Netflix Kembali Kerek Harga Langganan, Ini Alasannya

Saham Netflix melonjak 12 persen setelah melaporkan kenaikan harga di sejumlah negara antara lain Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Okt 2023, 17:26 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 17:26 WIB
Netflix Kembali Kerek Harga Langganan, Ini Alasannya
Netflix kembali menaikkan harganya. Paket premium yang bebas iklan di Amerika Serikat akan naik USD 3 per bulan. (Pixabay)

Liputan6.com, Los Angeles - Netflix kembali menaikkan harga langganannya. Paket premium yang bebas iklan di Amerika Serikat akan naik USD 3 per bulan menjadi USD 22,99 mulai Rabu, 18 Oktober 2023.

Sedangkan paket lainnya, termasuk entry-level yang didukung iklan USD 6,99 per bulan akan tetap dengan biaya bulanan yang sama. Demikian disampaikan Netflix  dalam laporan laba kuartal III 2023, dikutip dari laman CNN, ditulis Kamis (19/10/2023).

Netflix juga mengumumkan kenaikan harga untuk beberapa kelas langganan di Inggris dan Prancis. Netflix melaporkan kenaikan rata-rata keanggotaan berbayar sebesar 9 persen dari tahun ke tahun (YoY), menambahkan 8,8 juta pelanggan pada kuartal terakhir.

Jumlah itu lebih tinggi dari kuartal III tahun lalu 2,4 juta. Netflix melaporkan 247 juta pelanggan berbayar global pada kuartal III.

Netflix hubungkan pertumbuhan pelanggan yang kuat dengan tindakan keras yang terus menerus terhadap pembagian kata sandi. Netflix resmi meluncurkan program “berbagi berbayar” di setiap wilayah tempat perusahaan beroperasi dan sebagai hasilnya, lebih sedikit pelanggan dari perkiraan mereka yang membatalkan keanggotaannya.

Sebaliknya, banyak pelanggan yang sebelumnya meminjam kata sandi dari orang lain kini berubah menjadi pelanggan yang membayar penuh, menurut Netflix.

Netflix juga mengatakan, penerapan rencana tingkat periklanannya terus meningkat, dengan keanggotaan meningkat hampir 70 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Netflix menghasilkan pendapatan USD 8,54 miliar pada kuartal terakhir, didorong pertumbuhan basis keanggotaannya yang lebih tinggi dari perkiraan. Laba per saham untuk kuartal ini mencapai USD 3,73. Saham Netflix melonjak 12 persen setelah perdagangan saham.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Surat Netflix kepada Pemegang Saham

Ilustrasi Netflix
Netflix akan melarang penggunanya berbagi password atau berbagi akun secara gratis secara bertahap mulai akhir Maret 2023. (Foto: Pixabay/Jade)

Dalam surat kepada pemegang saham, Netflix menyebutkan enam bulan terakhir ini “menantang” mengingat serikat penulis dan aktor mogok pada musim panas ini. Mengenai laba kuartal III 2023, salah satu CEO Netflix, Ted Sarandos menuturkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk akhiri pemogokan para aktor setelah kesepakatan dengan serikat penulis tercapai bulan lalu.

Pekan lalu, negosiasi antara SAG-AFTRA yang mewakilii aktor Hollywood, dan pihak studio terhenti setelah kedua belah pihak tidak sepakat mengenai proposal terbaru SAG-AFTRA.

“Industri, komunitas kita, dan perekonomian semuanya terdampak. Kita perlu menyelesaikan kesepakatan yang menghormati semua pihak secepat mungkin,” ujar Sarandos.

Terkait laba, co-CEO Sarandos dan Greg Peters juga menekankan investasi Netflix di area bisnis baru seperti konten game dan olahraga untuk menarik pelanggan baru.

“Game adalah peluang hiburan yang sangat besar. Dari sudut pandang strategis, kami yakin dapat membangun game menjadi kategori konten yang kuat, memanfaatkan film dan serial kami saat ini,” ujar Peters.


Menaikkan Harga

Ilustrasi Netflix
Ilustrasi Netflix. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Netflix terakhir kali menaikkan harga pada Januari 2022, tetapi pesaing terbesarnya telah menaikkan harga sejak saat itu. Disney+ pada Agustus 2023 menaikkan harga sebesar USD 3 per bulan untuk kedua kalinya pada tahun ini.

Perusahaan juga menaikkan harga Hulu. Max yang dimiliki oleh perusahaan induk CNN Warner Bros. Discovery menaikkan harga USD 1 per bulan pada Januari 2023, dan kenaikan harga yang pertama kalinya.

Studio-studio Hollywood terus menuntut lebih banyak layanan streaming untuk acara televisi dan film mereka seiring meningkatnya biaya produksi.

Sementara itu, permintaan konsumen terhadap layanan streaming telah melambat secara dramatis sejak pandemi COVID-19 sehingga menghambat pertumbuhan pendapatan. Menaikkan harga pun menjadi salah satu cara untuk atasi masalah tersebut.

Pembuatan acara streaming juga akan menjadi lebih mahal setelah berakhirnya pemogokan penulis yang meningkatkan gaji dan tunjangan bagi penulis Hollywood. Para aktor yang masih mogok juga menuntut lebih banyak.


Investor Tuntut Netflix Terus Kerek Pendapatan

Ilustrasi Netflix (Gambar oleh Tom Majric dari Pixabay)
Ilustrasi Netflix (Gambar oleh Tom Majric dari Pixabay)

Netflix adalah salah satu dari sedikit layanan streaming yang menguntungkan. Investor menuntut Netflix terus meningkatkan pendapatannya. Itulah sebabnya perusahaan ini mendorong tingkat iklan dengan harga lebih rendah yang mana perusahaan dapat menyembunyikan sebagian biaya dengan menjaga harga tetap rendah bagi konsumen tetapi membebankan biaya lebih banyak kepada pengiklan seiring berjalannya waktu.

Mengenai laporan laba perusahaan, Peters menuturkan, perusahaan berencana menawarkan kisaran harga yang lebih luas untuk langganan Netflix guna meningkatkan basis pelanggannya.

Penawaran harga yang lebih banyak dapat memungkinkan “penggemar hiburan dari seluruh dunia yang memiliki kebutuhan berbeda untuk dapat akses yang dilakukan mitra kreatif kami dengan harga yang sesuai untuk mereka,” tutur Peters.

Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal
Infografis Pemblokiran Massal Web Streaming Ilegal. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya