Liputan6.com, Jakarta Pasca diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), LRT Jabodebek disambut masyarakat dengan antusias. Hal itu dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah penumpang LRT.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo, mengatakan kehadiran LRT Jabodebek diyakini mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransportasi di kawasan padat di sekitar Jabodebek.
Baca Juga
Saat ini LRT Jabodebek baru mengoperasikan 16 trainset dengan 234 perjalanan setiap harinya.
Advertisement
Ia menyebut, stasiun Dukuh Atas menjadi stasiun terpadat yang melayani pengguna jasa LRT Jabodebek, dengan didominasi oleh para pekerja sebagai pengguna jasanya.
Tercatat lima stasiun LRT Jabodebek dengan pengguna jasa terbanyak meliputi Stasiun Dukuh Atas, Harjamukti, Bekasi Barat, Jati Mulya dan Kuningan.
“Kami yakin bagi masyarakat yang setiap hari menggunakan LRT Jabodebek, akan tetap memilih LRT Jabodebek untuk bertransportasi dari Jati Mulya di Bekasi timur dan Harjamukti di Cibubur menuju Dukuh Atas ataupun sebaliknya, karena bebas macet dan jauh lebih nyaman,” ujar Kuswardoyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (2/10/2023).
Tarif LRT Jabodebek
Disamping itu, Pemerintah mulai melakukan perubahan tarif LRT Jabodebek. Terhitung mulai 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024 tarif LRT Jabodebek menjadi maksimal Rp20.000.
Diketahui, bahwa arif yang diberlakukan bagi pengguna jasa minimal Rp3.000 dan tarif maksimal Rp20.000.
Tercatat selama masa promo tarif LRT Jabodebek flat Rp5000 rupiah untuk semua relasi LRT Jabodebek mengangkut sebanyak 1,5 juta masyarakat pengguna jasa.
Urai Kemacetan di Bandung, Jokowi Minta Pemprov Jawa Barat Kaji LRT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Jawa Barat segera mengkaji rencana Light Rail Transit (Lintas Raya Terpadu/LRT) yang akan mengintegrasikan Bandung Selatan dengan utara. Hal ini juga sekaligus mengurai kemacetan.
Permintaan Jokowi itu disampaikan saat rapat terbatas mengenai integrasi transportasi public di Istana Kepresidenan, Rabu (27/9/2023) seperti dikutip dari Antara.
Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menuturkan, untuk mengimplementasikan rencana itu, pihaknya akan segera berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan untuk menggali lebih detil LRT. Hal ini agar kajiannya tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Bey menambahkan, Presiden Jokowi juga meminta Jabar untuk menggencarkan agar transformasi kendaraan pribadi ke transportasi public terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Arah Presiden semua transportasi sebaiknya terintegrasi untuk memudahkan dan memindahkan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi publik,” ujar dia.
Ia menuturkan, diharapkan kemacetan di kawasan metropolitan seperti Bandung Raya dan Jabodetabek dapat dikurangi dan kerugian akibat kemacetan itu dapat didegrasdasi yang sampai mencapai puluhan bahkan ratusan triliunan rupiah.
“Jadi presiden mengingatkan harus ada inovasi khusus dalam pembangunan atau terintegrasinya transportasi publik,” ujar Bey.
Selain itu, Jokowi menginstruksikan kereta cepat Whoosh dari Stasiun Tegalluar dengan transportasi lainnya ke Kota Bandung. Bey menuturkan, Presiden Jokowi ingin Whoosh terhubung dengan feeder, terutama transportasi jenis kereta di stasiun-stasiun sekitar, untuk mempermudah akses masyarakat.
“Kita tahu Whoosh sudah terintegrasi dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Kota Bandung menggunakan kereta feeder. Titik lainnya seperti Tegalluar juga segera ada kereta feeder ke Kota Bandung atau tujuan sekitarnya,” tutur Bey.
Advertisement
LRT Bali Mulai Dibangun Awal 2024, Melintas dari Ngurah Rai ke Canggu
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menargetkan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Bali mulai dibangun awal 2024. LRT Bali ini akan melintasi Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kita harap groundbreaking early next year, kita bisa groundbreaking karena itu studinya sudah lama dilakukan, tapi karena terbentur COVID-19, tadi kita hidupkan lagi," kata Luhut dikutip dari Antara, Rabu (27/9/2023).
Jika LRT di Bandara Ngurah Rai Bali tidak dibangun, maka akan terjadi penumpukan (stuck) penumpang mengingat pada 2026, bandara tersebut akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun.
Presiden Jokowi, kata Luhut, dalam rapat pada Rabu ini sudah memerintahkan jajaran menteri agar melakukan studi lanjutan untuk LRT di Pulau Bali, dari Bandara Ngurah Rai ke Seminyak, atau kemungkinan hingga ke Canggu.
"Dari lapangan terbang sampai ke Seminyak dan kalau perlu nanti terus sampai ke Canggu itu 20 kilometer, dan nanti kita sedang pertimbangkan memasukkan harga tiket 1 dolar AS, 2 dolar AS, setiap penumpang pakai tidak pakai, sehingga dengan pembiayaan publik juga akan bisa jalan," kata Luhut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat tersebut meminta kereta LRT, kereta MRT, dan moda transportasi publik lainnya terintegrasi, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik.
Presiden juga meminta percepatan pembangunan infrastruktur penghubung transportasi publik dengan sarana dan prasaran yang memadai.
"Jembatan penghubung misalnya antara LRT Halim dengan Stasiun Kereta Cepat, kemudian juga penghubung Stasiun Kereta Api Manggarai dengan Transjakarta, penghubung Stasiun Tanah Abang dan Dukuh Atas, dan kita harus memastikan semuanya memiliki penerangan, memiliki lampu jalan, dan bisa melindungi dari hujan," ujar Menko Luhut.