Transformasi Lokananta: Dulu Buntung, Sekarang Untung

Lokananta dilakukan revitalisasi sejak 27 November 2022. Revitalisasi dilakukan oleh Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Des 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 20:00 WIB
Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan.
Lokananta dilakukan revitalisasi sejak 27 November 2022. Revitalisasi dilakukan oleh Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).. (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial awalnya mungkin tak banyak yang kenal apa itu Lokananta. Maklum saja. nama Lokananta berjaya di tahun 1960 hingga 1990-an. Lokananta adalah rekaman studio musik pertama di Indonesia.

Lokananta adalah salah satu tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi dan dijelajahi oleh pecinta musik. Pasalnya, studio musik tertua di Indonesia ini menyimpan sekitar 53.000 keping piring hitam, dan 5.670 master rekamanan bersejarah. Salah satunya adalah suara asli Soekarno saat membacakan teks proklamasi.

Sederet musisi beken dilahirkan dari studio musik yang terletak di Jl Ahmad Yani nomor 387, Surakarta, Jawa Tengah. Mereka diantaranya Koes Plus, The Steps, Waldjinah, Titiek Puspa dan lain sebagainya.

Lokananta dibangun atas usul Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI) R Maladi bersama dengan Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero pada 1956. Lokananta dibangun dengan tujuan untuk merekam materi siaran yang akan disiarkan RRI dalam bentuk piringan hitam.

Pasang Surut Lokananta

Lokananta pernah mengalami pasang surut seiring perkembangan industri musik di tanah air. Diantaranya, pada tahun 1972 saat produksi audio mulai beralih dari piringan hitam ke kaset. Sehingga sejak 1983, Lokananta membentuk unit penggandaan film dalam format pita magnetik Betamax dan VHS.

Pada dekade 1970-an hingga 1980-an, Lokananta sempat meraih masa kejayaan sebagai sentra produksi rekaman audio kaset dan penggandaan film terbesar di Indonesia.

Kejayaan Lokananta ini perlahan mulai surut. Di tahun 1999 saat semakin banyak rekaman audio dilakukan dalam format CD, sehingga rekaman dalam bentuk kaset mulai ditinggalkan. Beberapa tahun berikutnya, Lokananta seakan terbengkalai. P

Pada akhirnya, di tahun 2004 Lokananta diambil alih Perum Percetakan Negara RI dan berganti nama menjadi PNRI Cabang Surakarta-Lokananta. Untuk melindungi aset berharga yang bernilai sejarah, Pemerintah Kota Surakarta telah menetapkan Lokananta sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Tata Ruang Kota nomor 646/40/I/2014.

 

Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan.
Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan. (dok: Arief)

Revitalisasi

Berbagai upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali Lokananta. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi sejak 27 November 2022. Revitalisasi dilakukan oleh Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Setelah sekitar setengah tahun berjalan, akhirnya revitalisasi studio rekaman Lokananta kelar, dan resmi dibuka kembali sejak 3 Juni 2023. Revitalisasi Lokananta datang dengan wajah baru yang lebih terawat dan jauh lebih indah.

Revitalisasi Lokananta Solo menghadirkan tujuh arena yang bisa dijelajahi. Mulai dari Galeri Lokananta, Studio Rekaman Lokananta, Lokananta Live House, Taman Lingkar Lokananta, Panggung Amphitheater, Area Ritel F&B, dan Area Ritel Kreatif (non F&B).

Menariknya, kali ini Lokananta Solo tidak hanya menjadi destinasi wisata musik saja. Melainkan, juga menjadi pusat kreativitas bagi seluruh musisi, seniman, maupun para pelaku ekonomi kreatif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan revitalisasi Lokananta menjadi tempat rekamanan para musisi internasional di masa mendatang.

Mulai banyaknya pengunjung ke Lokananta, menjadikan studio musik tertua di Indonesia kini mulai memiliki harapan cerah. Tercatat, hingga Juni 2023 pasca revitalisasi, sudah ada 45 event yang diselenggarakan di sana. Mulai dari konser musik, workshop, pagelaran seni, hingga pameran.

"Semua event itu sudah menghasilkan total pengunjung mencapai 125.221 orang," ucap Kepala Divisi Restrukturisasi dan Revitalisasi 2 PT Perusahaan Pengelola Aset Rida Farid Lesmana ditulis, Kamis (14/11/2023).

 

Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan.
Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan. (dok: Arief)

Lokananta Kini Untung

Rida menjelaskan, beberapa event besar yang memanfaatkan lahan berkonsep commercial dan creative hub tersebut adalah pelatihan UMKM dari Google dan YouTube, Festival Film Merdeka, pagelaran wayang, Design Week hingga sejumlah event olahraga dari KONI.

“Lokananta diharapkan bisa jadi creative hub dan commercial hub untuk wadah pelaku UMKM. Dari sisi keuangan untuk Lokananta sendiri secara garis besar sebelum Lokananta dioptimalisasi meningkat sampai Oktober dan harapannya ke depan bisa lebih tapi point-nya finansial bukan satu satunya objektif,” ucapnya.

Banyaknya acara yang diselenggarakan dan pengunjung yang hadir, secara langsung menjadi pundi-pundi pendapatan Lokananta.

"Sejak diresmikan Oktober 2023, sudah positif dengan total pendapatan Rp 825 juta," tegas Rida.

Masa depan Lokananta di tangan BUMN ini sepertinya akan terus bersinar. Rida mengaku, Lokananta akan terus melakukan ekspansi di lahan yang ada di Solo. Ini jelas bisa menjadi sumber penghasilan baru.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya