, dan lainnya," pungkasnya.

Persediaan 2 Juta Ton, Cadangan Beras Cukup hingga Akhir 2023

Ilustrasi beras (Istimewa)
Ilustrasi beras (Istimewa)

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai, harga beras saat ini fluktuatif di sejumlah wilayah. Meski demikian, Jerry Sambuaga memastikan cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 2 juta ton cukup untuk penuhi kebutuhan nasional hingga akhir 2023.

“Cadangan beras kita cukup sampai akhir tahun dengan total persediaan sekitar 2 juta ton,” tutur Jerry, dikutip dari Antara, Senin (25/9/2023).

Jerry bersama jajaran Kementerian Perdagangan memeriksa langsung kondisi persediaan dan harga beras di beberapa titik pasar. Ia menuturkan, harga beras kini mengalami fluktuatif di beberapa wilayah.

Harga beras di wilayah tertentu mengalami kenaikan menjadi Rp 13.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 11.000 per kg. Namun, di wilayah lain terdapat pula penurunan harga menjadi Rp 12.000 dari Rp 13.000 per kg.

Ia berharap cadangan beras pemerintah yang cukup saat ini dan pasokan yang aman dan lancar dapat menjamin kondusivitas harga di masyarakat. Ia menuturkan, Kementerian Perdagangan terus memantau persediaan dan harga pangan di pasaran untuk mendapatkan data terbaru yang menjadi acuan dalam menentukan langkah penanganan.

“Pak Mendag, saya, jajaran kita bagi tugas setiap hari, kita harus mengecek dan realtime datanya tidak hanya di lapangan tetapi juga masuk ke kantor kami,” tutur dia.

Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan seluruh lapisan pemerintah daerah, Satgas Pangan, kepolisian hingga Bapanas dan Bulog untuk memastikan kondisi persediaan dan harga pangan tetap aman di tingkat masyarakat.

Mengenai harga eceran tertinggi (HET) beras, Jerry menuturkan, Kementerian Perdagangan masih terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki aturan terkait HET.

“Nanti kita lihat lagi, diskusi lagi karena ini tidak hanya soal Kementerian Perdagangan tetapi Bapanas, Kementan, Kemenko Perekonomian dan lainnya,” ujar dia.

Mendag: Harga Beras Naik, Rakyat Jangan Sumpai Susah

Ilustrasi – Beras Bansos Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Beras Bansos Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjamin pasokan beras tersedia di pasar dengan harga terjangkau. Salah satunya dengan melakukan Operasi Pasar di berbagai wilayah agar harga beras stabil.

Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan saat memimpin Operasi Pasar Beras di Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah pada Minggu (24/9/2023). 

Hadir mendampingi Mendag pada kegiatan ini Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi, dan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta Aryo Widyandoko.

"Pemerintah berusaha keras, jangan sampai rakyat susah karena kenaikan harga beras. Untuk itu, Pemerintah terus melakukan Operasi Pasar," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Bansos Beras

Zulkifli Hasan menyampaikan, Pemerintah memberikan Bantuan Pangan berupa beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masing-masing sebanyak 10 kg.

Selain itu, masyarakat juga dapat membeli beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras yang disediakan oleh Perum Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg untuk wilayah I (termasuk wilayah Jawa).

"Pemerintah telah memberikan Bantuan Pangan Beras dan melaksanakan program SPHP Beras Medium, mudah-mudahan harga beras tidak naik lagi dan berangsur turun. Masyarakat juga dapat membeli beras yang disediakan Perum Bulog sesuai dengan harga yang telah ditentukan Pemerintah," lanjut Mendag Zulkifli Hasan.

 

INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya