Liputan6.com, Jakarta Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (Tjiwi Kimia) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan integrasi teknologi fotovoltaik dengan panel surya dalam operasionalnya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PT Tjiwi Kimia untuk mendorong praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pencapaian target dekarbonisasi dari Pemerintah Indonesia.
Baca Juga
PT Tjiwi Kimia meresmikan pengoperasian instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap terpasang pada area seluas 11.4 ha dengan kapasitas 9,8 MWp.
Advertisement
Instalasi PLTS ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 12,400 ton CO2e setiap tahunnya. Instalasi ini melibatkan 11 bangunan besar, dengan memanfaatkan potensi dari atap bangunan tanpa mengganggu area terbuka hijau. Dengan listrik yang dihasilkan, harapannya dapat mendukung keperluan penerangan serta produksi lainnya. Ke depannya, instalasi serupa akan dilakukan di seluruh mills APP Sinar Mas.
Suhendra Wiriadinata, Direktur Utama PT Tjiwi Kimia menyatakan,
"Berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan, kami berkomitmen menjalankan usaha dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik. Adopsi teknologi solar panel ini adalah wujud nyata dari dedikasi kami untuk berkontribusi menciptakan masa depan yang lebih baik dengan melakukan proses dekarbonisasi."
Langkah Tjiwi Kimia ini sejalan dengan komitmen peningkatan kinerja ESG yang lebih baik dalam setiap kegiatan bisnis dan operasional APP Sinar Mas, yang juga tertuang dalam Sustainability Roadmap Vision 2030. Penerapan prinsip-prinsip ESG merupakan aspek penting dari rangkaian operasional Perusahaan, yang harus dijadikan fokus karena akan berdampak signifikan pada kelangsungan usaha jangka panjang.
Â
Tekan Jejak Karbon
Penerapan prinsip ESG dalam aspek produksi antara lain dengan pengurangan jejak karbon (dekarbonisasi) melalui praktik kerja terbaik, salah satunya dengan menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu juga dilakukan peningkatkan komposisi energi terbarukan dalam bauran energi dan mengurangi konsumsi energi.
Gubernur Jawa-Timur, Khofifah Indar Parawansa memberi apresiasi atas inovasi Tjiwi Kimia. "Melalui inisiatif ini, Tjiwi Kimia telah menunjukkan bagaimana industri dapat berkembang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Kofifah juga menambahkan, bahwa untuk sebuah korporasi, PLTS Atap yang dibangun Tjiwi Kimia ini merupakan yang terbesar di Indonesia. "Apa yang dilakukan oleh Tjiwi Kimia menjadi referensi tidak hanya bagi perusahaan di Jawa Timur tapi juga di Indonesia," ungkapnya.
Suhendra menambahkan, dalam konteks yang lebih luas, adopsi teknologi solar panel oleh Tjiwi Kimia sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai zero emisi dan mendorong FOLU Net Sink 2030.
Â
Advertisement
Produksi Kertas
Penerapan teknologi ini dalam proses produksi kertas tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Dengan berkontribusi aktif dalam pencapaian target pemerintah, Tjiwi Kimia memperlihatkan peran aktif industri dalam penciptaan masa depan yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari inisiatif berkelanjutan, Tjiwi Kimia juga berencana untuk memperluas penggunaan panel surya ini melalui Program PLTS Atap Tahap 2, yang telah dimulai persiapan lapangannya. Program Tahap 2 ini akan dibangun secara bertahap sesuai hasil studi kelayakan. Setiap langkah yang diambil memperkuat visi Tjiwi Kimia untuk berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.
"Kami di Tjiwi Kimia yakin bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan masa depan industri yang berkelanjutan di Indonesia," tutup Suhendra Wiriadinata.
PLN Bakal Jadi Pemain Besar Carbon Trading di Bursa Karbon Indonesia
PT PLN (Persero) akan segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Dengan potensi yang dimiliki setara hampir 1 juta ton CO2, PLN rasanya bakal menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia yang baru diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN Group siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia. Upaya tersebut merupakan wujud komitmen perseroan dalam melakukan transisi energi di tanah air.
"Kami terus mendukung Pemerintah untuk mengembangkan ekosistem perdagangan karbon. Beberapa pilot project telah kami lakukan sehingga hari ini, sistem perdagangan karbon bisa dilakukan," ucap Darmawan.
Bukti keseriusan PLN dalam memimpin perdagangan karbon di Indonesia adalah dengan mendapatkan Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme non konversi dengan mekanisme internasional.
"Kita akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar," ungkap Darmawan.
Advertisement