Jemaah Haji Jawa Barat Berangkat dari Bandara Kertajati, Beban Soetta Berkurang

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengusulkan penerbangan jemaah haji 2024 dari Jawa Barat berangkat seluruhnya dari Bandara Kertajati, Majalengka.

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Nov 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 18:45 WIB
Tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati dalam tren meningkat dalam 10 hari terakhir. (Dok Angkasa Pura II)
Tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati dalam tren meningkat dalam 10 hari terakhir. (Dok Angkasa Pura II)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengusulkan penerbangan jemaah haji 2024 dari Jawa Barat berangkat seluruhnya dari Bandara Kertajati, Majalengka. Hal ini dinilai bisa mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta hingga efisiensi waktu.

Ada sejumlah pertimbangan yang diungkap Awaluddin. Menurutnya, saat ini Bandara Soekarno-Hatta menanggung beban yang tinggi dengan menampung kelompok terbang (kloter). Dia mencatat, ada 4 provinsi yang keberangkatannya berasal dari bandara tersebut.

"Kalau sekarang kan Cengkareng (Bandara Soetta) itu meng-handle 4 provinsi, Jawa Barat, Lampung, Banten dan DKI. Kalau kemudian katakanlah satu provinsi, Jawa Barat, bisa kemudian ke Kertajati semua saya rasa cukup baik, tapi balik lagi ke kesiapan asrama hajinya juga dipersiapkan kan," ungkapnya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Dia menaksir efisiensi bisa dilakukan dengan memberangkatkan sekitar 90-95 kloter haji Jawa Barat lewat Bandara Kertajati. Meski begitu, dia mengembalikan keputusan tersebut kepada pemerintah.

"Jadi kalau ini bisa dilakukan, kurang lebih mungkin hampir 90-95 kloter jamaah haji Jawa Barat bisa Kertajati semua, tapi kembali lagi keputusannya ada di pemerintah, tentu adalah Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan dan juga koordinasi dengan maskapai. Karena kan maskapaia yang nanti akan kemudian mengangkut jemaah itu kan dalam hal ini Saudi Airlines dan Garuda," paparnya.

Terkait mobilisasi jemaah haji, Awaluddin mengaca pada lokasi asrama haji Indramayu yang menampung jemaah yang terbang dari Bandara Kertajati pada tahun lalu. Sementara, untuk penerbangan dari Bandara Soetta, ditsmpung di Asrama Haji Pondok Gede dan Asrama Haji Bekasi.

"Nah ini kan mungkin harus dilihat juga, apakah untuk nanti bisa katakanlah semua jemaah haji Jawa Barat semua ke asrama haji Indramayu, apakah kesiapan asrama haji Indramayu sudah siap gitu," paparnya.

 

Usulan Bos AP II

Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Mahakengka resmi memberangkatkan calon jemaah haji pada 28 Mei 2023 malam menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300. (Dok Kemenhub)
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Mahakengka resmi memberangkatkan calon jemaah haji pada 28 Mei 2023 malam menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300. (Dok Kemenhub)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengusulkan penerbangan jemaah haji 2024 asal Jawa Barat semuanya dilayani dari Bandara Kertajati, Majalengka. Hal ini disebut bisa menurunkan beban dari Bandara Soekarno-Hatta.

Awaluddin menyebut, Bandara Kertajati telah beroperasi penuh mulai 2023 ini. Hal ini juga dinilai bisa lebih mengakomodir para jemaah haji asal Jawa Barat yang jumlahnya cukup banyak.

"Pak Menhub telah berdiskusi dengan kami dan lainnya, sekiranya apabila kloter dari jamaah Jawa Barat bisa semuanya sudah beroperasi penuh, embarkasi maupun debarkasinya di (bandara) Kertajati," kata dia dalam Rapat Panja BPIH Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

"Dan ini juga mungkin memudahkan jamaah baik secara usia dan lokasi titik pemberangkatan lebih mudah," imbuhnya.

Dia mengatakan, pada pelaksanaan Ibadah Haji 2023 lalu, pemberangkatan dari Bandara Kertajati baru 25 kloter. Sementara, ada 72 kloter jemaah haji Jawa Barat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Dan ini juga bisa membantu untuk kemudian sedikit menurunkan beban jamaah yang ke cengkareng. Jadi dari sisi perjalan lebih efisien dan efektif. Dan bandara khususnya cengkareng agak sedikit dikurangi dan ditata untuk diatur ke kertajati. Tapi aturan teknis dan lainnya akan kita diskusikan dengan Kemenhub," bebernya.

Dia pun meminta restu dari Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI untuk melaksanakan hal ini.

"Dan mohon dukungan dari pimpinan sekiranya bisa pada waktunya bisa dilaksanakan dengan memberikan porsi tambahan untuk embarkasi dan debarkasi di bandara Kertajati Majalengka," pintanya.

 

598 Kloter Haji

Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Mahakengka resmi memberangkatkan calon jemaah haji pada 28 Mei 2023 malam menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300. (Dok Kemenhub)
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Mahakengka resmi memberangkatkan calon jemaah haji pada 28 Mei 2023 malam menggunakan pesawat Saudi Arabian Airline jenis Airbus A 330-300. (Dok Kemenhub)

Sebelumnya, Kementerian Agama menetapkan ada total 598 kelompok terbang atau kloter keberangkatan Haji 2024. Kloter dari Bandara Juanda Surabaya menjadi yang paling banyak.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief mengatakan pihaknya sudah menetapkan ada 14 embarkasi atau titik pemberangkatan dari seluruh Indonesia.

"Ada sampai saat ini yang sudah kami siapkan itu adalah 14 embarkasi penerbangan," ujar dia dalam Rapat Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

 

Rincian

374 Jemaah Haji Indonesia Embarkasi Kertajati Tiba di Madinah.
374 Jemaah Haji Indonesia Embarkasi Kertajati Tiba di Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Rinciannya, penerbangan dari Banda Aceh ada 13 kloter, Kualanamu Medan ada 23 kloter, Batam ada 33 kloter, Padang ada 18 kloter, dan Palembang ada 25 kloter. Kemudian, penerbangan dari Jakarta Pondon Gede ada 63 kloter, Jakarta-Bekasi ada 75 kloter, Solo ada 105 kloter, Surabaya ada 115 kloter.

Selanjutnya, Banjarmasin ada 17 kloter, Balikpapan ada 18 kloter, Ujung Pandang ada 45 kloter, Lombok ada 13 kloter, dan Kertajati 30 kloter.

"Total ada 598 kloter," kata dia.

Hilman menegaskan, saat ini jumlah kloter yang tercantum tadi akan sangat ditentukan dengan jenis pesawat yang tersedia di maskapai. Ini merujuk pada kemampuan angkut dari jenis-jenis pesawat yang digunakan.

"Jadi rata-rata ada yang diatas 400, ada 480, ada juga 440, ada 390, dan lain-lain. Semakin kecil pesawat maka jumlah kloter banyak dan berdampak pada jumlah petugas yang harus kami sediakan juga makin banyak," paparnya.

Infografis Bandara Kertajati
Infografis Bandara Kertajati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya