Liputan6.com, Jakarta - Ratusan anak-anak mulai menjajal akses transportasi publik seperti LRT Jabodebek. Langkah ini diharapkan bisa membangun kesadaran akan pentingnya penggunaan transportasi massal sejak dini.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi LRT Jabodebek setidaknya menggandeng 189 orang anak-anak dari 5 sekolah untuk menjajal langsung rute perjalanan dari Stasiun LRT Bekasi Barat ke Stasiun LRT Dukuh Atas.
Baca Juga
"Jadi memang kalau untuk Edutrain sendiri itu memang sebagai bentuk pengenalan transportasi publik ya kepada anak-anak khususnya untuk usia dini," kata Manager Public Relation LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Advertisement
"Karena nanti di dalam waktu 20 sampai 25 tahun mendatang itu nanti kan mereka juga akan menggunakan moda transportasi. Makanya kami kenalkan sejak dini," dia menambahkan.
Mahendro bilang, program Edutrain ini telah berjalan sejak 2024. Program serupa juga diketahui digelar oleh PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter pada layanan KRL Jabodetabek.
Namun, ada yang berbeda pada program edukasi ke anak-anak kali ini. Salah satunya, program Edutrain disandingkan dengan pemberian Makan Bergizi Gratis sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Mahendro menyebut, langkah ini sebagai seremoni peringatan Hari Gizi Nasional.
"Itu memang baru pertama kali ini kami lakukan, cuma memang kalau untuk kita bicara Edutrain-nya itu, sudah sejak tahun 2024 kami lakukan. Nah untuk programnya (MBG) sendiri ini kami lakukan dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional yang diperingati di tanggal 25 Januari, dan ini juga kami sebagai bagian dari mendukung program pemerintah," jelas Mahendro.
Adapun, menu yang disajikan terlihat cukup lengkap. Ada satu porsi nasi, sepotong daging ayam, dan sepotong tempe goreng lengkap dengan sayuran.
Sebagai pendampingnya, ada potongan buah serta puding. Tak lupa, setiap anak juga mendapatkan satu kotak susu pasteurisasi siap minum berukuran 200 ml.
Gapeka 2025 Tak Ubah Perjalanan LRT Jabodebek
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) pada 1 Februari 2025 mendatang. Namun, perubahan itu tak akan berdampak pada perjalanan LRT Jabodebek.
Manager Public Relation LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menjelaskan, pihaknya tetap menjalankan jadwal operasional yang berlaku saat ini. Sedangkan, kereta api jarak jauh dan KRL Commuter Line akan mengalami beberapa perubahan.
"Tidak ada (perubahan) sama sekali. Untuk bulan Februari kami masih akan menggunakan jadwal yang sama," kata Mahendro, ditemui di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Dia menjelaskan, pada bulan depan LRT Jabodebek akan melayani sebanyak 348 perjalanan pada hari kerja. Kemudian, akan ada sebanyak 270 perjalanan di akhir pekan dan hari libur nasional.
"Jadi minggu ataupun hari libur nasional itu tetap 270 (perjalanan) dan 348 (perjalanan) di hari kerja," ujar Mahendro.
Tambahan Trainset
Menurut dia, perubahan akan terjadi mulai Maret 2025 mendatang. Bukan imbas dari Gapeka, melainkan karena adanya tambahan rangkaian kereta LRT Jabodebek yang dioperasikan.
Sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek menjalankan 20 rangkaian kereta (trainset). Pada Maret 2025, akan ditambah sebanyak 2 trainset sehingga LRT Jabodebek mengoperasikan 22 trainset.
"Mungkin nanti di bulan Maret kami rencana ada perubahan jadwal, tapi nanti detailnya akan kami sampaikan,” ungkapnya.
Advertisement
LRT Jabodetabek Tersambung Kereta Bandara Belum akan Terjadi dalam Waktu Dekat
Sebelumnya, LRT Jabodetabek dan Kereta Api (KA) Bandara belum akan terhubung (terintegrasi) dalam waktu dekat. Kementerian Perhubungan telah mencoba beberapa opsi untuk mengintegrasikan LRT dengan mode transportasi lainnya, termasuk dengan KA Bandara.
Hal ini diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. "Jadi mungkin tidak dalam waktu yang dekat, memang akan ada peningkatan dalam jumlah pemudik, tapi itu akan lebih terkonsentrasi di angkutan darat, angkutan kereta api itu akan terkonsentrasi juga ke arah timur," kata Dudy melansir Antara, di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Ia menjelaskan, saat ini yang menjadi fokus Kementerian Perhubungan adalah persiapan Angkutan Lebaran 2025.
Menurutnya, konektivitas antara LRT dan KA Bandara hanya untuk memudahkan warga Jakarta melakukan pergerakan, namun bukan untuk akomodasi pemudik.
"Jadi kita tidak ingin buru-buru untuk mengintegrasikan, tapi niatan untuk mengintegrasikan itu adalah untuk melayani masyarakat khususnya Jakarta agar bisa movement-nya bisa lebih nyaman lagi di wilayah Jakarta," ujarnya pula.
Sementara itu, terkait dengan prediksi jumlah pemudik pada Lebaran 2025, Dudy menyebut belum dapat memprediksinya.
Menurut dia, perlu dilakukan survei untuk mendapat angka yang akurat, sehingga bisa membuat perencanaan yang lebih matang.
"Kita akan melakukan survei dalam waktu dekat, survei akan melibatkan beberapa stakeholder yang berkaitan dengan perencanaan, sehingga kita bisa lebih akurat lagi, seperti yang kami lakukan pada saat natal dan tahun baru kemarin," ujar Dudy.
Pada akhir tahun lalu, Menhub menyampaikan rencana untuk mengintegrasikan LRT Jabodetabek dengan KA Bandara. Langkah ini diyakini untuk meningkatkan konektivitas antara moda transportasi di Jakarta.
Integrasi ini disebut akan memberikan banyak pilihan bagi masyarakat Jabodetabek untuk melakukan perjalanan dengan nyaman dan efisien.
Kunci LRT Jabodebek Catat Nihil Kecelakaan Kerja pada 2024
Sebelumnya, dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Divisi LRT Jabodebek mengadakan Apel Peringatan di halaman Kantor Divisi LRT Jabodebek. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam mengutamakan keselamatan kerja.
Dengan tema "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas di KAI Group," kegiatan ini menekankan pentingnya budaya keselamatan yang proaktif dan berkelanjutan.
EVP LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyatakan bahwa penerapan K3 adalah kebutuhan esensial untuk menjamin operasional yang aman, nyaman, dan andal.
Prestasi Zero Accident Tahun 2024
Selama tahun 2024, LRT Jabodebek berhasil mencatatkan zero accident atau nihil kecelakaan kerja. Prestasi ini dicapai melalui penerapan konsisten program K3, termasuk:
Perawatan rutin harian, bulanan, dan tahunan pada sarana dan prasarana.
Inspeksi berkala.
Pelatihan keselamatan bagi seluruh pegawai.
Edukasi dan sosialisasi pentingnya keselamatan kerja.
Komitmen Keselamatan Bersama
Sebagai simbol komitmen keselamatan, dilakukan penandatanganan Komitmen Keselamatan Bersama oleh EVP LRT Jabodebek dan VP Rolling Stock selaku Ketua K3 LRT Jabodebek.
Acara ini juga dimeriahkan dengan penyerahan simbolis Bendera K3, Kebijakan HSSE, dan UU Nomor 1 Tahun 1970 kepada perwakilan pekerja, sebagai bentuk penguatan budaya keselamatan kerja.
Advertisement