Usai Insiden Kereta Argo Semeru Anjlok, Perjalanan KA dari Jakarta Kembali Normal

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan keberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) di Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta saat ini tepat waktu seiring normalnya kembali jalur Stasiun Sentolo-Stasiun Wates.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Okt 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2023, 08:30 WIB
Kecelakaan Kereta
Kereta Api Argo Semeru dan Argo Wilis anjlok di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/10/2023). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan keberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) di Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta saat ini tepat waktu seiring normalnya kembali jalur Stasiun Sentolo-Stasiun Wates.

Diketahui pada Selasa (17/10) lalu, di jalur rel yang berada di Kabupaten Kulon Progo, DIY tersebut terjadi insiden KA Argo Semeru anjlok.

 

"Rata-rata kedatangan KA-KA hari Minggu mulai pagi hingga malam ini tepat," ucap Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendri Wintoko dikutip dari Antara, Senin (23/10/2023).

Adapun, kata dia, untuk daftar keberangkatan beberapa KA dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen pada Minggu pagi hingga malam juga tepat waktu, di antaranya KA Argo Semeru relasi Gambir-Surabaya Gubeng tepat pukul 06 20 WIB, KA Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo tepat pukul 08.50 WIB, KA Taksaka relasi Gambir-Solo tepat pukul 09.20 WIB, KA Fajar Utama Slo relasi Pasar Senen-Solo tepat pukul 05.45 WIB.

Kemudian, KA Gayabaru Malam Selatan relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng tepat pukul 11.00 WIB, KA Bangunkarta relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng tepat pukul 12.25 WIB, KA Jayakarta relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng tepat pukul 17.10 WIB, dan KA Senja Utama YK relasi Pasar Senen-Yogyakarta tepat pukul 19.07 WIB.

Perjalanan KA

Lebih lanjut, Ixfan mengatakan seluruh perjalanan KA yang melintas di petak jalur rel antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan 80 km/jam.

KAI menyebut mulai lancarnya operasional KA tersebut berkat kerja keras dan kolaborasi dari seluruh jajaran unit KAI dibantu dengan para pemangku kepentingan eksternal lainnya sehingga proses perbaikan jalur rel berjalan dengan cepat dan lancar.

Sebanyak kurang lebih 60 personel dikerahkan untuk memperbaiki jalur antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates dengan menggunakan alat perawatan jalan rel jenis MTT sebanyak dua unit dan jenis PBR satu unit.

 

 

Perbaikan Jalur

Kereta Api Argo Semeru yang anjlok
Kereta Api Argo Semeru yang anjlok. (Dok: TikTok @niaaaa99__)

Adapun, material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut, yaitu 350 buah bantalan rel, 200 meter potongan rel, dan 400 m3 batu kricak.

Terkait penyebab anjloknya KA Argo Semeru, KAI juga telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menginvestigasi kejadian itu.

Saat ini, KAI tetap fokus dan berkomitmen terhadap keselamatan dan pelayanan optimal ke seluruh pelanggan.

Tak Mau Gegabah Soal Penyebab KA Argo Semeru Anjlok, KAI Tunggu ke Investigasi KNKT

PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenarkan informasi terkait kecelakaan KA Argo Semeru anjlok
Vice President Public Relation PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus membenarkan informasi terkait kecelakaan KA Argo Semeru anjlok di wilayah Kalimenur, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo pada Selasa (17/10) siang. (Sumber: @rxzkammr_)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tak mau gegabah menentukan penyebab KA Argo Semeru anjlok di lintas Sentolo-Wates beberapa waktu lalu. Pasalnya, penyebab kecelakaan masih diinvestigasi oleh tim gabungan.

Sebelumnya, pihak kepolisian menduga adanya masalah pada bantalan rel kereta api yang membuat bidang rel tak sejajar atau miring. Namun, VP Public Relation KAI Joni Martinus tidak mengamini adanya dugaan tersebut.

"Dapat saya sampaikan bahwa penyebab kecelakaan KA sesuai dengan statement pak Dirut KAI saat di lokasi kejadian," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (19/10/2023).

Joni menegaskan, terkait penyebab KA Argo Semeru anjlok masih harus didalami oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan, dan KAI.

"Bahwa masih dalam pemeriksaan dan menunggu hasil investigasi dari KNKT, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian DJK Kemenhub, dan KAI," tegasnya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ikut mengirimkan tim evakuasi ke lokasi insiden anjloknya kereta api (KA) Argo 17 Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir dan KA Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng pada Selasa (17/10/2023).

Kementerian juga menerjunkan tim investasi untuk mencari tahu penyebab dari kecelakaan KA Argo Wilis - Argo Semeru.

Dikatakan jika saat ini, tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang.

"Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam keterangannya di Jakarta.

 

Proses Evakuasi

KA Argo Semeru
KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir dan KA Argo Wilis anjlok di sekitar Wates, Yogyakarta, 17 Oktober 2023. (dok. X @_0_c_o_l_a_jsh_/https://twitter.com/_0_c_o_l_a_jsh_/status/1714179291511222491/photo/1)

Terkait pada proses evakuasi penumpang sudah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta. "Sekaligus mendalami kronologis terjadinya insiden untuk dilakukan langkah penanganan selanjutnya," ungkap Risal.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) juga tengah berkoordinasi intensif dengan tim tanggap darurat untuk memastikan tidak ada korban.

Kemenhub pun menyatakan turut prihatin atas terjadinya insiden anjlokan yang melibatkan rangkaian kereta api (KA) Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 rute Surabaya Gubeng-Gambir tersebut.

 

Infografis Jalur Kereta Api Indonesia
Begini jalur kereta api di seluruh Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya